Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejujuran Rahmad Darmawan

Kompas.com - 22/12/2011, 07:07 WIB

Oleh Yulia Sapthiani

KOMPAS.com — Seusai mengundurkan diri sebagai pelatih Tim Nasional Sepak Bola Indonesia Usia di Bawah 23 Tahun (U-23), Rahmad Darmawan mendapat banyak dukungan. Respons yang tak diduganya itu muncul karena pelatih yang mengantarkan Indonesia meraih medali perak SEA Games 2011 tersebut mengekspresikan kejujurannya.

"Ketika memutuskan keluar dari timnas, saya tidak berpikir apa yang saya lakukan didukung atau tidak. Saya hanya jujur mengatakan apa yang ada di dalam hati," kata Rahmad, ketika ditemui di rumahnya di kawasan Karawaci, Tangerang, Banten, beberapa waktu lalu.

Hari itu, sejak pagi Rahmad sibuk membagi waktunya untuk menerima media yang belum juga berhenti membahas sikapnya. Pada 13 Desember lalu, pelatih yang akrab disapa RD ini memberikan surat pengunduran diri sebagai pelatih Timnas U-23 kepada PSSI. Selain merasa bertanggung jawab karena kegagalan Indonesia meraih medali emas, keputusan tersebut juga didasari kekecewaannya kepada PSSI yang melarang atlet dari luar kompetisi PSSI membela tim nasional.

Memilih berhenti sebagai pelatih timnas bukan karena Rahmad menyerah. Dia justru menginginkan adanya pemikiran yang cerdas dari para pengurus sepak bola di negeri ini demi menghasilkan pemain terbaik untuk membela timnas.

Dikotomi antara kompetisi Liga Prima Indonesia dan Liga Super Indonesia menunjukkan, pengurus sepak bola di negeri ini belum bisa menggelar kompetisi yang berkualitas. Hal inilah yang menurut Rahmad menjadi salah satu dari empat faktor penyebab Indonesia kesulitan berprestasi di tingkat internasional, termasuk di level terendah, yaitu Asia Tenggara.

Tiga hal lain yang juga diabaikan adalah pengembangan pemain muda, infrastruktur, dan penyiapan tenaga pelatih. Padahal, keempat faktor yang saling berkaitan ini menjadi dasar terbentuknya kekuatan timnas.

"Dengan kondisi seperti ini, jangankan seorang RD, Jose Mourinho—Pelatih Real Madrid, Spanyol—pun akan sulit untuk membawa Indonesia ke pra-Piala Dunia karena tidak tersedianya semua elemen untuk membangun sebuah tim," komentar Rahmad.

Meski selalu kisruh, pelatih yang berpangkat kapten marinir ini masih memiliki harapan kondisi sepak bola Indonesia akan membaik. Langkah awalnya adanya pembenahan di tubuh PSSI. Setelah itu, barulah menata empat faktor yang dikatakan Rahmad.

Untuk masa depannya sendiri, Rahmad telah menetapkan hati akan tetap berada di jalur teknis. Rahmad memandang dirinya akan tetap menjadi pelatih atau pengurus PSSI yang bertanggung jawab atas hal teknis di lapangan. Ayah dari dua anak ini juga bercita-cita membangun akademi sepak bola.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tiket Timnas Indonesia Vs Tanzania: Dua Kategori, Harga 250 Ribu

    Tiket Timnas Indonesia Vs Tanzania: Dua Kategori, Harga 250 Ribu

    Timnas Indonesia
    Al Nassr Vs Al Ittihad, Ronaldo Cetak Sejarah, Faris Najd Berjaya

    Al Nassr Vs Al Ittihad, Ronaldo Cetak Sejarah, Faris Najd Berjaya

    Liga Lain
    De Rossi Minta AS Roma Contoh Atalanta

    De Rossi Minta AS Roma Contoh Atalanta

    Liga Italia
    Masa Depan Ten Hag di MU Tak Pasti, Sir Jim Ratcliffe Kepincut De Zerbi

    Masa Depan Ten Hag di MU Tak Pasti, Sir Jim Ratcliffe Kepincut De Zerbi

    Liga Inggris
    Skuad Milan Vs Roma di Australia: Dipimpin Bonera, Giroud Masih Ada

    Skuad Milan Vs Roma di Australia: Dipimpin Bonera, Giroud Masih Ada

    Liga Italia
    Borobudur Marathon 2024 Usung Tema 'Run On, Mark It!', Target 10.000 Pelari

    Borobudur Marathon 2024 Usung Tema "Run On, Mark It!", Target 10.000 Pelari

    Olahraga
    Singapore Open 2024: Ginting Percaya Diri Pertahankan Gelar, Jaga Mental

    Singapore Open 2024: Ginting Percaya Diri Pertahankan Gelar, Jaga Mental

    Badminton
    Tai Tzu Ying Mundur, Gregoria Hadapi Wakil AS di Singapore Open 2024

    Tai Tzu Ying Mundur, Gregoria Hadapi Wakil AS di Singapore Open 2024

    Badminton
    Pelatih Klub Elkan Baggott Tak Lagi Jadi Pilihan Chelsea

    Pelatih Klub Elkan Baggott Tak Lagi Jadi Pilihan Chelsea

    Internasional
    Skuad Timnas Spanyol untuk Euro 2024: 2 Remaja Barca, Tanpa Asensio

    Skuad Timnas Spanyol untuk Euro 2024: 2 Remaja Barca, Tanpa Asensio

    Internasional
    Kepala Madura United Tetap Tegak Usai Kalah 0-3, Percaya 'Comeback'

    Kepala Madura United Tetap Tegak Usai Kalah 0-3, Percaya "Comeback"

    Liga Indonesia
    Milan Sepakat dengan Fonseca Usai Teka-teki '4-3-3' dari Ibra

    Milan Sepakat dengan Fonseca Usai Teka-teki "4-3-3" dari Ibra

    Liga Italia
    Xavi bak Picu Gempa Bumi di Barcelona, Merasa Tidak Dihargai

    Xavi bak Picu Gempa Bumi di Barcelona, Merasa Tidak Dihargai

    Liga Spanyol
    Improvisasi Bojan Saat Persib Tertekan Madura United lalu Pecah Kebuntuan

    Improvisasi Bojan Saat Persib Tertekan Madura United lalu Pecah Kebuntuan

    Liga Indonesia
    Timnas Putri Indonesia Hadapi Singapura, Mochizuki Soroti Komunikasi

    Timnas Putri Indonesia Hadapi Singapura, Mochizuki Soroti Komunikasi

    Timnas Indonesia
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com