Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ongkosi Arnhem, Chelsea Kena Tudingan "Atur" Liga Belanda

Kompas.com - 03/04/2014, 16:59 WIB

KOMPAS.com - Chelsea yang baru saja kalah telak 3-1 saat bertandang ke kandang Paris Saint- Germain (PSG)  pada leg pertama perempat final Liga Champions Eropa terkena tudingan mengatur alias mengintervensi jalannya Liga Belanda. Pemicunya, Chelsea, salah satu klub tajir asal Inggris mengongkosi kebutuhan keuangan salah satu anggota Eredivisie di Negeri Kincir Angin, Vitesse Arnhem.

Menurut warta harian De Telegraaf  pada Kamis (3/4/2014), adalah mantan pemilik Vitesse Merab Jordania yang menunjukkan jarinya ke arah klub milik taipan asal Rusia Roman Abramovich itu. "Chelsea tak ingin Vitesse Arnhem menjadi jawara Liga Belanda," kata Jordania.

Menurut pemikiran Jordania, baik Chelsea maupun Vitesse tentunya tak bisa saling berkompetisi di kasta Liga Champions Eropa. Soalnya, sesuai peraturan Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA), dua klub dalam satu kepemilikan sama tak bisa ikut dalam sebuah kompetisi.

Rupanya, kecurigaan sama juga ada di benak Ted van Leeuwen, mantan Direktur Teknik Vitesse Arnhem sebagaimana pernyataannya di media ANP. "Di Vitesse, semua tahu kalau Chelsea yang mengongkosi kebutuhan klub," tuturnya.

Ted van Leeuwen lantas membuka "dapur" Vitesse, klub yang didirikan sejak 14 Mei 1892 itu. Chelsea, kata van Leeuwen, membayar gaji pemain Vitesse. Chelsea pun meminjamkan empat pemainnya yakni Lucas PIazon, Bertrand Traore, Patrick van Aanholt, dan Christian Atsu ke klub berseragam kandang kuning hitam vertikal itu pada musim kompetisi sekarang. Pada Januari, ada juga pemain pinjaman dari Chelsea yakni Gael Kakuta dan Sam Hutchinson.

Lazimnya, Vitesse yang bermarkas di Stadion GelreDome Arnhem itu lebih sering berada di posisi kedua Eredivisie, di bawah musuh bebuyutannya, Ajax Amsterdam. Tapi, sampai kini, posisi Vitesse malahan bertengger di posisi ketiga dari 11 kali bermain.

Tak cuma itu, Vitesse Arnheim di bawah asuhan pelatih Peter Bosz ketinggalan 12 poin ketimbang raihan de Amsterdammers, julukan bagi Ajax Amsterdam. Gara-gara itulah, klub yang pernah dihuni oleh para pemain legendaris  era 1980-an yakni  Roy Makaay, Nikos Machlas, Sander Westerveld, Danko Lazovic, Pierre van Hooijdonk, Mahamadou Diarra, dan Philip Cocu ini tersingkir dari perebutan juara Liga Belanda. Otomatis, klub yang bernama asli Stichting Betaald Voetbal Vitesse tak dapat tempat pula dalam ajang Liga Champions Eropa.

Kendati begitu, tudingan Jordania buru-buru mendapat bantahan dari pemegang saham mayoritas klub, Alexander Chigrininsky. Konglomerat asal Rusia ini adalah karib Roman Abramovich. "Omongan Jordania itu bohong karena didasari rasa cemburu," kilah Chigrininsky.  

Sementara itu, Federasi Sepak Bola Belanda (KNVB) dalam pernyataannya akan mencari klarifikasi dari tudingan Jordania. "KNVB sudah mengontak Vitesse lantaran klaim itu,"kata pernyataan KNVB sembari menekankan kalau penjelasan pihak Vitesse Arnhem adalah hal penting untuk menegaskan integritas Liga Belanda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Olimpiade Paris 2024: Media China Sebut Jonatan Sebagai Ancaman

Olimpiade Paris 2024: Media China Sebut Jonatan Sebagai Ancaman

Badminton
Bali United Vs Persib, Nick Kuipers Menilai Maung Bandung Punya Keuntungan

Bali United Vs Persib, Nick Kuipers Menilai Maung Bandung Punya Keuntungan

Liga Indonesia
Sambut Piala Soeratin, PS Ebod Jaya Kebumen Seleksi Ratusan Pemain Lokal

Sambut Piala Soeratin, PS Ebod Jaya Kebumen Seleksi Ratusan Pemain Lokal

Liga Indonesia
Jadwal Liga Inggris: Lawatan Liverpool dan Partai Sulit Man City

Jadwal Liga Inggris: Lawatan Liverpool dan Partai Sulit Man City

Liga Inggris
Bintang Como Patrick Cutrone Cerita Peran Mendiang Ayah dan Kebanggaan Promosi Sebagai Putra Daerah

Bintang Como Patrick Cutrone Cerita Peran Mendiang Ayah dan Kebanggaan Promosi Sebagai Putra Daerah

Liga Italia
Thailand Open 2024: Gregoria dkk Antisipasi Faktor Angin Saat Bertanding

Thailand Open 2024: Gregoria dkk Antisipasi Faktor Angin Saat Bertanding

Badminton
Harapan Pemain Persib soal VAR di Championship Series Liga 1 2023-2024

Harapan Pemain Persib soal VAR di Championship Series Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Thailand Open 2024, Ester dan Komang Bawa Spirit Piala Uber

Thailand Open 2024, Ester dan Komang Bawa Spirit Piala Uber

Badminton
Bali United Vs Persib: Hodak Ogah Lihat Masa Lalu, Ujian Angin Kencang

Bali United Vs Persib: Hodak Ogah Lihat Masa Lalu, Ujian Angin Kencang

Liga Indonesia
Patrick Cutrone Bawa Como Promosi, Kelahiran Kembali Titisan Inzaghi

Patrick Cutrone Bawa Como Promosi, Kelahiran Kembali Titisan Inzaghi

Liga Italia
Indra Sjafri Buka Kans Pemain Keturunan Perkuat Timnas U20 Indonesia

Indra Sjafri Buka Kans Pemain Keturunan Perkuat Timnas U20 Indonesia

Timnas Indonesia
Madura United Vs Borneo FC: Sape Kerrab Ogah Terbuai Memori Indah

Madura United Vs Borneo FC: Sape Kerrab Ogah Terbuai Memori Indah

Liga Indonesia
Skenario Man City dan Arsenal Juara Liga Inggris, Selisih Gol Bisa Menentukan

Skenario Man City dan Arsenal Juara Liga Inggris, Selisih Gol Bisa Menentukan

Liga Inggris
Bali United Vs Persib: Optimisme Hodak di Tengah Bayangan Rekor Buruk

Bali United Vs Persib: Optimisme Hodak di Tengah Bayangan Rekor Buruk

Liga Indonesia
Demi Juara Liga Inggris, Pemain Arsenal Rela Jadi Suporter Tottenham

Demi Juara Liga Inggris, Pemain Arsenal Rela Jadi Suporter Tottenham

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com