Deniz Naki, yang memperkuat klub Genclerbirligi, mengatakan dia diancam karena memiliki darah Kurdi dan mendukung etnis Kurdi yang mempertahankan kota Kobani.
Naki menambahkan, dia diserang sejumlah orang tak dikenal yang mengakibatkan wajah dan tangannya menderita cedera.
Naki yang lahir di Jerman mengatakan sebagian orang menghina asal usul Kurdi dan mengancamnya karena secara terang-terangan mendukung etnis Kurdi yang melawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di kota Kobani.
"Keluarga saya sangat khawatir terkait insiden itu dan agar mereka tidak bertambah khawatir saya memutuskan untuk meninggalkan Turki menuju ke Jerman," kata Naki dalam bahasa Turki lewat akun Facebook-nya.
"Keberadaan saya di sini (Turki) sudah tak berarti lagi," tambah Naki.
Selain memiliki darah Kurdi, Naki juga merupakan keturunan etnis Alevi yang memeluk Syiah. Kelompok ini adalah minoritas di Turki yang sebagian besar warganya memeluk Islam Sunni.
"Saya ingin menegaskan, saya berasal dari Dersim dan saya seorang Alevi. Saya bangga atas fakta ini dan akan terus bangga," ujar Naki.
Dersim adalah nama lama provinsi Tunceli yang mayoritas penduduknya adalah etnis Kurdi-Alevi.
Lebih jauh Naki juga mengkritik manajemen klubnya yang dianggap tidak sensitif terkait insiden itu dan mengatakan kontraknya bersama Genclerbirligi sudah diputus karena sudah tak bisa tinggal di Turki lebih lama lagi.
"Alasan utama saya pergi karena saya tak tahan lagi dengan fakta bahwa saya tak bisa lagi bermain sepak bola secara netral di negeri ini," tambah Naki dalam pernyataan berbahasa Jerman.
Naki (25), yang adalah seorang gelandang, pernah memperkuat tim nasional Jerman U-19 dan pernah memperkuat klub Jerman FC St Pauli.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.