Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stadion Highbury, Keagungan dalam Kesederhanaan

Kompas.com - 12/12/2011, 04:29 WIB

KOMPAS.com — Bagi masyarakat London, bahkan Inggris secara umum, Stadion Highbury memiliki banyak arti. Meski rancangannya sederhana dan ukurannya tak terlalu besar, stadion di London Utara ini tetap memiliki citra keagungan yang cukup sakral. Terlebih lagi bagi pemain, Highbury bak rumah terindah yang sulit ditinggalkan.

Lapangan di Highbury tergolong paling kecil di Inggris (101 meter x 67 meter), membuat kedekatan suporter dan pemain begitu erat. Ikatan emosinya pun begitu besar. Seolah, bermain di stadion itu seperti berinteraksi dengan penonton secara konstan.

Wajar jika para pemain yang pernah membela Arsenal saat masih bermarkas di stadion itu merasa memiliki kekuatan lebih jika tampil kandang. Selain karena hipnotis penonton atau juga sugesti sejarah, mereka jadi merasa memiliki energi lebih.

"Highbury sejajar dengan Stade de France di Perancis. Bermain di stadion ini memiliki hubungan yang begitu aneh dan membangkitkan semangat. Ada gairah besar, komitmen, dan kehangatan antara pemain dan suporter. Saya akan selalu merasakan hal itu sampai akhir hayat nanti," kata mantan pemain "The Gunners" asal Perancis, Emmanuel Petit.

"Benar. Beruntung Arsenal punya Highbury. Setiap tampil kandang, Arsenal sulit dikalahkan. Ada kekuatan ekstra yang begitu nyata di sini," timpal eks "The Gunners" lain, Niall Quinn.

Terutama bagi Arsenal, Highbury memang citra agung yang sulit dilupakan. Selama bermarkas di stadion ini, "The Gunners" meraih 73 gelar dari berbagai kompetisi dan turnamen di sepanjang sejarahnya. Raihan prestasi yang cukup menakjubkan. Maka dari itu, kebesaran Arsenal tak pernah dipisahkan dari stadion ini.

Stadion ini juga pernah melambungkan kebanggaan dan harga diri bangsa Inggris. Pada periode 1920 sampai 1961, Highbury menggelar 12 pertandingan timnas Inggris. Kebanyakan partai persahabatan. Namun, yang paling berkesan tentu pada 1934, ketika timnas Inggris menantang juara Piala Dunia tahun itu, Italia. Dengan gagah, Inggris mengalahkan Italia 3-2. Sepak bola Inggris pun bisa bertepuk dada. Seolah mereka memproklamasikan diri sebagai juara dunia tanpa mahkota.

Tak bisa disangkal jika kemudian Highbury begitu sakral dan agung, meski bangunan stadion ini termasuk sederhana. Ukurannya juga tak sebesar stadion di Inggris lainnya, seperti Old Trafford atau Wembley. Pada 1999 sampai 2000, Arsenal sempat mengingkari Highbury dan bermain di Wembley untuk pertandingan Liga Champions. Hasilnya justru buruk. Dari enam partai hanya menang dua kali, seri sekali, dan kalah tiga kali. Maka dari itu, kemudian Arsenal pun tetap di Highbury dalam kompetisi apa pun.

Itu karena Highbury begitu matang dan dewasa sebagai stadion. Dibangun pada 1913, Highbury menjadi bagian dari catatan sejarah, baik sejarah sepak bola maupun sejarah umum bagi Inggris. Di sini pula keselamatan negara pernah dipertaruhkan.

Pada Perang Dunia II, Inggris sempat kecolongan dan diserang bom oleh musuh-musuhnya. Sebuah bom sempat menghantam beberapa wilayah di London, salah satunya menghancurkan teras utara Highbury.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com