Liverpool menelan dua kekalahan beruntun menghadapi Manchester United dan Arsenal di ajang Premier League. Hasil itu membuat Jordan Henderson dan kawan-kawan tertahan di peringkat kelima klasemen sementara.
Hingga pekan ke-31, Liverpool mencatat rekor 16 kali menang, enam kali imbang, dan sembilan kali menelan kekalahan. Produktivitas gol mereka pun hanya plus sembilan (45-36).
"Kami masih mencoba menemukan solusi di lapangan. Ketika semua pemain fit dan siap, kami mampu bersaing dengan skuad ini. Tetapi, torehan terbaik di lini depan kami hanya enam gol. Tiga pemain mencetak enam gol. Ini adalah realita di mana kami berada dan kami harus mencari solusinya," ungkap Rodgers.
"Ini hanya mengenai masalah menemukan sistem apa yang sesuai dengan pemain. Beberapa pemain sekarang sedang absen dan kami mengubah sistem itu agar cocok dengan mereka. Kami selalu mencari untuk menemukan solusi menyelesaikan masalah ini," tambahnya.
Saat takluk 1-2 dari MU, Liverpool hanya mampu mencatatkan satu tembakan yang tepat mengarah ke gawang. Sementara itu, ketika menghadapi Arsenal, Liverpool juga dinilai banyak membuang peluang.
"Jika Anda melihat laga-laga sebelumnya, kami menciptakan beberapa peluang penting pada awal pertandingan. Namun, Anda harus membuatnya menjadi gol. Secara keseluruhan, menurut saya kami harus meningkatkan level upaya di barisan pertahanan lawan," tutur Rodgers.
"Penguasaan bola kami juga tidak cukup bagus dan itu juga menjadi kunci masalah. Kami harus membangun permainan dengan cepat meski terkadang aliran bola juga berjalan lambat."
"Tidak hanya kedua pertandingan itu (MU dan Arsenal). Babak pertama saat melawan Swansea juga demikian. Kecepatan permainan kami tidak berjalan baik, pun halnya kecepatan aliran bola," lanjutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.