Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nou Camp, Kuburan Barca atau Milan?

Kompas.com - 30/03/2012, 03:27 WIB

MH SAMSUL HADI

”Jika Anda punya Ferrari dan saya hanya memiliki mobil kecil, saya harus menusuk ban mobil Anda atau menaburkan gula ke tangki mobil Anda,” kata Jose Mourinho saat bersama Inter Milan mendepak Barcelona di Liga Champions 2010. Bersama AC Milan, Massimiliano Allegri meniti jejak Mourinho.

Ucapan metaforis yang dilontarkan Mourinho untuk menggambarkan bagaimana cara dan siasat melawan klub sehebat Barcelona. Intinya, jangan pernah berambisi menyaingi kekuatan mereka, yakni penguasaan bola.

Kalau perlu, berilah bola ke mereka, biarkan mereka bermain-main dengan bola sesuka hati dan hadapi mereka dengan ”cara-cara licik”. Allegri dan pemain Milan tak mau disebut ”bermain licik” saat menahan Barcelona, 0-0, meski tekel-tekel mengarah kaki dan aksi tarik kaus kostum mewarnai laga putaran pertama perempat final Liga Champions di San Siro, Rabu (28/3) atau Kamis dini hari WIB.

Dengan hasil itu, Barcelona satu-satunya tim tamu yang gagal membawa pulang kemenangan dalam laga tandang mereka. Kekuatan tradisional Liga Champions, seperti Real Madrid dan Bayern Muenchen, serta Chelsea tinggal mempertahankan kemenangan tandang mereka saat jadi tuan rumah, pekan depan.

Dua tiket semifinal seakan bakal menjadi milik Madrid dan Bayern. Madrid, di bawah Pelatih ”Special One” Mourinho, menggulung klub ajaib dari Siprus, APOEL Nicosia, 3-0. Bayern melipat Olympique Marseille, 2-0. Chelsea memukul Benfica, 1-0.

Tidak banyak waktu yang dimiliki tim-tim kalah untuk konsolidasi kekuatan. Laga putaran kedua digelar pekan depan: Selasa (3/4) untuk Barcelona versus Milan di Nou Camp dan Bayern vs Marseille di Fußball Arena.

Keesokannya, Chelsea menjamu Benfica di Stamford Bridge dan Real Madrid menjamu APOEL di Santiago Bernabeu. Dari ketiga tim pemenang pekan ini, Chelsea belum bisa tidur nyenyak. Kemenangan 1-0 belum aman buat wakil Inggris itu.

Benfica pernah membuktikan diri mampu menjebol gawang dengan dua gol saat bertandang ke wakil Inggris lainnya, Manchester United, di penyisihan grup meski gawang mereka pun kebobolan dua gol. ”Kami bermain bagus dan, saya pikir, kami bisa menang di London. Banyak kemungkinan bisa terjadi dan saat ini laga belum berakhir,” kata Maxi Pereira, bek Benfica.

Dengan format laga kandang- tandang di babak knockout, laga bisa dikatakan berlangsung 180 menit yang dibagi dalam dua laga secara terpisah. ”Selama 180 menit itu, Anda harus berada dalam kondisi puncak permainan,” kata Arsene Wenger, Pelatih Arsenal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com