Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anomali Harry Kane dan Rapor Merah Chelsea

Kompas.com - 29/03/2015, 10:54 WIB
Anju Christian

Penulis

Sumber Daily Mail

KOMPAS.com - Harry Kane bisa jadi pangkal revisi regulasi pemain asing di Premier League. Menilik kesuksesannya memimpin bursa top scorer Premier League dan mencetak gol debut untuk Timnas Inggris, FA tampaknya semakin tergiur untuk mencari sosok "Harry Kane" lainnya.


Mungkin tak ada yang menyangka striker berusia 21 tahun ini melejit begitu cepat. Sebelumnya, dia cuma berkelana di klub semenjana seperti Leicester City dan Norwich City. Namun memasuki pekan ke-30 Premier League, dia justru berdiri setara dengan Diego Costa.


Prestasi dari seorang home grown player laiknya Harry Kane memang jadi barang langka di kasta teratas sepak bola Inggris tersebut. Kualitas minimalis bukan jadi alasan. Kesempatan mereka unjuk gigi justru tergerus oleh kebijakan tim-tim Premier League yang berorientasi pada hasil instan.

Riset dari The Mail bisa jadi barometer. Dalam satu dekade terakhir, akademi dari 20 kontestan Premier League hanya menyumbang 57 pemain untuk tampil di tim utama secara reguler.

Southampton memimpin daftar tersebut dengan tujuh pemain. Namun, lulusan Saints Academy tak bertahan lama di St Mary's Stadium. Enam dari tujuh pemain tersebut hijrah ke klub lain. Tiga di antaranya kini memperkuat Arsenal.


Sementara itu, empat klub teratas di klasemen Premier League saat ini tergolong tidak produktif dalam mengorbitkan pemain akademi. Manchester City hanya menyumbang empat pemain dan semuanya tak ada di skuad Manuel Pellegrini. Sedangkan Arsenal hanya punya dua pemain yang masih bertahan di skuad utama, yaitu Jack Wilshere dan Kieran Gibbs.


Manchester United yang pernah tenar karena Class of 92, juga tak lebih baik. Danny Welbeck dan Tom Cleverley yang notabene lulusan akademi, tak mampu bersaing hingga dilepas ke klub lain.

Pemimpin klasemen, Chelsea lebih parah lagi karena tak pernah mengorbitkan lulusan akademi untuk tampil reguler di Premier League setelah John Terry. Bek Southampton, Ryan Bertrand memang berasal dari akademi The Blues, tapi tak masuk hitungan lantaran gagal tampil di setengah dari total pertandingan liga dalam semusim.

Dok. Daily Mail Kisah John Terry yang lulus dari akademi Chelsea untuk memperkuat tim utama, tak pernah terulang dalam satu dekade terakhir.

Kepercayaan klub-klub Inggris terhadap pemain lokal turut melatari fenomena ini. Sejak 2006, menit bermain untuk pemain U-21 di Premier League juga menurun hingga 50,8 persen. Catatan ini adalah yang terburuk dibandingkan empat liga besar Eropa lainnya.


Berbanding lurus dengan kiprah pemain Inggris di Liga Champions yang notabene lebih elite. Hanya tujuh persen pemain Inggris yang tampil di kasta teratas Eropa tersebut. Inggris berada di bawah Argentina, Belanda, Italia, Perancis, Brasil, Jerman dan Spanyol.


Oleh karena itu, bukanlah mengherankan jika Chairman FA, Greg Dyke terdorong untuk mencetuskan revisi regulasi. Dyke ingin membujuk Premier League untuk pengurangan kuota pemain non-home grown dalam skuad, dari 17 menjadi 13.

Gagasan Dyke memang masuk akal. Kehadiran bintang asing seperti Eden Hazard, Diego Costa, Sergio Aguero dan David Silva memang mendongkrak pamor Premier League. Tetapi, hasrat belanja klub-klub papan atas justru mengebiri kesempatan lulusan akademi.


Lulusan Akademi yang Tampil Reguler di Premier League

SoutHampton (7): Theo Walcott, Gareth Bale, Adam Lallana, Alex Oxlade-Chamberlain, James Ward-Prowse, Calum Chambers, Luke Shaw

Aston Villa (7): Gabriel Agbonlahor, Gary Cahill, Craig Gardner, Marc Albrington, Barry Bannan, Nathan Baker, Ciaran Clark

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Badminton
Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Badminton
Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Badminton
Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Badminton
'Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang'

"Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang"

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup 'Neraka' Menanti

Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup "Neraka" Menanti

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Badminton
Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Badminton
Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Timnas Indonesia
Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Internasional
Jadwal Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia Vs Korsel, China Vs Jepang

Jadwal Semifinal Uber Cup 2024: Indonesia Vs Korsel, China Vs Jepang

Badminton
Uber Cup 2024: Apresiasi untuk Indonesia, Bersiap Lawan Korsel di Semifinal

Uber Cup 2024: Apresiasi untuk Indonesia, Bersiap Lawan Korsel di Semifinal

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com