Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melawan Keterbatasan Bersama Liverpool

Kompas.com - 14/07/2015, 14:55 WIB
Ferril Dennys

Penulis

BANGKOK, KOMPAS.com - Kekurangan bukanlah penghalang untuk melakukan setiap  kegiatan apapun terutama bermain sepak bola. Sebaliknya, keterbatasan bisa dimanfaatkan sebagai pelecut motivasi untuk menjadi jauh lebih baik. 

Hal ini  ditunjukkan sekitar 50 murid Bangkok School For The Blind saat mengikuti sesi klinik kepelatihan yang digelar Liverpool bekerja sama dengan Standard Chartered, Selasa (14/7/2015).

Sekitar enam pelatih dari Liverpool memberikan ilmu mengenai sepak bola kepada anak-anak berkebutuhan khusus ini. Meskipun tuna netra, anak-anak yang usianya antara 10 tahun dan 14 tahun itu tampak antusias dan gembira. Mereka terlihat sangat percaya diri.

Sebanyak 50 anak ini dibagi ke dalam kedua kelompok. Masing-masing kelompok berlatih selama sejam. Saat berlatih, masing-masing anak didampingi oleh sukarelawan dari Standard Chartered.

Ferril Dennys Sekitar 50 murid Bangkok School For The Blind saat mengikuti sesi klinik kepelatihan yang digelar Liverpool bekerjasama dengan Standard Chartered, Selasa (14/7/2015).

Mereka memulai latihan dengan melakukan pemanasan mengelilingi lapangan. Anak-anak diminta untuk memegang bahu rekan yang berada di depannya saat mengelilingi lapangan.

Setelah itu, mereka diperkenalkan dengan bola yang sudah dimodifikasi. Di dalam bola tersebut ditanamkan bel kecil sehingga menghasilkan bunyi saat bola bergerak. Bunyi ini menjadi penuntun bagi murid saat memainkannya.

Mereka diajarkan bagaimana cara menendang dan menggiring bola. Selain itu, mereka juga diasah kekompakan dengan simulasi permainan saat menyerang. Dengan insting yang dimiliki, beberapa anak terlihat cepat menguasai ketika diminta menggiring bola sampai titik yang ditentukan.

Momen  menggembirakan adalah saat anak-anak diminta menggiring bola hingga jarak tertentu, lalu kemudian diharuskan memasukkan bola ke gawang. Saat tiba di titik tembak, anak-anak akan mendengar suara peluit yang ditiup oleh salah satu pelatih. Nah, pelatih ini bertugas sebagai kiper.

Ferril Dennys Seorang murid dari Bangkok School For The Blind berusaha menendang bola masuk ke gawang. Sekitar 50 anak mengikuti sesi klinik kepelatihan yang digelar Liverpool bekerjasama dengan Standard Chartered, Selasa (14/7/2015).
Mereka tampak meluapkan kegembiraannya dengan melompat-lompat saat berhasil memasukkan bola ke gawang. Ada pula sukarelawan yang hanyut dalam kegembiraan saat melihat anak yang didampinginya berhasil memasukkan bola. Sukarelawan tersebut melakukan selebrasi dengan mengelap sepatu anak seusai mencetak gol.

Di tengah sesi latihan, Legenda Liverpool, Ian Rush, masuk ke lapangan ikut mengajari anak-anak tersebut. Meskipun cuaca sangat panas, Ian dengan semangat terus bertepuk tangan saat mendampingi anak-anak tersebut menggiring bola. Rush beserta pelatih lainnya pasti melontarkan pujian kepada anak-anak saat berhasil menjalankan tugasnya.

Bangkok School For The Blind  berdiri sejak 1892. Sekolah ini merupakan sekolah tuna netra pertama di Thailand. Sekolah ini menyediakan pendidikan dan pelatihan gratis untuk anak-anak tuna netra. Saat ini, terdapat sekitar 193 siswa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kesulitan Pelatih Persib soal Championship Series Liga 1 Ditunda

Kesulitan Pelatih Persib soal Championship Series Liga 1 Ditunda

Liga Indonesia
Link Live Streaming Bayern Vs Madrid, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming Bayern Vs Madrid, Kickoff 02.00 WIB

Liga Champions
Jadwal Final dan Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024

Jadwal Final dan Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Kalah dari Uzbekistan, VAR Tak Bisa Disalahkan

Indonesia Kalah dari Uzbekistan, VAR Tak Bisa Disalahkan

Timnas Indonesia
Perjuangan PSS Lolos Degradasi Bekuk Persib, Sang Penentu Emosional

Perjuangan PSS Lolos Degradasi Bekuk Persib, Sang Penentu Emosional

Liga Indonesia
Erick Thohir Sebut Calvin Verdonk-Jens Raven dalam Proses Naturalisasi

Erick Thohir Sebut Calvin Verdonk-Jens Raven dalam Proses Naturalisasi

Timnas Indonesia
PSS Vs Persib, Saat Pelapis Maung Kandas 10 Pemain Elang Jawa

PSS Vs Persib, Saat Pelapis Maung Kandas 10 Pemain Elang Jawa

Liga Indonesia
Indonesia Vs Uzbekistan: Jangan Kecilkan Perjuangan Garuda, Tetap Dukung

Indonesia Vs Uzbekistan: Jangan Kecilkan Perjuangan Garuda, Tetap Dukung

Timnas Indonesia
Tim Piala Uber Indonesia Siap Hadapi Jepang dengan Kekuatan Penuh

Tim Piala Uber Indonesia Siap Hadapi Jepang dengan Kekuatan Penuh

Badminton
Hasil Lengkap Liga 1: RANS Nusantara Jadi Tim Terakhir yang Degradasi

Hasil Lengkap Liga 1: RANS Nusantara Jadi Tim Terakhir yang Degradasi

Liga Indonesia
Hasil Persija Vs PSIS 2-1, Macan Kemayoran Sukses Menang di Kandang

Hasil Persija Vs PSIS 2-1, Macan Kemayoran Sukses Menang di Kandang

Liga Indonesia
Hasil PSS Vs Persib, Maung Bandung Kalah, Super Elja Selamat

Hasil PSS Vs Persib, Maung Bandung Kalah, Super Elja Selamat

Liga Indonesia
Kiper Keturunan Belanda Maarten Paes Resmi Jadi WNI

Kiper Keturunan Belanda Maarten Paes Resmi Jadi WNI

Liga Indonesia
Irak Yakin Bisa Kalahkan Timnas Indonesia demi Olimpiade Paris

Irak Yakin Bisa Kalahkan Timnas Indonesia demi Olimpiade Paris

Timnas Indonesia
Bayern Vs Madrid, Satu Paket yang Diperlukan untuk Singkirkan El Real

Bayern Vs Madrid, Satu Paket yang Diperlukan untuk Singkirkan El Real

Liga Champions
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com