Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Telur Tajam "Matador" yang Menetas

Kompas.com - 18/07/2012, 05:05 WIB

KOMPAS.com — Spanyol tak ada habis-habisnya mengorbitkan pemain-pemain berbakat. Seusai merengkuh gelar Piala Eropa U-19, tiga pemain muda tim "Matador" naik ke permukaan.

Ketiga pemain tersebut adalah Jese Rodriguez, Gerard Deulofeu, dan Paco Alcacer. Sumbangsih ketiga pemain itu selama Piala Eropa U-19 di Estonia berjumlah 9 gol. Lima gol milik Jese yang juga top scorer kejuaraan, sementara Deulofeu dan Alcacer masing-masing mengoleksi dua gol.

Tak akan ada perdebatan mengenai klub Spanyol mana yang berperan paling besar meningkatkan kualitas ketiga pemain itu. Jese kini bermain di Real Madrid, Deulofeu digadang-gadang sebagai penerus Lionel Messi di Barcelona, sementara Alcacer calon bomber masa depan Valencia.

Lantas siapakah Jese, Deulofeu, dan Alcacer?

1. Jese Rodriguez
Jese sejatinya bukan produk asli akademi Real Madrid. "Los Blancos" mengambil Jese saat dirinya berusia 14 tahun dari klub lokal AD Huracan. Sebelum di Huracan, Jese terlebih dahulu menimba ilmu di El Pilar FC.

Dua tahun berlatih di Madrid, Jese langsung unjuk gigi. Pemain kelahiran Las Palmas itu dipanggil untuk memperkuat timnas Spanyol U-16. Sampai saat ini, Jese berturut-turut naik tingkat di level timnas dan sekarang bergabung di Spanyol U-19.

Mimpi Jese bermain di tim utama Madrid tercapai saat Jose Mourinho datang. Debutnya bermain untuk Madrid hadir pada laga tur pramusim 2011 melawan Los Angeles Galaxy. Sayang, itu dianggap bukan laga resmi.

Pada 6 Desember 2012, Jese bak "ketiban durian runtuh". Dirinya dipanggil menjadi bagian skuad Madrid melawan Ajax Amsterdam di Liga Champions. Namun, kesempatan Jese unjuk gigi gagal terwujud. Dirinya hanya menjadi pemain cadangan tanpa bermain di laga itu.

Peluang Jese merasakan debut resmi di Madrid akhirnya tercapai tujuh hari berselang. Jese masuk menggantikan Cristiano Ronaldo pada ajang Copa del Rey melawan SD Ponteferradina. Lalu, pada 24 Maret 2012, Jese mencicipi laga perdana di Liga BBVA, dan lagi-lagi menggantikan Ronaldo saat bersua Real Sociedad.

Meski ingin lebih sering bermain di tim utama "Los Merengues", Jese ternyata tak mau terburu-buru. "Real Madrid Castilla adalah timku saat ini. Tetapi, pelatih (Mourinho) tahu kualitas para pemain muda Madrid. Dia bisa memanggil pemain-pemain tersebut kapan pun dia mau," ucap Jese.

2. Gerard Deulofeu

Belajar bermain sepak bola di akademi La Masia pada usia 9 tahun, kesetiaan Deulofeu kepada Barcelona masih tertanam sampai sekarang. Karier Deulofeu di "Blaugrana" mulai terlihat pada musim lalu.

Deulofeu menjadi pemain andalan Barcelona B yang bermain di kompetisi Divisi Segunda. Di sela-sela kiprahnya bersama Barcelona B, pelatih Barcelona saat itu, Josep Guardiola, memanggil Deulofeu masuk tim utama melawan Real Mallorca pada 29 Oktober 2012. Deulofeu pun mencatatkan menit pertamanya di tim senior "El Barca" saat menggantikan David Villa pada pertengahan babak kedua.

Karier Deulofeu di tim yunior Spanyol dimulai pada 2009 bersama Spanyol U-16. Tak lama, pemain kelahiran Riudarenes itu dipanggil masuk Spanyol U-17 dan bertahan hingga dua tahun. Lalu, sejak 2011, Deulofeu sudah menjadi langganan "La Rojita" U-19 dengan torehan lima gol dari 19 penampilan.

Barcelona juga kabarnya tak rela bila kehilangan Deulofeu. Hal itu terbukti dengan klausul pelepasan Deulofeu yang mencapai 20 juta euro (sekitar Rp 231 miliar). Selain itu, Deulofeu juga sempat dilirik rival abadi Barcelona, Real Madrid, dan klub Inggris, Chelsea. Uniknya, Nike sebagai sponsor Barcelona tak ingin Deulofeu hijrah ke klub yang disponsori Adidas. Usut punya usut, Nike ternyata sudah menjalin kerja sama personal dengan Deulofeu sejak sang pemain berusia 14 tahun.

"Gerard pemain yang sangat bagus dan bisa menghadapi tekanan bermain di Barcelona. Dia harus tumbuh dan siap tampil bersama para pemain bintang di sini. Kami tak berharap hal itu cepat dihadapinya," jelas Pelatih Barcelona, Tito Vilanova.

3. Paco Alcacer
Jika ada penyerang Valencia yang dianggap sebagai penerus David Villa, mungkin pemain tersebut adalah Paco Alcacer. Ketajamannya bersama Valencia B sudah terbukti dengan koleksi 42 gol dari 60 penampilan.

Pada usia 17 tahun, Alcacer sudah merasakan debut profesionalnya bersama "El Che". Hingga kini, Alcacer sudah bermain sebanyak empat kali di tim utama Valencia.

Kiprah pemain bertinggi badan 174 cm itu bersama tim yunior Spanyol juga menjanjikan. Pada periode 2009-10, Alcacer membubuhkan 15 gol hanya dalam 13 laga bersama Spanyol U-17. Kini, bermain di Spanyol U-19, Alcacer juga tampil tajam dengan menggelontorkan tujuh gol dalam 16 pertandingan.

Dianggap memiliki bakat besar sebagai striker, pemain kelahiran Torrent tersebut menjadi buruan dua klub besar Spanyol, Barcelona dan Real Madrid. Enggan kehilangan aset berharganya, Valencia langsung memasang "tembok tinggi" di klausul pelepasan Alcacer.

Tetapi, Valencia sepertinya bakal sulit menahan Alcacer dari godaan klub besar Spanyol atau bahkan di Eropa. Seperti yang sudah-sudah, bintang muda yang bersinar di "El Che" kerap pergi ke klub lain saat sudah menunjukkan "sinar terangnya". Tentu, dengan kompensasi transfer yang besar pula.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Badminton
Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

Liga Spanyol
Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

Badminton
Run The City Medan Diikuti 1.000 Pelari, Usung Konsep Point to Point

Run The City Medan Diikuti 1.000 Pelari, Usung Konsep Point to Point

Liga Indonesia
Greysia Polii Bangga Tim Uber 2024, Angkat Perempuan Indonesia

Greysia Polii Bangga Tim Uber 2024, Angkat Perempuan Indonesia

Badminton
Bangga Bisa Tampil di Final, Siti/Ribka Akui Keunggulan Ganda China

Bangga Bisa Tampil di Final, Siti/Ribka Akui Keunggulan Ganda China

Badminton
Hasil Final Piala Uber 2024: Ester Kalah, Indonesia Runner-up

Hasil Final Piala Uber 2024: Ester Kalah, Indonesia Runner-up

Badminton
Cetak Sejarah, Girona akan Main di Liga Champions untuk Pertama Kali

Cetak Sejarah, Girona akan Main di Liga Champions untuk Pertama Kali

Liga Spanyol
Top Skor Liga Inggris: Cetak Quattrick, Haaland Teratas dengan 25 Gol

Top Skor Liga Inggris: Cetak Quattrick, Haaland Teratas dengan 25 Gol

Liga Inggris
Inter Miami Vs NYRB: Messi 5 Assist dan Menggila, Pecahkan 2 Rekor MLS

Inter Miami Vs NYRB: Messi 5 Assist dan Menggila, Pecahkan 2 Rekor MLS

Liga Lain
Maarten Paes Tahan Penalti Bernardeschi tetapi Kena Gol Kelas Dunia

Maarten Paes Tahan Penalti Bernardeschi tetapi Kena Gol Kelas Dunia

Timnas Indonesia
Hasil Final Uber Cup 2024: Siti/Ribka Kandas 2 Gim Langsung, Indonesia 0-2 China

Hasil Final Uber Cup 2024: Siti/Ribka Kandas 2 Gim Langsung, Indonesia 0-2 China

Badminton
Real Madrid Juara Liga Spanyol, Luka Modric Ukir Sejarah Langka

Real Madrid Juara Liga Spanyol, Luka Modric Ukir Sejarah Langka

Liga Spanyol
Hasil Final Piala Uber 2024: Gregoria Kalah, Indonesia Tertinggal 0-1 dari China

Hasil Final Piala Uber 2024: Gregoria Kalah, Indonesia Tertinggal 0-1 dari China

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com