Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maldini: Serie-A Butuh Reformasi Radikal

Kompas.com - 17/04/2013, 17:28 WIB

MIAMI, KOMPAS.com — Pemain legendaris AC Milan dan Italia, Paolo Maldini, mendesak agar Liga Serie-A Italia melakukan perubahan radikal dan peningkatan investasi. Jika tidak, klub-klub Italia akan kalah bersaing dari klub negara lain di Eropa.

Pendapat Maldini itu didasarkan pada penurunan prestasi klub Italia di kancah Eropa. Bahkan, jatah Italia untuk tampil di Liga Champions sudah berkurang satu, dari empat tiket menjadi tiga tiket. Kekalahan Juventus dari Bayern Muenchen dengan agregat 0-4 di babak perempat final Liga Champions musim ini juga menjadi keprihatinannya yang dalam.

"Untuk berkompetisi dengan tim-tim besar Eropa, Anda harus menginvestasikan uang, tak ada cara lain untuk mencapai level itu," tegas Maldini dalam wawancara dengan kantor berita Reuters di Miami, Amerika Serikat.

"Anda bisa melihat hal itu (perbedaan) saat Juventus melawan Bayern. Juventus tim yang hebat, terutama di Italia. Tapi, ketika berkompetisi dengan tim seperti Bayern, Anda bisa melihat perbedaannya. Mereka (Juve) butuh tambahan dua atau tiga pemain hebat," ujarnya.

Maldini sudah membela timnas Italia sebanyak 126 kali. Dia juga pemegang rekor penampilan bersama AC Milan. Ia sudah menjuarai lima Liga Champions selama 25 tahun membela AC Milan. Dia pensiun pada 2009 dalam usia 41 tahun.

"Pada era 1990-an, kami (Italia) memiliki tujuh tim hebat: Milan, Inter, Juventus, Parma, Lazio, Roma, dan Fiorentina. Jika Anda melihat pemain-pemainnya, mereka para pemain hebat. Tapi, ada investasi gila sehingga beberapa tim mengalami kebangkrutan seperti Parma dan Lazio," ujarnya.

"Lalu, Anda lihat keluarga Berlusconi dan Moratti yang menginvestasikan banyak uang dan mereka masih bertahan, tapi ini amat berat," tambahnya.

Maldini menikmati hidup di Miami. Ia juga sering melihat pertandingan Miami Heat di laga NBA. Menurutnya, Serie-A bisa belajar dari manajemen olahraga seperti NBA.

"Kami harus belajar dari mentalitas mereka. Di Italia, kami masih memiliki hukum-hukum yang tak berjalan. Jika Anda keluar dari San Siro, Anda akan bisa melihat orang-orang yang menjual merchandise tiruan atau bajakan. Hal itu sudah terjadi ketika saya mulai bermain sepak bola dan masih seperti itu sampai sekarang. Anda tak bisa membiarkan hal itu," tegasnya.

"Selain itu, stadion-stadion (di Italia) rata-rata sudah tua, sangat tua. San Siro stadion bersejarah, bagus, tapi tak nyaman lagi. Kami harus memperbaikinya," katanya.

"Di atas semuanya, kami harus belajar kepada liga yang lebih mampu menghasilkan banyak uang dari olahraga daripada kehilangan uang. Setiap orang kehilangan uang di sepak bola Italia. Ini gila," tandasnya.

Maldini melanjutkan, "Hal positifnya, klub mulai mencari pemain muda. Italia memiliki banyak pemain muda yang mungkin berhak mendapat tempat. Milan punya Mattia De Sciglio dan Stephan El Shaarawy yang mungkin jika ia muncul beberapa tahun lalu masih dicadangkan."

Meski begitu, Maldini tak mau ambil peran dalam reformasi sepak bola Italia. "Saya tak bekerja di sepak bola. Pada dasarnya saya seorang ayah dengan dua anak dan sesekali menikmati hari libur. Saya sudah bermain selama 25 tahun dan saya yakin bahwa saya butuh tempat untuk diri saya sendiri. Saya melakukan hal berbeda, bisnis yang berbeda, dan menikmati hidup," tuntasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Piala Asia U23 2024: Magi STY Disorot Pelatih Irak, Indonesia Wajib Dihormati

Piala Asia U23 2024: Magi STY Disorot Pelatih Irak, Indonesia Wajib Dihormati

Timnas Indonesia
Al Nassr Vs Al Khaleej 3-1: Voli Ronaldo Sakti, Faris Najd Tembus Final

Al Nassr Vs Al Khaleej 3-1: Voli Ronaldo Sakti, Faris Najd Tembus Final

Liga Lain
Parma Promosi, Buffon dan Dino Baggio Beri Ucapan Menyentuh

Parma Promosi, Buffon dan Dino Baggio Beri Ucapan Menyentuh

Liga Italia
5 Poin Penting dari Jumpa Pers STY-Rio Fahmi Jelang Irak Vs Indonesia

5 Poin Penting dari Jumpa Pers STY-Rio Fahmi Jelang Irak Vs Indonesia

Timnas Indonesia
Jadon Sancho Jadi Bintang Dortmund: 12 Dribel Tuntas, Setara Messi

Jadon Sancho Jadi Bintang Dortmund: 12 Dribel Tuntas, Setara Messi

Liga Champions
Piala Asia U23 2024: Irak Mata-matai Timnas Indonesia, Waspada Pemain dari Eropa

Piala Asia U23 2024: Irak Mata-matai Timnas Indonesia, Waspada Pemain dari Eropa

Timnas Indonesia
Kemenangan Dortmund Kunci 5 Slot Bundesliga di Liga Champions Musim Depan

Kemenangan Dortmund Kunci 5 Slot Bundesliga di Liga Champions Musim Depan

Bundesliga
Hasil Dortmund Vs PSG 1-0: Gol Fullkrug Bawa BVB Menang

Hasil Dortmund Vs PSG 1-0: Gol Fullkrug Bawa BVB Menang

Liga Champions
Parma Kembali ke Serie A Sementara Jay Idzes Cetak 2 Gol bagi Venezia

Parma Kembali ke Serie A Sementara Jay Idzes Cetak 2 Gol bagi Venezia

Liga Italia
Borneo FC Singgung Wasit, Alarm Bahaya Jelang Babak Championship Series

Borneo FC Singgung Wasit, Alarm Bahaya Jelang Babak Championship Series

Liga Indonesia
Perbasi DKI Jakarta Terus Lakukan Perbaikan demi Prestasi

Perbasi DKI Jakarta Terus Lakukan Perbaikan demi Prestasi

Sports
Bali United Harap Jadwal Pasti Championship Series untuk Lawan Persib

Bali United Harap Jadwal Pasti Championship Series untuk Lawan Persib

Liga Indonesia
Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23 2024

Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Eksklusif UFC 301: Drakkar Klose Siap Vs Joaquim Silva, Bertarung demi Keluarga

Eksklusif UFC 301: Drakkar Klose Siap Vs Joaquim Silva, Bertarung demi Keluarga

Sports
Hasil Piala Thomas 2024: Leo/Daniel Menang, Indonesia Jadi Juara Grup C

Hasil Piala Thomas 2024: Leo/Daniel Menang, Indonesia Jadi Juara Grup C

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com