Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Umuh Muchtar Curhat soal Kondisi Persib

Kompas.com - 05/06/2017, 22:32 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Kekalahan Persib Bandung dari Bhayangkara FC pada Minggu (4/6/2017) mulai berdampak luas. Kekecewaan besar bobotoh memaksa pelatih Persib Djadjang Nurdjaman berada di kursi panas.

Tak hanya Djadjang, Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar berada di pusaran konflik. Desakan menuntut keduanya mundur kian gaung terdengar.

Umuh pun bercerita soal kondisi Persib pasca-ditendang Bhayangkara FC ke posisi 11 klasemen Liga 1.

"Saya sendiri kalau diminta harus mundur, ya mundur, tidak harus dipaksakan. Ya mungkin saham saya walaupun tidak besar juga, ya saya ambil juga," kata Umuh, Senin (5/6/2017) malam.

Pasca-kekalahan itu, gawainya terus berdering oleh rentetan pesan masuk berisi tuntutan agar ia hengkang dari kursi manajer. Ia dituding terlalu banyak ikut campur dalam urusan teknis. Dia mengaku, ada sekitar 30 persen bobotoh yang memintanya segera angkat kaki.

"Kalau bobotoh adalah kurang lebih 30 persen (meminta saya mundur), banyak yang SMS saya dan saya matiin saja lah hape. Ada beberapa bobotoh yang meminta saya mundur, ada lah," ucapnya.

Umuh mengaku tahu siapa saja yang mendesaknya untuk meninggalkan tim Persib. Menurut dia, permintaan itu mayoritas datang dari suporter yang punya hubungan kurang akur dengannya.

"Sudah terbaca yang meminta mundur itu ada kles (masalah) dengan saya. Dari kemarin juga saya lihat sudah ada persiapan di lapangan," kata Umuh.

Umuh mengatakan, sampai saat ini ia belum memberikan jawaban atas desakan itu. Selain belum ada komunikasi dengan para petinggi klub, ia mengaku tak tega meninggalkan tim di tengah serangan kritik.

"Sebetulnya saya masih memikirkan nanti (Persib) siapa yang akan bertanggung jawab kalau saya tidak ada. Terus siapa dengan situasi begini. Nomor satu jangan sampai ganggu pemain. Pemain tetap tabah, di manapun juga yang namanya manajer, pelatih pasti lah hujatan pasti ada," paparnya.

Latar belakang kekesalan bobotoh tak lepas dari guremnya performa Persib. Dukungan finansial besar dengan segudang pemain bintang tak berbanding lurus dengan penampilan.

Hingga pekan ke-9, Persib terjerembab di posisi ke-11 klasemen dari hasil tiga kali menang, empat kali seri, dan dua kali kalah. Puncak kekesalan bobotoh pecah usai Persib takluk 0-2 dari Bhayangkara FC.

Beberapa hari sebelumnya, Persib pun tersungkur di kandang Bali United. Bentangan spanduk protes menghiasi stadion. Bobotoh sempat merangsek ke tengah lapangan sesaat setelah gol Ilhamudin Armaiyn tercipta.

Usai peluit panjang, luapan protes kian menggema. Sebagian pemain Persib menangis lantaran tak kuat menahan tekanan. Dari kaca mata Umuh, situasi kemarin sangat di luar batas, khususnya, makian kepada Atep selaku pemilik ban kapten.

"Tetapi kemarin kan melebihi batas, Atep kan sampai digitu-gitu kan. Saya kan tidak tega, Atep kan punya jasa besar di Persib. Saya juga sedih karena kemarin ada kata-kata sangat kotor buat Atep," ujarnya.

Dengan kondisi internal yang kian memanas Umuh berupaya tegar. Memberikan suntikan moral kepada pemain menjadi salah satu yang ia prioritaskan.

"Saya tetap harus mengamankan pemain, memberikan pemain motivasi, anak-anak tetap siap menghadapi cobaan ini. Kita anggap sebagai musibah, saya tetap tegar. Karena kalau saya mundur kemenangan buat mereka (yang bermasalah dengan Umuh), makanya saya bertahan. Masih ada 8 kali pertandingan, jangan kalah masih ada waktu," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Arsenal Vs  Bournemouth: The Gunners Pesta 3 Gol, Amankan Puncak

Hasil Arsenal Vs Bournemouth: The Gunners Pesta 3 Gol, Amankan Puncak

Liga Inggris
Sejarah 26 Tahun Terulang, Putra-putri Indonesia ke Final Thomas dan Uber Cup 2024

Sejarah 26 Tahun Terulang, Putra-putri Indonesia ke Final Thomas dan Uber Cup 2024

Badminton
Indonesia ke Final Piala Thomas 2024, Fajar/Rian Terlecut Prestasi Tim Uber

Indonesia ke Final Piala Thomas 2024, Fajar/Rian Terlecut Prestasi Tim Uber

Badminton
Thomas Cup 2024, Indonesia Tunggu China atau Malaysia di Final

Thomas Cup 2024, Indonesia Tunggu China atau Malaysia di Final

Badminton
Hasil Thomas Cup 2024: Jonatan Penentu, Indonesia Tembus Final!

Hasil Thomas Cup 2024: Jonatan Penentu, Indonesia Tembus Final!

Badminton
Top Skor Liga 1 David da Silva Punya Pesaing

Top Skor Liga 1 David da Silva Punya Pesaing

Liga Indonesia
Piala Thomas 2024: Kunci Anthony Ginting Tumbangkan Penakluk Axelsen

Piala Thomas 2024: Kunci Anthony Ginting Tumbangkan Penakluk Axelsen

Badminton
Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia 2-0 Taiwan

Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia 2-0 Taiwan

Badminton
Indonesia Vs Guinea: Berjuang demi Olimpiade, Garuda Muda ke Paris Besok

Indonesia Vs Guinea: Berjuang demi Olimpiade, Garuda Muda ke Paris Besok

Timnas Indonesia
Setop Merundung Pemain Timnas U23 Indonesia!

Setop Merundung Pemain Timnas U23 Indonesia!

Liga Indonesia
Indonesia Vs Guinea, PSSI Tunggu Kabar Baik dari Klub Elkan Baggott

Indonesia Vs Guinea, PSSI Tunggu Kabar Baik dari Klub Elkan Baggott

Timnas Indonesia
Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Ginting Buka Keunggulan  Indonesia atas Taiwan 1-0

Hasil Semifinal Thomas Cup 2024: Ginting Buka Keunggulan Indonesia atas Taiwan 1-0

Liga Indonesia
Real Madrid vs Cadiz: Courtois akan Kembali Bermain!

Real Madrid vs Cadiz: Courtois akan Kembali Bermain!

Liga Spanyol
Link Live Streaming Playoff Indonesia Vs Guinea Menuju Olimpiade, Mulai Pukul 19.00 WIB

Link Live Streaming Playoff Indonesia Vs Guinea Menuju Olimpiade, Mulai Pukul 19.00 WIB

Timnas Indonesia
Indonesia Vs China di Final Uber Cup 2024, Ulangan 16 Tahun Silam

Indonesia Vs China di Final Uber Cup 2024, Ulangan 16 Tahun Silam

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com