Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bobotoh Minta Kasus Pelemparan terhadap Bus Persib Diusut Tuntas

Kompas.com - 12/09/2013, 23:25 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Suporter tim sepak bola Persib Bandung, Bobotoh, meminta Komisi Disiplin (Komdis) PSSI mengusut tuntas kasus pelemparan oleh sekelompok orang tak dikenal terhadap bus Persib pada Sabtu (22/6/2013).

"Kasus pelemparan bus saja sampai saat ini tidak ada kejelasan. Padahal, jelas-jelas itu mau membunuh satu tim, tapi malah ditunda," kata tokoh suporter Persib Bandung, Yana Umar, saat di Graha Persib, Bandung, Kamis (12/9/2013).

Selain kasus pelemparan bus, Bobotoh juga menyinggung kasus terbunuhnya salah satu anggotanya bernama Rangga Cipta Nugraha, yang tewas dianiaya oknum The Jakmania seusai menyaksikan Persib bertanding melawan Persija Jakarta di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada 2012.

"Mana kasus Rangga? Tidak ada kejelasan sampai sekarang. Kalau mau cari uang, jangan masalah sedikit dibesar-besarkan. Itu sudah tidak benar," tegas Yana.

Hal tersebut disampaikan Yana setelah Komdis PSSI menjatuhkan sanksi kepada suporter Persib, klub Persib, dan Panitia Pelaksana Persija, berkaitan dengan kerusuhan antara suporter Persija dan Persib, saat kedua kubu bertemu di Stadion Maguwoharjo, Yogyakarta, Rabu (28/8/2013).

Pendukung Persib dikenai sanksi larangan menyaksikan langsung pertandingan tandang Persib selama 12 bulan terhitung sejak Rabu (11/9/2013, sedangkan Persib dikenai denda Rp 50 juta dan Panpel Persija dikenai denda Rp 50 juta.

Pertandingan di Stadion Maguwoharjo itu adalah laga tunda. Penundaan berkaitan dengan insiden penyerangan terhadap bus pemain Persib. Menurut Yana, suporter Persib akan meminta manajemen Persib mengambil sikap terhadap sanksi dari Komdis tersebut dengan mundur dari Menpora Cup yang akan diselenggarakan pada 20 September 2013.

"Lebih baik mundur, kalau kita bertahan terus malah tidak akan ditanggapi masalah ini. Kasusnya harus dituntaskan dulu. Final di Malang kita juga tidak bisa nonton," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com