Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpora: Sanksi Koreografi Save Rohingya Persib Perlu Ditinjau Kembali

Kompas.com - 20/09/2017, 09:49 WIB
Eris Eka Jaya

Penulis

KOMPAS.com - Sanksi yang dijatuhkan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI kepada Persib Bandung terkait koreografi "Save Rohingya" yang dilakukan bobotoh turut menjadi perhatian Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.

Sebelumnya, aksi koreografi itu terjadi saat Persib menjalani laga kandang kontra Semen Padang, Sabtu (9/9/2017) lalu.

Akibat hal tersebut, Persib dijatuhi hukuman denda sebesar Rp 50 juta. Dalam surat bernomor 92/L1/SK/KD-PSSI/IX/2017 pada Kamis (14/9/2017), Komdis PSSI menyebutkan bahwa konfigurasi yang dilakukan bobotoh jelas merupakan pelanggaran.

Baca juga: Aksi Koreografi Suporter Persib Berujung Sanksi dari Komdis PSSI

Berhubungan dengan itu, Menpora Imam Nahrawi meminta sanksi yang dijatuhkan Komisi Disiplin PSSI kepada Persib akibat aksi koreografi bertuliskan "Save Rohingya" dari para pendukungnya atau bobotoh ditinjau ulang.

"Sanksi soal koreografi 'Save Rohingya' dari para bobotoh itu saya rasa perlu dipertimbangkan kembali, bila perlu untuk dicabut sanksinya," kata Imam di Kompleks Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jakarta, Selasa (19/9/2017), seperti dikutip dari Antara.

Menpora bahkan menyarankan sanksi tersebut dicabut. Sebab, menurut dia, apa yang dilakukan oleh bobotoh bukan merupakan suatu kejahatan.

"Masa soal solidaritas kebangsaan untuk kemanusiaan tidak boleh, Presiden (Joko Widodo) saja bantu Rohingya. Kalau mereka melakukan tindakan rasialis, bolehlah demikian, tetapi ini kan tidak," ujar dia.

Bobotoh saat membuat konfigurasi Save Rohingya pada saat Persib menjamu Semen Padang, Sabtu (9/9/2017). Atas aksi tersebut, Komisi Disiplin PSSI mengganjar denda Rp 50 juta lantaran dianggap melanggar aturan.KOMPAS.com/DENDI RAMDHANI Bobotoh saat membuat konfigurasi Save Rohingya pada saat Persib menjamu Semen Padang, Sabtu (9/9/2017). Atas aksi tersebut, Komisi Disiplin PSSI mengganjar denda Rp 50 juta lantaran dianggap melanggar aturan.
Adapun terkait sanksi yang dijatuhkan kepada Persib, Direktur Media PSSI, Gatot Widakdo, mengatakan, hal itu sepenuhnya menjadi kewenangan Komite Disiplin berdasarkan kode disiplin.

"Kami menghargai dan menghormati solidaritas untuk saudara kita di Rohingya. Namun, sepak bola tidak boleh dicampuri dengan masalah lain di luar nilai-nilai olahraga," ujarnya.

"Karena itu, suporter tidak boleh membawa atribut atau pesan-pesan yang tidak ada kaitannya dengan sepak bola atau olahraga saat menyaksikan pertandingan di stadion," ucap Gatot.

Baca juga: PSSI Bicara soal Pembajakan Situs dan Sanksi untuk Persib

Baca juga: Pernyataan PSSI untuk Sanksi Persib Terkait Koreografi

Selepas sanksi dijatuhkan, bobotoh pun melakukan penggalangan dana bertajuk "Koin untuk PSSI".

Penggalangan dana tersebut dipusatkan di Stadion Sidolig, Bandung, serta transfer melalui Rumah Zakat dan laman web Sharehappiness.org.

Baca juga: Pendukung Persib Galang Dana Bayar Sanksi Koreografi "Save Rohingya"

"Ini tak lebih dari sekedar bentuk solidaritas dan pesan kemanusiaan saja. Pemerintah saja mendukung agar kita saling berempati kepada etnis Rohingya," ujar Dirijen Viking Persib, Yana Umar. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kala Suporter Diminta Tidak Menyerbu Cristano Ronaldo di Lapangan

Kala Suporter Diminta Tidak Menyerbu Cristano Ronaldo di Lapangan

Internasional
Potensi Jalur Timnas Inggris ke Final Euro 2024

Potensi Jalur Timnas Inggris ke Final Euro 2024

Internasional
Isu Kencang Dimas Drajad ke Persib, Maung Bandung Terima Lagi Pemain dari Kesatuan?

Isu Kencang Dimas Drajad ke Persib, Maung Bandung Terima Lagi Pemain dari Kesatuan?

Liga Indonesia
Inggris dan Balada Minim Gol Grup C, Terburuk Sepanjang Sejarah

Inggris dan Balada Minim Gol Grup C, Terburuk Sepanjang Sejarah

Internasional
Timnas Basket U18 Putri Indonesia Kalah Dua Laga Awal, Level Permainan Terlihat

Timnas Basket U18 Putri Indonesia Kalah Dua Laga Awal, Level Permainan Terlihat

Sports
Ketum PBSI 2024-2028 Diminta Gairahkan Klub Bulu Tangkis di Daerah

Ketum PBSI 2024-2028 Diminta Gairahkan Klub Bulu Tangkis di Daerah

Badminton
Mochizuki Panggil 27 Pemain untuk TC Timnas Putri Indonesia di Jakarta

Mochizuki Panggil 27 Pemain untuk TC Timnas Putri Indonesia di Jakarta

Timnas Indonesia
Fasilitas Layanan Medis di Muenchen untuk Piala Eropa 2024

Fasilitas Layanan Medis di Muenchen untuk Piala Eropa 2024

Internasional
Hasil dan Klasemen Copa America 2024: Argentina Lolos, Kanada Bekuk Peru

Hasil dan Klasemen Copa America 2024: Argentina Lolos, Kanada Bekuk Peru

Internasional
Euro 2024, Southgate Sikapi Kritik yang Timpa Dirinya dan Timnas Inggris

Euro 2024, Southgate Sikapi Kritik yang Timpa Dirinya dan Timnas Inggris

Internasional
Hasil Chile Vs Argentina 0-1, Gol Lautaro Bawa Messi dkk Lolos

Hasil Chile Vs Argentina 0-1, Gol Lautaro Bawa Messi dkk Lolos

Internasional
Gian Zola Ramaikan Bursa Transfer Persib, Sang Adik Beckham Beri Bocoran

Gian Zola Ramaikan Bursa Transfer Persib, Sang Adik Beckham Beri Bocoran

Liga Indonesia
Penjelasan PSSI soal Situasi Kontrak Shin Tae-yong di Timnas Indonesia

Penjelasan PSSI soal Situasi Kontrak Shin Tae-yong di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Euro 2024: Potret Antusiasme Fans Denmark-Serbia Banjiri Allianz Arena

Euro 2024: Potret Antusiasme Fans Denmark-Serbia Banjiri Allianz Arena

Internasional
Link Live Streaming Chile Vs Argentina, Kickoff 08.00 WIB

Link Live Streaming Chile Vs Argentina, Kickoff 08.00 WIB

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com