Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlakuan terhadap Casillas Dinilai Tidak Adil

Kompas.com - 15/07/2015, 09:32 WIB
BARCELONA, KOMPAS.com - Mantan gelandang Barcelona, Xavi Hernandez, mengaku kecewa Real Madrid membiarkan Iker Casillas pergi. Menurut dia, Madrid memperlakukan Casillas dengan tidak adil.

Casillas resmi bergabung bersama Porto pada Sabtu (11/7/2015) dengan durasi kontrak dua tahun. Kiper asal Spanyol itu dikabarkan bakal menerima gaji sebesar 2,5 juta euro atau sekitar Rp 37 miliar per tahun.

"Tidak mungkin atlet senior Spanyol tidak mendapatkan penghormatan yang cukup. Dia (Casillas) akan menuju ke Porto dan aku yakin dia akan disambut seperti seorang pahlawan. Jauh dari sini (Madrid), mereka akan lebih menghormatinya," ujar Xavi.

Hubungan Casillas dengan suporter serta manajemen Madrid menjadi kurang harmonis dalam 12 bulan terakhir setelah performa kiper berusia 33 tahun tersebut dinilai tidak konsisten.Bebearpa kali, setiap Madrid tampil di Bernabeu, suporter kerap menyiuli dan mengejek Casillas.

"Aku melihat Iker dan merasa bahwa akhir-akhir ini dia bermain di bawah tekanan. Dalam beberapa tahun terakhir juga aku melihatnya tidak menikmati permainan seperti sebelumnya. Dia seperti merasa tidak enak dan menurutku, semua orang di negara ini harus memikirkan mengenai hal itu," kata Xavi.

"Tidak mungkin orang bisa mengabaikan atas apa yang sudah seorang atlet lakukan untuk olahraga yang digelutinya, fokus terhadap cacat mereka dan bahkan terkadang dengan niat jahat," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Liga Inggris
Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Badminton
Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Badminton
Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Badminton
Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Badminton
Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Badminton
Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Timnas Indonesia
Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Badminton
Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Badminton
Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

Liga Spanyol
Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

Badminton
Run The City Medan Diikuti 1.000 Pelari, Usung Konsep Point to Point

Run The City Medan Diikuti 1.000 Pelari, Usung Konsep Point to Point

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com