Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/06/2014, 22:11 WIB
KOMPAS.com — Seorang laki-laki yang mengalami kelumpuhan pada bagian bawah tubuh mendapat kehormatan melakukan tendangan bola pertama secara simbolis pada acara pembukaan Piala Dunia Brasil 2014 di Sao Paulo, Brasil, Kamis (12/6/2014) waktu setempat. Momen itu disaksikan ratusan juta orang di berbagai belahan dunia. Bagaimana cara dia menendang bola?

Juliano Pinto mungkin tak pernah menyangka bisa menendang bola lagi. Jangankan menendang bola, berdiri saja ia tak mampu. Laki-laki berusia 29 tahun itu mengalami kelumpuhan di bagian bawah tubuhnya.

Namun, Piala Dunia Brasil membuat pria itu bisa berdiri lagi. Bahkan, ia mampu menendang bola di hadapan puluhan ribu orang di Arena Corinthians, Sao Paulo, dan ratusan juta pasang mata yang tak sabar menanti ajang kompetisi sepak bola dunia itu resmi dibuka.

Dengan kostum robotik eksoskeleton, alat penggerak robotik yang bisa bergerak sesuai perintah otak, ia mampu berdiri di sisi lapangan selama lima detik. Lalu, ia menendang Brazuka, bola resmi Piala Dunia 2014, ke arah bocah pemungut bola (ball boy) yang langsung membawa Brazuka ke tengah lapangan.

Maka, pesta sepak bola sejagat raya itu resmi digelar. Penduduk dunia bersorak. Miguel Nicolelis yang mengembangkan eksoskeleton pun memekik gembira lewat akun Twitter-nya, ”Kita berhasil!”

Sayangnya, adegan orang lumpuh menendang bola itu tak tertangkap banyak jaringan televisi di dunia sehingga menuai kritik di media sosial. Sejumlah komentar menyebutkan, penyelenggara acara meminggirkan adegan itu dan lebih tertarik menampilkan atraksi penyanyi Jennifer Lopez yang memesona.

Eksoskeleton

Keberhasilan pasien lumpuh melakukan tendangan perdana Piala Dunia 2014 itu bukan hasil kerja instan. Miguel Nicolelis, ilmuwan saraf Brasil di Universitas Duke, North Carolina, Amerika Serikat, mengembangkan alat penggerak robotik selama satu dekade terakhir. Misi itu diberi nama Proyek Berjalan Lagi (The Walk Again Project). Sekitar 150 peneliti turut ambil bagian dalam proyek itu.

Penelitian tersebut diuji coba pertama kali pada 2003. Hasilnya, muncul kesimpulan bahwa monyet bisa mengontrol gerakan lengan virtual dengan menggunakan aktivitas otaknya.

Alat penggerak itu belakangan dinamai eksoskeleton. Untuk membuatnya, Nicolelis dibantu ilmuwan dan para ahli teknik internasional. Sistem kerja robot dikerjakan Gordon Cheng dari Universitas Teknik Muenchen, Jerman. Beberapa peneliti Perancis juga urun rembuk mengembangkan eksoskeleton. Sementara itu, Nicolelis fokus pada sistem pembaca cara kerja otak manusia untuk menggerakkan komponen robot.

Bentuk eksoskeleton seperti kostum robotik, yang terdiri dari helm, ransel pengolah sinyal, dan alat penggerak kaki. Cara kerjanya, helm yang terhubung puluhan kabel dipasang di kepala pasien untuk menangkap sinyal otak. Sinyal itu dikirim ke sistem komputer di bagian eksoskeleton yang diletakkan di ransel pada punggung pasien.

Selanjutnya, sinyal otak diolah menjadi sinyal hidrolik untuk menggerakkan kaki. Alat itu digerakkan sebuah baterai di dalam bagian mirip ransel dan dapat beroperasi selama dua jam. ”Ide dasar sistem kerja alat ini adalah merekam aktivitas otak, yang kemudian menerjemahkan perintah bagi sistem robot untuk bergerak,” kata Gordon Cheng, awal Mei lalu.

Nicolelis menjelaskan, ketika alat itu bergerak dan menyentuh tanah, sinyal itu mengirim getaran elektrik ke lengan pasien. Dalam penggunaan waktu secara berkala, secara teoretis, pergerakan kaki dengan getaran di tangan bisa memberi sensasi pada pasien seakan-akan memiliki kaki yang berfungsi normal dan dapat digunakan untuk berjalan.

Setelan robotik itu diberi nama Bra-Santos Dumont. Nama itu merupakan kombinasi dari kata Brasil dan Alberto Santos-Dumont, perintis aviasi yang lahir di negara bagian selatan Brasil, Minas Gerais.

Sebelum diperagakan pada pentas Piala Dunia, Nicolelis telah melatih delapan pasien untuk mencoba eksoskeleton di laboratorium rehabilitasi robot saraf di Sao Paulo. Semua pasien yang mengalami kelumpuhan pada organ bawah itu berusia di atas 20 tahun dan yang tertua berusia 35 tahun.

Halaman:


Terkini Lainnya

Hasil dan Klasemen Copa America 2024: Argentina Lolos, Kanada Bekuk Peru

Hasil dan Klasemen Copa America 2024: Argentina Lolos, Kanada Bekuk Peru

Internasional
Euro 2024, Southgate Sikapi Kritik yang Timpa Dirinya dan Timnas Inggris

Euro 2024, Southgate Sikapi Kritik yang Timpa Dirinya dan Timnas Inggris

Internasional
Hasil Chile Vs Argentina 0-1, Gol Lautaro Bawa Messi dkk Lolos

Hasil Chile Vs Argentina 0-1, Gol Lautaro Bawa Messi dkk Lolos

Internasional
Gian Zola Ramaikan Bursa Transfer Persib, Sang Adik Beckham Beri Bocoran

Gian Zola Ramaikan Bursa Transfer Persib, Sang Adik Beckham Beri Bocoran

Liga Indonesia
Penjelasan PSSI soal Situasi Kontrak Shin Tae-yong di Timnas Indonesia

Penjelasan PSSI soal Situasi Kontrak Shin Tae-yong di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Euro 2024: Potret Antusiasme Fans Denmark-Serbia Banjiri Allianz Arena

Euro 2024: Potret Antusiasme Fans Denmark-Serbia Banjiri Allianz Arena

Internasional
Link Live Streaming Chile Vs Argentina, Kickoff 08.00 WIB

Link Live Streaming Chile Vs Argentina, Kickoff 08.00 WIB

Internasional
Euro 2024, Saat Southgate Dilempari Gelas Plastik Usai Inggris Vs Slovenia

Euro 2024, Saat Southgate Dilempari Gelas Plastik Usai Inggris Vs Slovenia

Internasional
Kehilangan Terbesar Madura United, Hugo Gomes

Kehilangan Terbesar Madura United, Hugo Gomes

Liga Indonesia
Perancis Vs Polandia, Masalah Lain Dialami Mbappe Saat Pakai Topeng

Perancis Vs Polandia, Masalah Lain Dialami Mbappe Saat Pakai Topeng

Internasional
Klasemen Peringkat 3 Terbaik Euro 2024, Belanda-Slovenia Lolos 16 Besar

Klasemen Peringkat 3 Terbaik Euro 2024, Belanda-Slovenia Lolos 16 Besar

Internasional
Luapan Tak Sangka Slovenia Lolos 16 Besar Euro untuk Kali Pertama...

Luapan Tak Sangka Slovenia Lolos 16 Besar Euro untuk Kali Pertama...

Internasional
Daftar Tim Lolos 16 Besar Euro 2024: Inggris, Denmark, Perancis Melaju

Daftar Tim Lolos 16 Besar Euro 2024: Inggris, Denmark, Perancis Melaju

Internasional
Hasil Euro 2024 dan Klasemen Akhir Grup C-D: Inggris Juara Grup, Perancis Kedua, Belanda Kalah

Hasil Euro 2024 dan Klasemen Akhir Grup C-D: Inggris Juara Grup, Perancis Kedua, Belanda Kalah

Internasional
Luapan Kecewa Koeman Belanda Kalah dari Austria: Mengerikan...

Luapan Kecewa Koeman Belanda Kalah dari Austria: Mengerikan...

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com