Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merintis Ulang Sepak Bola Indonesia

Kompas.com - 25/01/2012, 09:08 WIB

Hujan Sabtu sore menyisakan jalan setapak yang becek dan udara yang dingin menusuk. Secangkir kopi hitam panas dan keripik tempe membantu mengusir dinginnya udara Kota Batu-Malang malam itu. Meski demikian, hal itu tidak membantu menghapus wajah para lelaki yang tegang dan hilir mudik masuk dan keluar ruangan. Di dalam ruangan, beberapa orang asyik membaca ulang catatan yang mereka tulis sepanjang sepekan terakhir.

Maklum, malam itu 23 peserta pelatihan dan standardisasi Akademi Nusantara menjalani tes awal. Tegang? ”Ah, biasa saja,” ujar Adjat Sudradjat, mantan pemain Persib Bandung, salah satu ikon sepak bola Indonesia, santai.

Tak lama, Direktur Pembinaan Usia Muda PSSI Timo Scheunemann masuk ke ruangan dan meminta agar hanya alat tulis yang berada di atas meja. Seperti mengerti kondisi psikologis peserta, dengan bahasa Indonesia logat Jawa Timur, Timo Scheunemann berkata, ’’Saya hanya mau melihat sejauh mana Anda menyerap materi. Ndak perlu tegang.”

Meski urat saraf mengendur, tak mudah bagi peserta menjawab 25 pertanyaan yang disusun Scheunemann, pelatih berlisensi A UEFA (Asosiasi Sepak Bola Eropa), dalam 90 menit.

Keberadaan dua pelatih senior, Tumpak Sihite dan Sartono Anwar, di belakang mereka tak menyurutkan nyali mereka untuk berdiskusi satu sama lain meski dilarang. Beberapa kali Sartono menempelkan telunjuk kanannya ke bibir, sekadar mengingatkan agar diskusi segera dihentikan.

Lemah
Sabtu malam di ruang simulator Pusat Pendidikan dan Latihan Artileri Pertahanan Udara menjadi puncak keberadaan mereka sepekan terakhir. Hampir setiap hari, selama sepekan, para pelatih berlisensi B dan C PSSI itu mendapatkan penyegaran program kepelatihan sepak bola, seperti program manajemen akademi, fisioterapi, ilmu dan teknologi keolahragaan, motivasi, hingga teori dan praktik program kepelatihan.

Scheunemann mengakui, waktu sepekan tidak cukup. ”Tapi, mereka sangat antusias. Ini melegakan,” katanya.

Syarif Sazali, asisten pelatih asal Balikpapan, Kalimantan Timur, mengakui, banyak hal baru didapatnya. Selama ini, pengetahuan sepak bola, termasuk strategi, didapat dari senior, termasuk penggunaan strategi 3-5-2. ”Ternyata tidak semua usia bisa cocok dengan strategi 3-5-2,” kata pemilik lisensi C PSSI ini.

Scheunemann menyatakan, sebagian besar pelatih usia muda di Indonesia lemah dalam ilmu kepelatihan dasar sepak bola. Materi latihan pemain senior secara bulat-bulat diberikan kepada pemain usia muda. Hal itu diamini Syarif.

Mengakui talenta para pemain muda Indonesia sangat berlimpah, materi latihan seadanya, dan mengadopsi pola pemain senior membuat hasil tak maksimal. Minimnya kompetisi usia dini pun membuat keterampilan pemain muda tak terasah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Laga Final Persib di Championship Series, Fisik dan Finishing Diasah

4 Laga Final Persib di Championship Series, Fisik dan Finishing Diasah

Liga Indonesia
Sikap Stefano Pioli Usai Ultras AC Milan Lakukan Protes Aksi Bisu

Sikap Stefano Pioli Usai Ultras AC Milan Lakukan Protes Aksi Bisu

Liga Italia
Jadwal Semifinal Liga Champions: PSG Vs Dortmund, Bayern Vs Real Madrid

Jadwal Semifinal Liga Champions: PSG Vs Dortmund, Bayern Vs Real Madrid

Liga Champions
Susy Susanti Bangga Perjuangan Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Susy Susanti Bangga Perjuangan Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Badminton
Guinea Serius Tatap Indonesia, Panggil Eks Barcelona dan Tunjuk Pelatih Senior

Guinea Serius Tatap Indonesia, Panggil Eks Barcelona dan Tunjuk Pelatih Senior

Timnas Indonesia
Tour of Turkiye Jadi Bukti Sepak Terjang Brand Asal Indonesia bersama Atlet Balap Sepeda Internasional

Tour of Turkiye Jadi Bukti Sepak Terjang Brand Asal Indonesia bersama Atlet Balap Sepeda Internasional

Sports
Piala Asia U17 Wanita 2024, Tekad Satoru Mochizuki untuk Garuda Pertiwi

Piala Asia U17 Wanita 2024, Tekad Satoru Mochizuki untuk Garuda Pertiwi

Timnas Indonesia
Playoff Olimpiade Paris 2024, 4 Perbandingan Indonesia dan Guinea

Playoff Olimpiade Paris 2024, 4 Perbandingan Indonesia dan Guinea

Timnas Indonesia
Lando Norris Menangi Balapan F1 Kali Pertama, Asapi Verstappen

Lando Norris Menangi Balapan F1 Kali Pertama, Asapi Verstappen

Internasional
Ester Nurumi Bersyukur, Bangga, dan Petik Pelajaran di Piala Uber 2024

Ester Nurumi Bersyukur, Bangga, dan Petik Pelajaran di Piala Uber 2024

Badminton
Perjuangan Luar Biasa Para Srikandi Merah Putih di Piala Uber 2024

Perjuangan Luar Biasa Para Srikandi Merah Putih di Piala Uber 2024

Badminton
Apresiasi untuk Perjuangan Tim Thomas-Uber Indonesia

Apresiasi untuk Perjuangan Tim Thomas-Uber Indonesia

Badminton
Klok Lihat Marselino Kerja Keras untuk Negara, Sesalkan Warganet yang Asal Bicara

Klok Lihat Marselino Kerja Keras untuk Negara, Sesalkan Warganet yang Asal Bicara

Liga Indonesia
Hasil dan Klasemen Liga Italia: Roma Vs Juventus 1-1, Milan Imbang

Hasil dan Klasemen Liga Italia: Roma Vs Juventus 1-1, Milan Imbang

Liga Italia
Hasil Roma Vs Juventus 1-1: Bremer Selamatkan Bianconeri

Hasil Roma Vs Juventus 1-1: Bremer Selamatkan Bianconeri

Liga Italia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com