Indonesia akan menjamu Kamboja di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senin (7/11) pukul 19.00 WIB. Tiga jam sebelumnya, juara bertahan Malaysia ditantang Singapura yang menempati peringkat ketiga SEA Games 2009 Laos.
”Saya belum tahu kekuatan Kamboja, paling tidak tipikal Kamboja bermain kita sudah tahu. Kalau mengomparasikan Kamboja dengan grup lain, mereka mirip dengan Myanmar dan Laos yang bermain compact (defensif, bertahan rapat), disiplin, dan motivasi yang tinggi,” ujar pelatih tim nasional U-23 Indonesia, Rahmad Darmawan.
RD, sapaan Rahmad, menegaskan, faktor psikologis pemain Kamboja bisa menjadi sandungan. Pemain juga tidak boleh meremehkan lawan dan tetap mengikuti pola permainan yang diinstruksikan pelatih.
”(Motivasi) Ini yang harus juga diwaspadai pemain. Sebagai gambaran, bagaimana kegigihan Myanmar mampu menahan agresivitas Vietnam. Ini juga harus menjadi pegangan para pemain untuk bermain efisien,” ujar RD.
Bermain efisien dan sederhana selalu ditekankan oleh RD dalam tiga bulan latihan dan 16 kali uji coba. Ia meminta para pemain tidak berlama-lama memainkan bola, dan simultan dalam menyerang serta bertahan.
RD juga memberikan ruang bagi para pemain untuk memaksimalkan kemampuan dalam koridor pola permainan yang diinstruksikan.
”Yang terpenting adalah anak-anak memiliki kebebasan bermain, tetapi tetap dalam pattern of play yang saya maksudkan. Jadi, mereka tidak perlu memikirkan ini permainan yang sulit untuk mereka, tetapi mereka bisa menikmati permainan, bisa betul-betul bermain lepas. (Karena) Biasanya pertandingan pertama tidak mudah,” ujar RD.
Mengenai detail strategi menghadapi Kamboja, RD akan kembali membahasnya bersama pemain pada pertemuan Senin pagi. Pemain diharapkan bermain aman di awal pertandingan untuk membaca permainan lawan. ”Kita belum tahu lawan akan bermain seperti apa. Jadi, kita akan lihat situasi, baru menentukan bermain seperti apa,” kata mantan pelatih Sriwijaya FC dan Persipura itu.