Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesepakatan Conte-Puma Bisa Picu Konflik Kepentingan

Kompas.com - 16/08/2014, 19:03 WIB
ROMA, Kompas.com - Antonio Conte akan menerima pemasukan lebih banyak daripada pelatih-pelatih timnas Italia lain sebelumnya, berkat kesepakatan dengan sponsor pakaian olahraga Puma. Demikian dilaporkan media Italia, yang memicu pertanyaan mengenai kemungkinan konflik kepentingan.

Mantan pelatih Juventus itu ditunjuk menjadi pelatih baru Italia pada Kamis (14/8/2014), dengan ikatan kontrak berdurasi dua tahun. Conte akan dibayar 3,2 juta euro per tahun - dengan setengah pendapatannya didapat dari produsen pakaian olahraga Puma, demikian bunyi laporan-laporan itu.

Conte juga dapat mendongkrak pendapatannya dengan bonus-bonus yang terkait jika timnya mampu lolos ke putaran final Piala Eropa 2016, serta peningkatan posisi timnya di daftar ranking dunia, yang saat ini berada di peringkat ke-14, untuk masuk ke delapan besar.

Ia diharapkan untuk menghadiri konferensi pers di Roma pada Selasa (19/8), di mana detail-detail pemasukannya akan diungkap.

"Conte: Yang terbaik dan dengan pendapatan terbaik," kata harian dengan pembaca terbanyak di Italia Corriere della Sera, di mana editornya Mario Sconcerti menyebut pria 45 tahun itu sebagai "sejauh ini merupakan pilihan terbaik."

"Kharismanya, setelah memenangi banyak hal, dan belakangan ini, akan memberinya momentum dengan para pemain yang tidak dapat dilakukan pelatih lain," ucapnya.

Conte memimpin Juventus meraih gelar ketiga secara beruntun pada musim lalu, pertama kalinya klub itu menorehkan pencapaian tersebut sejak meraih lima gelar secara beruntun pada 1930-an.

Namun peran Puma dalam mengamankan jasa Conte bagi Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) - pertama kalinya kesepakatan seperti ini dilakukan di Italia - telah memicu banyak kritik yang mencemaskan bahwa sponsor akan memiliki terlalu banyak kekuatan.

Pertanyaan-pertanyaan mengenai etika

"Bagaimana Conte akan bersikap dengan pemain-pemain yang memiliki kontrak-kontrak yang sama dengan yang membayar gajinya? Siapa yang akan mengatakan kata terakhir ketika tiba saatnya untuk memperbarui kontrak?" tanya Maurizio Crosetti dari La Repubblica.

"Akankah manusia pisang yang akan menentukan? Atau direktur pelaksana Puma?" ucapnya mengacu kepada presiden FIGC Carlo Tavecchio, yang terpilih pada pekan lalu meski menyebut pemain-pemain Afrika sebagai "pemakan pisang."

Stefano Semeraro dari La Stampa memperingatkan bahwa "Olahraga selalu terikat dengan pertanyaan-pertanyaan perihal etika... Namun pada musim panas ini sepak bola Italia telah berurusan dengan gangguan, nyata atau ditakutkan, kepentingan-kepentingan komersial."

Kecemasan itu, ucapnya, adalah bahwa seorang pelatih yang dibayar oleh sponsor "dapat mengutamakan koleganya dari merek yang sama dibanding atlet yang disponsori pihak lain."

Namun Tavecchio menepis kecemasan-kecemasan yang timbul pada wawancara dengan radio 24 pada Jumat, dengan berkata "Puma tidak akan menentukan susunan pemain, mari kita tidak bicara omong kosong."

"Conte benar-benar independen, ia akan memilih siapa yang ia inginkan dan yang akan datang tanpa tekanan," tuturnya.

"Kami memerlukan pelatih yang kuat dan kami mendapatkannya, itu saja."

Conte mengambil alih jabatan itu dari Cesare Prandelli, yang mengundurkan diri setelah Italia tersingkir pada putaran pertama pada Piala Dunia di Brasil.

Pertandingan pertama yang akan ditanganinya dilangsungkan pada 4 September ketika Italia menghadapi Belanda pada pertandingan persahabatan. Lima hari kemudian, Italia memulai perjalanannya pada kualifikasi Piala Eropa 2016 di Norwegia dan tekanan akan meningkat pada tim yang kegagalannya di Brasil merupakan yang kedua secara beruntun di Piala Dunia, di mana mereka gagal melewati fase grup.

Dengan kontrak yang berlangsung sampai 31 Juli 2016, Conte memiliki misi "untuk meluncurkan ulang tim nasional dan mengembangkan pemain-pemain baru dari berbagai pusat latihan federasi," demikian bunyi pernyataan yang dirilis FIGC.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Roma Vs Juventus 1-1: Bremer Selamatkan Bianconeri

Hasil Roma Vs Juventus 1-1: Bremer Selamatkan Bianconeri

Liga Italia
Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Hasil Milan Vs Genoa 3-3: Ultras Aksi Bisu, Rossoneri Tertahan

Liga Italia
Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Hasil Liverpool Vs Tottenham: Api Salah, Hujan 6 Gol, The Reds Menang

Liga Inggris
Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Timo Scheunemann Lihat Bakat Putri Potensial di MilkLife Soccer Challenge 2024

Sports
Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Hasil Final Thomas dan Uber Cup 2024: Indonesia Runner-up, China Kawinkan Gelar

Badminton
Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Hasil Chelsea Vs West Ham 5-0: The Blues Pesta Gol, Lewati Man United

Liga Inggris
Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Final Piala Thomas 2024: Jonatan Berusaha Melawan, demi Kebanggaan Bangsa

Badminton
Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Hasil Final Thomas Cup 2024, Indonesia Runner-up Usai Fikri/Bagas Kalah

Badminton
Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Aji Santoso: Marselino Punya Bakat Komplet untuk Jadi Pemain Besar

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Menang, Jaga Asa Indonesia

Badminton
Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Final Thomas Cup 2024, Fajar/Rian Akui Lawan Lebih Berani dan Cerdik

Badminton
Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Badminton
Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Timnas Indonesia
Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Badminton
Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com