MILAN, KOMPAS.com — Penurunan prestasi AC Milan pada 2015-2016 berbanding lurus dengan karier para pemainnya di tim nasional. Menurut La Gazzetta dello Sport, klub beralias I Rossoneri itu cuma diwakili dua pemain untuk Piala Eropa 2016.
Milan hanya finis di peringkat ke-7 pada Serie A 2015-2016 dan tanpa jatah mentas di kompetisi antarklub Eropa musim depan.
Sebuah hal wajar apabila sejumlah negara Eropa tidak melirik pemain Milan. Sekalipun sempat masuk skuad provisional, sebagian dari mereka dicoret dari daftar putaran final.
Kondisi itu disebut sebagai tanda kemunduran yang dialami Rossoneri beberapa tahun belakangan.
Jumlah hanya dua representasi di Perancis 2016 merupakan rekor kehadiran paling sedikit bagi personel Milan di ajang antarnegara Eropa tersebut sejak 1984.
Dua pemain Rossoneri yang masuk skuad timnas Piala Eropa tahun ini ialah bek Mattia De Sciglio (Italia) dan gelandang Juraj Kucka (Slowakia). Adapun kapten Riccardo Montolivo dicoret dari skuad Italia akibat cedera.
Mattia De Sciglio has been named in Antonio Conte's Italy #EURO2016 team and will wear the number 2?? shirt. Good luck Mattia! ????????
— AC Milan (@acmilan) May 31, 2016
Sebelumnya, Milan tak mengirim satu pun wakil di Piala Eropa 1984. Korelasi antara kesuksesan klub dan peningkatan jumlah pemain di timnas terlihat 4 tahun kemudian.
Kejayaan Rossoneri menjelang akhir dekade 1980-an terbukti berdampak besar terhadap kemunculan Franco Baresi, Paolo Maldini, Carlo Ancelotti, Roberto Donadoni (Italia), serta Ruud Gullit dan Marco van Basten (Belanda) di Piala Eropa 1988.
Gullit dan Van Basten bahkan menjadi pilar negara mereka saat menjadi juara edisi tersebut.
Pada Belanda-Belgia 2000, Italia mencapai final dengan bantuan tenaga 4 pemain Milan, yakni Christian Abbiati, Paolo Maldini, Demetrio Albertini, dan Massimo Ambrosini.
Ketika Italia mentas di final lagi 4 tahun silam, Milan juga mengirim Ignazio Abate, Antonio Nocerino, serta Antonio Cassano di timnas. Sementara itu, Zlatan Ibrahimovic turun dengan kostum negaranya, Swedia.