Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepak Bola: Dari, Oleh, Untuk Rakyat

Kompas.com - 21/02/2013, 12:35 WIB

KOMPAS.com - Suporter menjadi benang merah dalam konstelasi sistem pembinaan pemain muda,  kebijakan finansial itu, dan tim nasional Jerman. Suporter yang notabene adalah masyarakat Jerman dilibatkan secara langsung dalam pengelolaan klub, dengan kebijakan  kepemilikan klub, yaitu 51 persen saham harus dimiliki suporter, melalui program keanggotaan klub.

Dengan begitu, tak ada entitas tunggal yang menguasai klub. Konsekuensinya adalah tak ada kucuran dana dan aktivitas transfer masif dari pemilik, seperti di Manchester City, Blackburn Rovers, atau Chelsea. Di sisi lain, kebijakan ini meniadakan risiko sebuah klub jatuh ke tangan asing.

Vfl Wolfsburg dan Bayer 04 Leverkusen menjadi pengecualian. Pada dua klub tersebut, saham terbesar dimilik Volkswagen yang bermarkas di Wolfsburg dan dan Bayer Pharmaceuticals yang bermarkas di Leverkusen. Dengan kata lain, kedua klub itu masih dimiliki entitas yang berasal dari komunitas yang sama.

“Bayer Leverkusen dan Wolfsburg adalah pengecualian. Jika sebuah perusahaan mendukung kegiatan sepak bola di sebuah klub selama 20 tahun lebih, mereka diizinkan membeli saham sehingga menjadi pemegang saham mayoritas,” jelas Seifert.

“Gagasannya adalah sebuah perusahaan telah membuktikan diri kepada suporter dan liga bahwa mereka serius berpartisipasi, bukan menganggap ini mainan atau memberikan suntikan dana untuk sementara waktu yang bisa  berubah dari waktu ke waktu,” sambungnya.

Dengan menjadi pemilik sepak bola Jerman, suporter tak diperlakukan sebagai sapi perah. Harga tiket pertandingan diperhitungkan dengan cermat sehingga bisa dijangkau sebanyak mungkin orang.

“Klub tidak menuntut uang lebih (dari suporter). Itu bukan kultur klub (untuk menaikkan harga tiket). Mereka berorientasi kepada suporter. Pendapatan Bundesliga 350 juta euro lebih sedikit dibandingkan Premier League. Namun, Anda tak bisa menaikkan harga tiket dalam hitungan hari,” ulas Seifert.

Pada kesempatan berbeda, Seifert mengatakan, “Anda memiliki investor besar dan serius, tetapi pertanyaannya adalah apa yang terjadi jika Anda mendapatkan investor yang mungkin hanya punya minat untuk jangka pendek. Siapa yang akan membeli saham mereka? Liga lebih memilih memastikan bahwa kompetisi secara keseluruhan menjadi lebih kuat dan investasi itu membantu lebih dari satu klub, yang mungkin bagus untuk suporter, tetapi buruk untuk kompetisi secara keseluruhan.”

Menambahkan itu, Frick menjelaskan, “Saya pernah bertanya kepada banyak ofisial klub: ‘Kenapa Anda tak menaikkan harga tiket hingga kursi pertama di stadion tetap kosong?’ Jawaban pertama mereka selalu adalah mereka akan kehilangan uang dari sponsor, karena sponsor ingin melihat stadion penuh.”

Arsenal adalah klub Premier League dengan harga tiket musiman termahal. Mereka mematok harga tiket musiman dengan harga antara 985 poundsterling hingga hampir 2.000 poundsterling. Terlalu mahal untuk mengingat mereka tak menjuarai apa-apa sejak 2005.

Wigan Athletic adalah klub Premier League dengan harga tiket musiman termurah, dengan harga tiket musiman termurah sekitar 300 poundsterling. Dengan harga sebesar itu, jumlah penonton rata-rata DW Stadium hanya mencapai 17.000. Padahal, stadion itu berkapasitas 25.000.

Di Bundesliga, harga tiket musiman untuk menyaksikan Borussia Dortmund atau Bayern Muenchen mencapai kurang dari 300 poundsterling. Hasilnya, Premier League menduduki peringkat kedua dalam daftar jumlah rata-rata penonton tertinggi pada 2011-2012, dengan rata-rata sekitar 34.000 penonton per pertandingan. Bundesliga menjadi yang pertama, dengan rata-rata sekitar 45.000 penonton pertandingan.

Jumlah tiket musiman juga dibatasi, supaya pertandingan sepak bola disaksikan oleh semakin banyak orang berbeda. Jatah sepuluh persen dari total kapasitas stadion tim tuan rumah merupakan suporter tim lawan. 

Pendapatan tiket ditambah pemasukan dari sponsorship dan hak siar, menurut laporan keuangan 2011-2012 yang dirilis DFL pada Rabu (23/1/2013), 18 klub Bundesliga membukukan keuntungan kolektif setelah dipotong pajak sebesar 55 juta euro dan pendapatan kolektif sebesar 2,08 miliar euro.

Pendapatan kolektif itu naik sebesar 7,2 persen dibanding 2010-2011, dengan 14 dari 18 klub membukukan keuntungan. Pada musim 2009-2010, tujuh klub membukukan keuntungan dan pada musim 2010-2011, 12 klub membukukan keuntungan.

Sementara itu, 18 klub Bundesliga 2 membukukan pendapatan sebesar 384,5 juta euro atau naik 7,4 persen dibanding musim 2010-2011.

Peningkatan itu tak lepas dari membaiknya sistem pembinaan pemain muda, yang membantu klub memangkas anggaran belanja dan gaji pemain.

Artikel Sebelumnya
Guardiola, Bukti Bundesliga Bukan Kelas Dua

Reformasi Bundesliga Buah Kegagalan "Der Panzer"

Sepak Bola Profesional = Uang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Persib Tatap Championship Series, Gim Internal untuk Jaga Kebugaran

Persib Tatap Championship Series, Gim Internal untuk Jaga Kebugaran

Liga Indonesia
PSG Vs Dortmund: Enrique Tebar Ancaman, Ingin Cetak 2 Gol dalam 3 Detik

PSG Vs Dortmund: Enrique Tebar Ancaman, Ingin Cetak 2 Gol dalam 3 Detik

Liga Champions
Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024

Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Garuda Muda Terus Bersiap di Tengah Kelelahan

Indonesia Vs Guinea: Garuda Muda Terus Bersiap di Tengah Kelelahan

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea, Fokus STY Hadapi Tantangan Suhu, Psikologis, dan Lapangan

Indonesia Vs Guinea, Fokus STY Hadapi Tantangan Suhu, Psikologis, dan Lapangan

Timnas Indonesia
PSG Vs Dortmund, Cara Hentikan Kecepatan Kylian Mbappe...

PSG Vs Dortmund, Cara Hentikan Kecepatan Kylian Mbappe...

Liga Champions
Piala Asia U17 Putri 2024,  Tekad Claudia Scheunemann Tampil Lebih Baik Lagi

Piala Asia U17 Putri 2024, Tekad Claudia Scheunemann Tampil Lebih Baik Lagi

Timnas Indonesia
Nasib Belum Jelas meski Arema FC Tetap di Liga 1, Widodo Beri Pesan Manajemen

Nasib Belum Jelas meski Arema FC Tetap di Liga 1, Widodo Beri Pesan Manajemen

Liga Indonesia
Pemain Malaysia Faisal Halim Terancam Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

Pemain Malaysia Faisal Halim Terancam Pensiun Dini Usai Disiram Air Keras

Internasional
Reaksi Satoru Mochizuki Usai Timnas U17 Putri Indonesia Kalah dari Filipina

Reaksi Satoru Mochizuki Usai Timnas U17 Putri Indonesia Kalah dari Filipina

Timnas Indonesia
Kata Ricky Soebagdja soal Perjuangan dan Pencapaian Tim Thomas-Uber Indonesia

Kata Ricky Soebagdja soal Perjuangan dan Pencapaian Tim Thomas-Uber Indonesia

Badminton
Championship Series Bali United Vs Persib, Menggugah Tren Buruk Maung

Championship Series Bali United Vs Persib, Menggugah Tren Buruk Maung

Liga Indonesia
Indonesia Vs Guinea, STY Tanggapi Lapangan Latihan, Fokus Kondisi Pemain

Indonesia Vs Guinea, STY Tanggapi Lapangan Latihan, Fokus Kondisi Pemain

Timnas Indonesia
Rasa Syukur dan Bangga Jonatan Christie bersama Tim Piala Thomas 2024

Rasa Syukur dan Bangga Jonatan Christie bersama Tim Piala Thomas 2024

Badminton
Prediksi Skor PSG Vs Dortmund di Leg Kedua Semifinal Liga Champions

Prediksi Skor PSG Vs Dortmund di Leg Kedua Semifinal Liga Champions

Liga Champions
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com