Striker Thailand Pangkas Karier di Spanyol

Pemain 26 tahun itu memiliki alasan kuat untuk melakukan hal tersebut. Minimnya kesempatan bermain di klub yang terancam degradasi itu, membuat dia gagal mencetak gol dalam enam penampilannya. Diakuinya pula, bahasa menjadi kendala besar untuk dilalui.

"Aku memiliki banyak masalah khususnya komunikasi dengan pelatih dan rekan-rekan setim, dan hal itu membuat aku sulit untuk memahami taktik-taktik tim," ucapnya seperti dikutip oleh Bangkok Post.

"Bukannya aku tidak berusaha. Aku berjuang untuk mendapatkan tempat namun itu sia-sia. Aku tidak ingin hanya duduk dan menyaksikan rekan-rekan setimku bermain. Aku akan kembali ke Thailand kemungkinan pada akhir bulan ini dan bermain untuk Muangthong."

Lantaran harus bermain di Eropa, Teerasil melewatkan kebersamaan dengan Thailand ketika mereguk kesuksesan di Piala AFF. Tim Negeri Gajah Putih ini menjadi juara Asia Tenggara untuk pertama kalinya dalam 12 tahun dengan menang agregat 4-3 atas Malaysia di final.

Teerasil sempat menjalani latihan di Atletico Madrid, kemudian bergabung dengan Manchester City pada 2007 ketika klub tersebut menjadi milik mantan perdana menteri Thailand, Thaksin Shiniwatra. Tetapi di klub Inggris itu dia tidak pernah dimainkan.

Kembalinya sang penyerang, yang telah mencetak hampir 30 gol untuk negaranya, disambut hangat pelatih tim nasional Kiatisuk Senamuang, di mana kualifikasi Piala Dunia dan Piala Asia akan dimulai pada akhir tahun ini.

Thailand akan menjamu Korea Selatan, Uzbekistan, dan Honduras pada Piala Raja bulan depan ketika mereka terus melakukan persiapan agar dapat lolos di kedua turnamen penting itu.

"Semua orang ingin melihatnya bermain untuk tim nasional. Kehadirannya akan membuat kami menjadi lebih kuat," tutur Kiatisuk seperti dikutip oleh surat kabar tersebut.