Guerrero mencetak gol pertamanya ke gawang Romel Quinonez pada menit ke-20. Menerima umpan silang Juan Vargas, penyerang Flamengo itu menyundul bola yang masuk ke pojok kiri atas gawang Bolivia.
Tidak butuh waktu lama bagi Guerrero untuk kembali mencatatkan namanya di papan skor. Hanya berselang tiga menit, pemain berusia 31 tahun itu mampu memaksa Quinonez memungut bola dari gawangnya sendiri untuk kali kedua setelah memanfaatkan umpan Christian Cueva.
Selepas turun minum, Guerrero kembali menunjukkan ketajamannya saat mencetak gol ketiga Peru pada menit ke-74. Seusai sukses memotong bola umpan Danny Bejarano, dengan tenang Guerrero menceploskan bola ke pojok kiri gawang Bolivia.
"Gaya bermain lawan membuat kami sadar bahwa kami harus memerhatikan dua penyerang hebat mereka (Guerrero dan Claudio Pizzaro). Mereka berperan menentukan kami mengubah taktik pertandingan," ujar Soria seusai pertandingan.
Pada laga tersebut, Soria secara mengejutkan menerapkan skema 3-5-2 yang tidak biasa dipakai selama perhelatan Copa America 2015. Edward Zenteno, Ronald Raldes, dan Cristian Coimbra menempati posisi lini belakang. Mereka didukung oleh dua wingback, yakni Miguel Hurtado dan Leonel Morales.
Padahal, skema 3-5-2 tersebut sempat mendapat kritik ketika Bolivia masih dilatih oleh Xabier Azkargorta. Pada 7 September 2014, Azkargorta pernah "bereksperimen" dengan skema itu dan hasilnya Bolivia pun ditekuk empat gol tanpa balas oleh Ekuador pada pertandingan uji coba.
"Kami memang berniat menggunakan skema yang bisa membuat kami seakan tidak ingin mencetak gol karena ingin menguasai jalannya pertandingan. Namun, ternyata mereka (Peru) tampil sangat baik dan mampu memukul kami melalui serangan balik lewat aksi Guerrero," jelas Soria.
Video:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.