Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapten Persib Bandung Pun Tak Lagi Dikejar "Hantu"

Kompas.com - 19/01/2017, 12:06 WIB
Josephus Primus

Penulis


KOMPAS.com - Belum lekang dari benak Atep Rizal tatkala cedera pergelangan kaki kanan membekapnya. Kejadiannya empat tahun lalu.

"Waktu menit-menit pertama bertanding melawan Persija Jakarta, (cedera) sudah terasa," tutur gelandang klub sepak bola Persib Bandung itu.

Atep masih ingat, kala itu, timnya tengah bertarung di pergelaran Indonesia Super League (ISL) berhadapan dengan Persija Jakarta, yang sudah jadi rahasia umum merupakan musuh bebuyutan.

Makanya, berlaga menggocek si kulit bundar demi menjebol gawang klub asal Ibu Kota itu adalah pilihan mutlak. "(Namun), cedera membuat penampilan saya enggak maksimal,"  ujar kapten Persib Bandung itu di akun Facebook Berita Persib Online.

Cedera pada pergelangan kaki atau engkel memang bak "hantu" yang menakutkan, terutama bagi para atlet seperti Atep. Selain menyisakan rasa nyeri, cedera engkel acap membuat karier atlet berujung pilu.

Di usia emas, bisa jadi mereka justru harus gantung sepatu alias pensiun dini, gara-gara masalah di seputar mata kaki ini. 

Thinkstock/SomkiatFakmee Ilustrasi engkel

Atep, kelahiran Cianjur, Jawa Barat ini mengakui bahwa sepak bola adalah olahraga ekstrem. Saat berlatih maupun bertanding, pesepak bola rentan mendapat cedera.

Cedera engkel adalah salah satu di samping berbagai cedera lain mulai dari patah tulang kering, sobek pada otot paha, hingga serangan jantung yang membawa maut.

Maka dari itulah, masuk akal bila pemain sepak bola kerap dilanda cemas sepanjang pertandingan berdurasi resmi 2x45 menit itu. "Takut cedera,"  kata Atep, pemilik nomor punggung 7 di Persib Bandung itu.

Atep yang mencatatkan namanya pula di jajaran pemain Tim Nasional Garuda mulai tingkat junior hingga senior pada kurun waktu 2003 sampai dengan 2008. Seturut laman vikingpersib.co.id, mengaku paham betul bahwa pesepak bola memerlukan jaminan asuransi jiwa.

Sayangnya, Atep yang ikut membawa Persib Bandung menjadi jawara ISL 2014 berpendapat tak semua asuransi mampu menjawab kebutuhan perlindungan bagi dirinya sebagai pesepak bola profesional.

Kabar baiknya, kini harapan Atep bak gayung bersambut. Salah satu perusahaan asuransi jiwa yang beroperasi di Indonesia, FWD Life, memperkenalkan asuransi sesuai kebutuhan para pesepak bola sebagaimana Atep.

Thinkstock Ilustrasi asuransi.

Sejak 2015, nama perusahaan itu bahkan sudah tersematkan pada jersey alias kaus seragam resmi Pangeran Biru, julukan bagi Persib Bandung. Sekarang, Atep dan seluruh penggawa Persib Bandung bisa pula memanfaatkan kampanye "Asuransi Bebas Aksi Flash" dari asuransi ini.

Kampanye itu memberikan layanan fasilitas perlindungan bagi kecelakaan diri, penggantian pengobatan, dan risiko meninggal dunia. Sudah begitu, masa perlindungan bisa diatur untuk jangka waktu singkat. Untuk perlindungan mulai dari sepekan hingga tiga bulan, cuma perlu biaya mulai dari Rp 30.000.

Nah, yang paling penting, menghadapi musim kompetisi ISL 2017 yang tak lama lagi bergulir, kapten Persib Bandung ini dan skuat-nya tak perlu lagi dikejar "hantu".

Bagaimana dengan Anda? Mau juga bernapas lega dan bebas dari rasa cemas seperti Atep?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com