Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prestasi Timnas Bukan Milik PSSI dan KPSI

Kompas.com - 30/11/2012, 12:14 WIB

KOMPAS.com — Sorot mata Andik Vermansyah menatap tajam ke arah kiper Mohamad Izwan Mahbud. Angka di papan skor raksasa dalam Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, sudah menunjukkan menit ke-87. Di bawah lambang negara Indonesia dan Singapura masih terpampang skor imbang tanpa gol.

Andik memberikan umpan pendek kepada Taufik, yang kemudian kembali memantulkannya kepada rekannya itu. Andik langsung menyepak umpan tersebut dan bola melayang tinggi ke arah pojok kiri atas tiang jauh Singapura. Gol! Sontak histeria ribuan suporter Indonesia di Stadion Bukit Jalil serta jutaan penonton televisi nasional tumpah ruah.

Kiper Izwan hanya telentang dan termangu di atas rumput lapangan karena tidak percaya gawangnya kebobolan. Ratusan pendukung Singapura pun mengangkat kedua tangannya ke kepala dengan rasa kecewa. Menang atau kalah adalah hal biasa bagi mereka. Hanya saja, gol Andik itu telah mematahkan rekor 14 tahun tak pernah kalah atas Indonesia.

Sementara, di ujung tribun utara, suporter Indonesia merapat saling bergandengan memiringkan badan ke kiri dan kanan sambil menyanyikan lagu kebanggaan "Indonesia Raya". Sejenak mereka melupakan konflik sepak bola nasional yang semakin tak jelas lagi arahnya.

Harapan

Gol Andik itu sekaligus memberikan asa jutaan pecinta sepak bola Indonesia agar tidak terus dinaungi dengan kalimat kegagalan. Skuad "Garuda" kini hanya membutuhkan hasil imbang dengan tuan rumah Malaysia untuk dapat lolos dari Grup B Piala AFF 2012. Memang bukan pekerjaan mudah, tetapi tak salah jika kini masyarakat menggantungkan harapannya itu di pundak pemain timnas Indonesia.

Lihat saja, bagaimana timnas datang ke Piala AFF dengan segala keterbatasan. Pelatih Nil Maizar pun garuk-garuk kepala, kesulitan menentukan skuad terbaik karena ada larangan dari sejumlah klub Indonesian Super League (ISL), yang diperintahkan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI), untuk melepaskan pemain-pemainnya membela negaranya di Malaysia. Belum lagi dengan cercaan, skuad "Merah Putih" sekarang ini adalah timnas abal-abal karena tidak berisi pemain dan pelatih berkualitas.

Suasana stadion pun tak seindah dulu, di mana ribuan suporter tidak lagi memenuhi Stadion Utama Gelora Bung Karno jika timnas melakukan pertandingan uji coba di Jakarta. Namun, di tengah kondisi seperti itu, timnas tetap solid. Para pemain dan pelatih tetap kompak dan terus berusaha membuktikan bahwa merekalah tokoh utama untuk mencari prestasi sepak bola yang mati suri. Bukan pengurus, politisi, maupun pengusaha-pengusaha yang tidak tahu diri.

"Gol ini untuk orang Indonesia yang membenci timnas. Masyarakat boleh membenci PSSI dan KPSI. Tapi, jangan membenci timnas karena kami mengharapkan dukungan dari masyarakat Indonesia," kata Andik, seusai mencetak gol kemenangan atas Singapura.

Ujian

Memang, perjalanan timnas untuk berprestasi di Piala AFF memang masih panjang. Tetapi, di depan mata terpampang satu laga pamungkas kontra Malaysia yang akan dijadikan ujian berat penentuan nasib Andik dan kawan-kawan. Jika berhasil menahan imbang, maka mereka akan mementahkan jutaan prediksi orang yang awalnya pesimistis timnas akan lolos dari grup.

Sebanyak 240 juta masyarakat Indonesia jelas berharap timnas kembali meraih poin penuh dalam pertandingan besok. Melihat performa dua laga melawan Laos dan Singapura, pecinta sepak bola Tanah Air pasti berharap besar skuad "Merah Putih" bisa menaklukkan Malaysia. Dinaungi dengan sejarah panjang perseteruan abadi Indonesia dan Malaysia yang kental, jalannya pertandingan pun diprediksi akan berlangsung menarik.

Lihat saja, bagaimana gesek-gesekan yang terjadi antara kedua suporter negara itu sejak pertandingan matchday pertama Grup B digelar. Karena itu, sejatinya saat ini lebih baik hilangkan sejenak perbedaan pandangan tentang masalah dualisme atau konflik antarpengurus PSSI dan KPSI. Lebih penting jika kita memberi semangat agar keringat 22 anak bangsa bertarung di lapangan tidak sia-sia, daripada mengurusi perseteruan mereka yang semakin tidak jelas arahnya.

Selamat berjuang skuad "Garuda"!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prawira Bandung Kalahkan Tangerang Hawks, Singleton: Bukan Laga Indah

    Prawira Bandung Kalahkan Tangerang Hawks, Singleton: Bukan Laga Indah

    Sports
    Opini Budi Sudarsono Soal Stok Striker yang Minim di Timnas Indonesia

    Opini Budi Sudarsono Soal Stok Striker yang Minim di Timnas Indonesia

    Timnas Indonesia
    Bali United vs Persib, Teco Keluhkan Perubahan Venue Laga

    Bali United vs Persib, Teco Keluhkan Perubahan Venue Laga

    Liga Indonesia
    Pengamat: Cetak Biru 2045 PSSI Harus Dijaga, Ambil Contoh dari Jepang

    Pengamat: Cetak Biru 2045 PSSI Harus Dijaga, Ambil Contoh dari Jepang

    Timnas Indonesia
    Hasil Fulham Vs Man City: Gvardiol Dwigol, City Pesta ke Puncak

    Hasil Fulham Vs Man City: Gvardiol Dwigol, City Pesta ke Puncak

    Liga Inggris
    Respons Kasus Rasialisme, PSSI Siap Bermitra dengan Meta dan Tiktok

    Respons Kasus Rasialisme, PSSI Siap Bermitra dengan Meta dan Tiktok

    Liga Indonesia
    Como Promosi ke Serie A, Sukacita Henry, Simbol Bernama Gabrielloni

    Como Promosi ke Serie A, Sukacita Henry, Simbol Bernama Gabrielloni

    Liga Italia
    Witan Ungkap Kondisi Usai Kepala Cedera di Laga Indonesia Vs Guinea

    Witan Ungkap Kondisi Usai Kepala Cedera di Laga Indonesia Vs Guinea

    Timnas Indonesia
    AC Milan Vs Cagliari: Conceicao Akan Terlihat di San Siro

    AC Milan Vs Cagliari: Conceicao Akan Terlihat di San Siro

    Liga Italia
    Como Promosi ke Serie A, Andil Bos Terkaya Indonesia, Dua Juara Dunia

    Como Promosi ke Serie A, Andil Bos Terkaya Indonesia, Dua Juara Dunia

    Liga Italia
    Persib Bidik Juara Liga 1, Berharap Tren Angka 4 dan Tuah Runner-up

    Persib Bidik Juara Liga 1, Berharap Tren Angka 4 dan Tuah Runner-up

    Liga Indonesia
    Man United Vs Arsenal: Hanya Ada Juara di Otak Arteta

    Man United Vs Arsenal: Hanya Ada Juara di Otak Arteta

    Liga Inggris
    Chievo Lahir Kembali, Kisah Cinta dari Sang Legenda Sergio Pellissier

    Chievo Lahir Kembali, Kisah Cinta dari Sang Legenda Sergio Pellissier

    Liga Italia
    Faisal Halim Jalani Operasi Ketiga, Kondisi Membaik, Bisa Jalan Sendiri

    Faisal Halim Jalani Operasi Ketiga, Kondisi Membaik, Bisa Jalan Sendiri

    Internasional
    Aji Santoso: Respek, Timnas U23 Indonesia Berjuang dengan Segala Upaya

    Aji Santoso: Respek, Timnas U23 Indonesia Berjuang dengan Segala Upaya

    Timnas Indonesia
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com