Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Rencana Pembekuan PSSI Jangan Dinilai Hal Menakutkan"

Kompas.com - 20/12/2014, 16:44 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com — Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan, pembentukan Tim Sembilan bertujuan untuk merevitalisasi sistem manajemen dan kebutuhan anggaran dalam sepak bola Indonesia. Karena itu, publik tak perlu khawatir soal wacana pembekuan PSSI.

Hal tersebut disampaikan Menpora seusai memberikan kuliah umum di Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, Sabtu (20/12/2014). "Saya sangat optimistis Tim Sembilan akan bekerja secara maksimal dan sesuai target," katanya.

Menurut dia, Tim Sembilan dibentuk untuk membentuk pengelolaan sistem manajemen dan anggaran memajukan olahraga nasional. "Saya sangat optimistis Tim Sembilan akan bekerja dengan baik sesuai tujuannya, yakni memperbaiki sistem manajemen dan keperluan anggaran untuk mewujudkan prestasi olahraga nasional," katanya.

Nahrawi juga mengatakan bahwa Tim Sembilan akan merevitalisasi sistem dan penggunaan anggaran olahraga, terutama sepak bola di Indonesia. "Tim Sembilan akan menggali semua permasalahan yang terjadi," tambahnya.

Namun, saat ditanya siapa saja sosok yang masuk dalam Tim Sembilan, Imam masih enggan membeberkan. Ia berdalih, apabila identitas mereka dibocorkan, hal itu akan menimbulkan permasalahan baru.

"Kalau disebut namanya, nanti bisa dilobi dan akan memunculkan masalah baru," katanya sembari tersenyum.

Imam juga berharap kepada semua pihak untuk mendukung langkah yang akan dilakukan Tim Sembilan. Hal itu ialah demi terwujudnya prestasi olahraga di Indonesia.

"Keterlibatan masyarakat akan sangat penting dalam masalah olahraga di Indonesia," harapnya.

Soal adanya pro-kontra atas kehadiran Tim Sembilan, Imam menilai itu hal yang biasa. "Saya berharap, niatan pembekuan PSSI selama proses revitalisasi jangan dianggap sebagai momok. Publik harus memandang tujuan ke depannya. Pembekuan itu jangan dianggap hal yang menakutkan," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com