Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata Klopp Ingin Menjadi Dokter tetapi Tak Cukup Pintar

Kompas.com - 26/11/2015, 07:30 WIB
KOMPAS.com - Juergen Klopp tengah menikmati kesuksesan kariernya sebagai manajer sepak bola. Dia kini disanjung setelah berhasil mengangkat performa raksasa Premier League, Liverpool, yang sempat terpuruk pada awal musim 2015-2016 ini.

Namun, siapa sangka Klopp sempat memiliki cita-cita yang jauh dari lingkungan sepak bola ketika masih muda.

Ya, mantan pelatih Borussia Dortmund ini pernah ingin menjadi dokter yang tentu saja lebih akrab dengan peralatan seperti stetoskop dibandingkan dengan lapangan bola, sepatu bola serta kostum olahraga yang nyaris selalu dikenakan sekarang.

Lantas, mengapa Klopp tak mampu mewujudkan impiannya pada masa muda itu? Ternyata, Klopp tidak cukup cerdas untuk menjadi seorang dokter karena nilainya tidak pernah memenuhi syarat.

Kisah masa lalu Klopp ini tertuang dalam pernyataannya dalam ebook yang baru saja diterjemahkan, Reading The Game. Karena itu, dia mengubah haluan menjadi seorang pesepak bola profesional.

Rupanya, pilihan pria 48 tahun ini tepat dan mungkin takdir yang membawa dia sebagai "penghibur" di lapangan hijau. Meskipun kariernya sebagai pesepak bola tidak terlalu gemilang, tetapi saat menjadi pelatih, Klopp mampu memperlihatkan kejeniusan sehingga mampu membawa Dortmund memutus dominasi Bayern Muenchen di Bundesliga.

Selama menjadi bos di Signal Iduna Park pada 2008 hingga 2015, pria kelahiran 16 Juni 1967 ini mengantarkan Dortmund menjadi juara Bundesliga pada 2012-2013 dan 2013-2014, juara DFB Pokal 2013-2014 dan 2014-2015 serta menjadi finalis Liga Champions 2012-2013.

"Awalnya, seorang dokter," ujar Klopp ketika ditanya apa keinginannya saat remaja. "Saya pikir saya masih memiliki sindrom pembantu sampai batas tertentu."

"Namun saya tidak akan berbohong, saya tak yakin cukup cerdas untuk berkarier sebagai dokter. Ketika mereka membagikan sertifikat A-Level, kepala sekolahku mengatakan kepadaku: 'Saya berharap bisa sukses dengan sepak bola, karena ini tidak terlalu bagus untukmu'."

Ternyata, Klopp meraih kesuksesan di sepak bola. Dia bahkan mendapat pujian karena membuat revolusi sepak bola, meskipun hal tersebut tidak pernah ada dalam niatnya.

"Saya tidak pernah memberikan terlalu banyak untuk sepak bola, tetapi hanya untuk apa yang harus saya lakukan. Saya bahkan tidak pernah bermimpi memenangi liga. Tidak pernah," lanjut Klopp, yang sempat memperkuat Mainz 05 sebelum gantung sepatu sebagai pesepak bola profesional.

"Saya hampir tidak percaya bahwa keberuntunganku ketika mereka menunjuk saya sebagai manajer. Itulah yang saya terima dan nyatanya masih berjalan. Kemudian, hal yang hebat adalah terjadi all-German pada final Liga Champions 2013."

Sayang, masa jaya Klopp bersama Dortmund memudar pada musim lalu sehingga dia memutuskan mundur dari kursi pelatih raksasa Bundesliga tersebut. Klopp kemudian menerima tantangan baru di Premier League bersama Liverpool, yang memecat Brendan Rodgers, karena performa tim yang buruk pada awal musim ini.

Pada 8 Oktober 2015, Klopp sepakat menandatangani kontrak berdurasi tiga tahun di Anfield. Setelah debutnya hanya meraih hasil imbang, Klopp mulai memperlihatkan tanda-tanda The Reds akan kembali ke jalur yang diinginkan karena mereka mulai akrab dengan kemenangan, termasuk pekan lalu saat Liverpool menang 4-1 atas Manchester City di Etihad Stadium.

Memang, hasil pada pekan ke-13 itu tak menjadi jaminan Klopp bisa menyulap Liverpool menjadi juara pada musim ini karena perjalanan masih sangat panjang. Akan tetapi, patut kita tunggu bagaimana kiprah dan kejeniusannya membawa Si Merah kembali menjadi tim yang menakutkan di Inggris, bahkan Eropa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

RCTI Premium Sports, Diikuti Persija-PSIS dan 2 Klub Malaysia

RCTI Premium Sports, Diikuti Persija-PSIS dan 2 Klub Malaysia

Sports
Dampak Penyiraman Air Keras kepada Pemain Timnas Malaysia Faisal Halim

Dampak Penyiraman Air Keras kepada Pemain Timnas Malaysia Faisal Halim

Internasional
Madrid Vs Bayern, Alasan Los Blancos Tunda Pesta Juara Liga Spanyol

Madrid Vs Bayern, Alasan Los Blancos Tunda Pesta Juara Liga Spanyol

Liga Champions
Suara Prihatin soal Insiden Air Keras terhadap Striker Malaysia Faisal Halim

Suara Prihatin soal Insiden Air Keras terhadap Striker Malaysia Faisal Halim

Internasional
Jadwal Timnas Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U17 Putri 2024

Jadwal Timnas Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U17 Putri 2024

Timnas Indonesia
Timnas U17 Putri Indonesia Vs Korea Selatan: Garuda Pertiwi Matangkan Komunikasi

Timnas U17 Putri Indonesia Vs Korea Selatan: Garuda Pertiwi Matangkan Komunikasi

Timnas Indonesia
Sinyal Persebaya Surabaya Lakukan Perombakan Tim

Sinyal Persebaya Surabaya Lakukan Perombakan Tim

Liga Indonesia
Indonesia Vs Korsel: Peningkatan Kecepatan Pemain Jadi Fokus Latihan

Indonesia Vs Korsel: Peningkatan Kecepatan Pemain Jadi Fokus Latihan

Timnas Indonesia
Pebalap Muda Indonesia Avila Bahar Juara Round 1 Malaysia Series

Pebalap Muda Indonesia Avila Bahar Juara Round 1 Malaysia Series

Sports
Indonesia Vs Guinea, Kaba Diawara Mengagumi Michael Jordan di Olimpiade

Indonesia Vs Guinea, Kaba Diawara Mengagumi Michael Jordan di Olimpiade

Timnas Indonesia
Daftar Skuad Guinea Saat Lawan Timnas U23 Indonesia

Daftar Skuad Guinea Saat Lawan Timnas U23 Indonesia

Liga Indonesia
Real Madrid Vs Bayern: Carvajal Kejar Gelar Ke-15 Liga Champions

Real Madrid Vs Bayern: Carvajal Kejar Gelar Ke-15 Liga Champions

Liga Champions
Dortmund Lolos ke Final Liga Champions, Satu Kata dari Edin Terzic

Dortmund Lolos ke Final Liga Champions, Satu Kata dari Edin Terzic

Liga Champions
Prediksi Skor Real Madrid Vs Bayern Muenchen Semifinal Liga Champions

Prediksi Skor Real Madrid Vs Bayern Muenchen Semifinal Liga Champions

Liga Champions
Sambut Final Liga Champions, Tekad Hummels Menang di Wembley

Sambut Final Liga Champions, Tekad Hummels Menang di Wembley

Liga Champions
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com