Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Barito Putera: Abanda Tidak Menanduk Wasit

Kompas.com - 22/02/2014, 00:22 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Kubu Barito Putera menyatakan bahwa kartu merah yang diberikan wasit Muslimin kepada Abanda Herman sangat berlebihan. Pasalnya, Abanda tidak menanduk kepalanya ke wajah wasit asal Makassar itu.

Barito harus bermain dengan 10 pemain sejak awal babak pertama setelah Abanda dikartumerah. Alhasil, Barito harus menerima kenyataan pahit dalam lawatannya ke markas Arema Cronus Indonesia, Jumat (21/2/2014), karena menyerah 0-2 dalam lanjutan kompetisi Indonesia Super League di Stadion Kanjuruhan, Malang.

"Dia tidak menanduk wajah wasit. Dia hanya mau protes lalu maju, oleh wasit dikira mau menanduk. Karena postur tubuh Abanda tinggi, kepalanya yang lebih dulu maju. Oleh wasit dikira mau menanduk. Pengakuan Abanda tidak demikian," jelas Asisten Pelatih, Yunan Helmi, saat jumpa pers usai pertandingan.

Sebenarnya, kata Yunan, pemberian kartu merah pada Abanda tidak jelas. "Jika kartu kuningnya, seharusnya tidak terjadi. Karena saat berhadapan dengan Bustomi, saat masih ada bola. Abanda bermain bersih. Saya kira kartu kuningnya itu tidak wajar diberikan wasit," katanya.

Lebih lanjut Helmi mengaku, anak asuhnya sudah bermain cukup bagus dan baik sejak menit pertama. "Sudah sesuai dengan arahan pelatih. Tapi setelah Abanda keluar, cukup mempengaruhi pemain," ungkapnya.

Dengan kejadian Abanda itu, Yunan berpesan agar ke depannya, para wasit ISL lebih bersikap profesional dan bijak. "Wasit juga manusia," katanya singkat.

Sementara itu, Fathurrahman, kapten Barito mengatakan, para pemain merasa malu pada pelatih dan manajemen Barito. Pasalnya, dari tiga pertandingan yang sudah dimainkan mereka selalu kalah.

"Tiga kali kami kalah terus, pemain merasa kecewa dan malu. Tapi kami tidak mau hal itu menjadi beban pemain. Kami tetap berharap setiap main bisa dapat poin. Minimal imbang dan maksimal raih poin penuh," harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com