LONDON, KOMPAS.com — Prospek Inggris untuk bertahan di Piala Eropa 2016 mulai mendapat keraguan dari banyak pihak. Mantan pemain The Three Lions, Alan Shearer, adalah salah satu orang yang pesimistis dengan kans skuad asuhan Roy Hodgson tersebut.
Inggris mengakhiri fase grup Piala Eropa 2016 sebagai runner-up Grup B dengan raihan lima poin. Mereka meraih dua hasil imbang, yaitu 1-1 kontra Rusia dan 0-0 melawan Slowakia, serta menang 2-1 atas Wales.
Menilik penampilan Harry Kane dkk pada fase grup, Shearer tidak yakin Inggris cukup menakutkan bagi para calon lawan mereka.
Shearer menganggap Hodgson belum tahu pasti formasi terbaik untuk timnya. Karena itu, Inggris kerap kesulitan menghadapi lawan-lawan mereka.
"Siapa pun lawan yang dihadapi pada babak 16 besar, Inggris harus memperbaiki diri. Roy selalu berkata mereka siap mengalahkan tim mana pun. Saya juga berharap demikian, tetapi Inggris harus segera menemukan ketajaman di depan gawang lawan," tulis Shearer dalam kolomnya di situs BBC Sport.
Shearer juga mengkritik keputusan Hodgson merotasi pemain saat melawan Slowakia. Hodgson mengganti beberapa pemain, termasuk Harry Kane, Raheem Sterling, dan Wayne Rooney.
29 – #ENG (29) attempted more shots without scoring in the match vs #SVK than in any other game under Roy Hodgson. Frustrated. #Euro2016
— OptaJoe (@OptaJoe) 21 Juni 2016
Namun, para pemain pengganti, seperti Jamie Vardy, Daniel Sturridge, dan Jack Wilshere gagal memberikan efek yang diinginkan.
"Saya kaget Hodgson melakukan rotasi melawan Slowakia. Laga tersebut adalah kesempatan Inggris untuk meraih momentum, terutama setelah kami menang atas Wales. Kemenangan melawan Slowakia akan membantu kami menghadapi sisa turnamen," kata mantan penyerang Newcastle United tersebut.
Masalah lain di mata Shearer adalah Inggris belum punya sistem permainan yang pasti.
"Inggris tidak bagus saat bermain dengan formasi 4-3-3. Menurut saya, penyebabnya adalah Inggris tidak punya pemain yang bisa tampil efektif dengan formasi tersebut. Inggris tidak punya gelandang sayap dan para bek sayaplah yang harus membantu serangan," kata Shearer lagi.
Shearer khawatir jika Inggris bertemu dengan tim yang mengandalkan pertahanan rapat, para juru gedor tim tidak akan sanggup mendobrak barikade pertahanan di depan gawang lawan.
"Kita semua sudah melihat banyak tim yang bermain sangat defensif, terutama pada pertandingan terakhir fase grup. Akan ada beberapa tim dengan karakter serupa pada fase gugur nanti," tutur Shearer. (Lariza Oky Adisty)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.