BANDUNG, KOMPAS.com - Mitra Kukar menelan kekalahan perdana di TSC 2016 dari tuan rumah Persib Bandung, Sabtu (18/6/2016). Kekalahan itu membuat tim berjulukan Naga Mekes gagal menyalip Arema di puncak klasemen.
Mitra Kukar kalah 1-2 dari laga tersebut. Tertinggal dua gol pada babak pertama oleh gol Atep dan Robertino Pugliara, Naga Mekes hanya bisa membalas lewat gol Marlon da Silva pada babak kedua.
Pelatih Mitra Kukar, Subangkit, mengatakan, penurunan kondisi fisik anak asuhnya menjadi salah satu penyebab kekalahan dari Persib. Menurut dia, mepetnya waktu berbuka puasa dengan pertandingan membuat fisik para pemainnya cenderung menurun.
"Jarak dari buka puasa ke pertandingan hanya 1,5 jam. Waktu lawan (Pusamania) Borneo FC kami main pukul 20.30 WIB, jadi ada waktu 2,5 jam. Recovery ini jadi perhatian dari saya dan tim dokter untuk menangani agar pemain fit," ucap Subangkit seusai pertandingan.
Masalah recovery pasca-berbuka puasa sebenarnya bukan hanya masalah para pemain Mitra Kukar. Persib selaku tuan rumah juga dihadapkan dengan problem yang sama.
Karena itulah, menurut Subangkit, persoalan tersebut tak bisa dijadikan alasan. Masalah recovery pasca-berbuka puasa akan menjadi salah satu hal yang mesti segera dievaluasi.
"Itu bukan suatu alasan sih, tetapi yang jelas waktu 1,5 jam ini perlu diantisipasi," katanya.
Dia menambahkan, penurunan stamina pemain menjadi celah dan mampu dimanfaatkan Persib yang tampil dengan permainan cepat. Hal itu terbukti ketika Persib bisa melesakkan dua gol cepat pada babak pertama.
"Saya juga sudah merasa bahwa tanpa stiker yang jangkung (Juan Belencoso) mereka akan main cepat, terbukti dengan counter-counter itu. Mereka bertahan dan dapat bola lalu serangan balik," ucapnya.
Meski kalah, Mitra Kukar tampil cukup impresif. Pada babak kedua, Bayu Pradana cs mampu mendominasi serangan dan menciptakan sejumlah peluang emas.
"Secara umum selamat kepada Persib, dan tim saya sudah main bagus sepanjang pertandingan dan punya banyak peluang juga. Namun, hasilnya saja tidak beruntung," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.