Guardiola, Bukti Bundesliga Bukan Kelas Dua

Kompas.com - 21/02/2013, 11:07 WIB

KOMPAS.com — Sejak Bayern Muenchen mengumumkan Josep “Pep” Guardiola akan menjadi pelatih mereka mulai Juli mendatang, pada Rabu (16/1/2013), Bundesliga mendapat perhatian lebih dari biasanya. Sejumlah kalangan menilai keputusan Pep menerima tawaran Bayern adalah langkah mundur, mengingat ia diminati AC Milan dan, menurut media-media Inggris, juga diincar Chelsea dan Manchester City.

Tokoh-tokoh sepak bola Jerman bukannya tak tahu, kompetisi domestik mereka dipandang sebelah mata oleh banyak orang. Mereka pun, bahkan yang tak berkaitan dengan Bayern Muenchen, menilai keputusan Pep bukan langkah mundur, melainkan pengakuan yang akan membuka mata banyak orang bahwa Bundesliga layak disejajarkan dengan Premier League, Liga BBVA, atau Serie-A.

“Ini adalah metode promosi top dan perekrutan besar, bukan hanya untuk Bayern, melainkan juga untuk Bundesliga secara keseluruhan,” ujar Pelatih Borussia Monchengladbach, Lucien Favre.

“Liga ini baik. Seluruh dunia melihat itu karena kami mampu mendatangkan pelatih sebagus itu ke Jerman,” kata Manajer Umum Borussia Dortmund, Hans-Joachim Watzke.

“Kehadiran Guardiola bisa menarik lebih banyak pemain top. Bintang-bintang sepak bola akan menyadari bahwa seorang tokoh besar pindah ke Bundesliga. Kedatangan Pep hanya akan membuat Jerman menjadi tujuan yang lebih menarik,” timpal mantan Pelatih Real Madrid, Bernd Schuster.

Pengakuan akan kualitas Bundesliga juga datang dari Wakil Presiden AC Milan, Adriano Galliani.

“Bayern Muenchen? Saya menduganya. Dibanding yang lain, Jerman adalah lokomotif di Eropa,” ujar Galliani.

Pernyataan-pernyataan itu tidak disampaikan sekadar untuk menyambut Pep. Dalam beberapa tahun terakhir, Bundesliga melampaui Ligue-1 dan bahkan Serie-A dalam hal konsistensi. Bahkan, Bundesliga telah membuat Serie-A kehilangan satu jatah Liga Champions.

Untuk Liga Champions musim 2012-2013, semua wakil Jerman melaju ke 16 besar sebagai juara grup, yaitu Bayern Muenchen, Borussia Dortmund, dan Schalke. Sementara dua dari empat wakil Premier League tersingkir di fase grup, yaitu Chelsea dan Manchester City. Wakil Spanyol, Real Madrid yang segrup dengan Dortmund, mengakhiri fase grup sebagai runner-up.

Kemajuan Bundesliga merupakan buah dari sistem yang mereka gunakan. Sistem itu dibuat sedemikian rupa sehingga kompetisi profesional domestik bisa mengakomodasi pemain muda dan, pada akhirnya, berkontribusi terhadap tim nasional di berbagai kelompok usia.

Jumlah 18 klub di dua level kompetisi teratas juga dirancang untuk mendukung tim nasional.

"Dengan 18 klub, kompetisi tidak terlalu panjang sehingga tim nasional punya waktu cukup untuk berkumpul," terang Sekretaris Bidang Kultural dan Media Kedutaan Besar Jerman untuk Indonesia, Michael Hoffmann.

Bersambung ke: 
Reformasi Bundesliga Buah Kegagalan "Der Panzer"
Sepak Bola Profesional = Uang
Sepak Bola: Dari, Oleh, Untuk Rakyat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kata Ricky Soebagdja soal Perjuangan dan Pencapaian Tim Thomas-Uber Indonesia

Kata Ricky Soebagdja soal Perjuangan dan Pencapaian Tim Thomas-Uber Indonesia

Badminton
Championship Series Bali United Vs Persib, Menggugah Tren Buruk Maung

Championship Series Bali United Vs Persib, Menggugah Tren Buruk Maung

Liga Indonesia
Indonesia Vs Guinea, STY Tanggapi Lapangan Latihan, Fokus Kondisi Pemain

Indonesia Vs Guinea, STY Tanggapi Lapangan Latihan, Fokus Kondisi Pemain

Timnas Indonesia
Rasa Syukur dan Bangga Jonatan Christie bersama Tim Piala Thomas 2024

Rasa Syukur dan Bangga Jonatan Christie bersama Tim Piala Thomas 2024

Badminton
Prediksi Skor PSG Vs Dortmund di Leg Kedua Semifinal Liga Champions

Prediksi Skor PSG Vs Dortmund di Leg Kedua Semifinal Liga Champions

Liga Champions
Championship Series Liga 1 2023, Pesut Etam Koreksi Penampilan Jelang Melawan Madura United

Championship Series Liga 1 2023, Pesut Etam Koreksi Penampilan Jelang Melawan Madura United

Liga Indonesia
Saat Ten Hag Cemburu dengan Mourinho...

Saat Ten Hag Cemburu dengan Mourinho...

Liga Inggris
STY Ungkap Kendala Timnas U23 Jelang Laga Playoff Lawan Guinea

STY Ungkap Kendala Timnas U23 Jelang Laga Playoff Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Ten Hag Bela Casemiro Setelah Man United Digilas Crystal Palace

Ten Hag Bela Casemiro Setelah Man United Digilas Crystal Palace

Liga Inggris
Menpora Dito Bicara ke Dubes Jepang Minta Cerezo Osaka Izinkan Justin Hubner

Menpora Dito Bicara ke Dubes Jepang Minta Cerezo Osaka Izinkan Justin Hubner

Liga Indonesia
Jadwal Babak Playoff Indonesia Vs Guinea, Mulai 20.00 WIB

Jadwal Babak Playoff Indonesia Vs Guinea, Mulai 20.00 WIB

Timnas Indonesia
Hasil Liga Inggris dan Klasemen: Crystal Palace 4-0 Man United, Man City Masih di Puncak

Hasil Liga Inggris dan Klasemen: Crystal Palace 4-0 Man United, Man City Masih di Puncak

Liga Inggris
Rahasia di Balik Kesuksesan Bayer Leverkusen

Rahasia di Balik Kesuksesan Bayer Leverkusen

Liga Lain
Tim Uber Cup Indonesia Membanggakan Setelah Dulu Disepelekan

Tim Uber Cup Indonesia Membanggakan Setelah Dulu Disepelekan

Badminton
Apriyani Bangga Raih Perak Uber Cup 2024, Pemain Muda, Proses Luar Biasa

Apriyani Bangga Raih Perak Uber Cup 2024, Pemain Muda, Proses Luar Biasa

Badminton
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com