Loew mengatakan, kemampuan bertahan layaknya seorang libero dimiliki oleh kiper andalannya ini. Dia bisa menjadi pelapis empat bek, bila sedang melakukan serangan. Tercatat, Neuer melakukan 19 sentuhan di luar kotak penalti saat menghalau serangan balik cepat Aljazair.
"Neuer berperan layaknya pemimpin di lini belakang, seperti yang dia lakukan saat melawan AS dan Aljazair. Kiper tidak hanya berdiri di wilayahnya sendiri dan ikut membaca serangan lawan. Ini menunjukan perbedaan kelas dari Manuel Neuer, dia berfungsi seperti pemain belakang dan feeling yang sangat baik memotong bola-bola panjang," jelas Loew seperti dilansir Reuters.
Loew tidak menampik bahwa ada risiko bila kiper jauh berada di depan gawangnya. Dikhawatirkan lawan punya kemampuan tendangan jarak jauh yang akurat dan ini bisa menjadi bumerang buat tim.
"Secara teknis ada kelemahannya. Tapi, Neuer mampu mengikuti alur permainan dan dia sangat baik menjaga bola. Tentu saja dia juga punya orientasi yang bagus mengenai jarak aman meninggalkan gawang. Ini yang sangat membantu saat kami dalam posisi menyerang," kata Loew lagi.
Elemen tambahan
Senada dengan Loew, gelandang Toni Kroos juga memuji kemampuan Neuer. Menurut Kroos, aksi rekannya tersebut memberikan Jerman sebuah elemen tambahan yang tidak dimiliki beberapa tim lain.
"Tidak ada kiper manapun yang lebih baik di dunia dibandingkan Neuer. Dia sangat penting karena kita dapat membangun serangan pertama dari belakang. Neuer bisa melakukan banyak hal dengan kakinya, itulah sebabnya dia menjadi orang ke-11 yang sempurna," kata Kroos.
Pelatih kiper Jerman Andreas Koepke juga membebaskan Neuer melakukan aksi-aksi libero dengan menghalau serangan Aljazair. Koepke tahu, bahwa Neuer tidak akan berlebihan meninggalkan gawangnya.
Di pusat pelatihan Jerman, Santo Andre, Neuer sering terlihat melakukan latihan sprint dengan kecepatan penuh, dan membuat gerakan ketangkasan mengejutkan. Dia sering meminta pemain lain melakukan tendangan keras kecepatan tinggi untuk menjaga refleknya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.