Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SOS Minta Kelompok 78 Membubarkan Diri

Kompas.com - 25/04/2011, 21:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Save Our Soccer (SOS) dalam pernyataan persnya meminta kelompok 78 pemilik suara PSSI untuk membubarkan diri karena jika diteruskan memperjuangkan kelompok tertentu akan mengancam demokratisasi di sepakbola dan akan memperburuk keadaan. Dalam rilis yang dikirimkan oleh salah satu anggota SOS, Apung Widiadi, kepada Kompas.com, Senin (25/4/2011), SOS menilai hadirnya Komite Normalisasi (KN) tidak dengan serta merta menyelesaikan masalah PSSI.

"Masalah demi masalah muncul, intrik demi intrik, cara-cara kotor tetap dimainkan untuk memperebutkan posisi PSSI-1. Perebutan kursi kekuasaan PSSI semakin ramai dengan aroma sangat politis namun disisi lain mejadi tidak menarik karena hadirnya muka-muka lama," tulis pernyataan tersebut.

Atas hal tersebut, SOS bersama dengan Jak Mania (Pendukung Persija Jakarta) mengaku khawatir akan masa depan sepakbola Indonesia yang tak kunjung membaik. "Sebaliknya justru semakin memburuk dan PSSI bisa habis dibagi-bagi oleh kepentingan kelompok. Melalui Kongres yang demokratis KN harus mengembalikan bahwa PSSI milik rakyat bukan milik kelompok tertentu," tegas SOS.

Berikut enam pernyataan sikap SOS:

1. Menpora harus meminta maaf kepada insan sepakbola Indonesia atas penyataan yang mendukung beberapa calon yang ditolak oleh FIFA. Menpora sudah tidak netral, dan ini akan memperburuk perbaikan karena dikhawatirkan jatuh ke tangan kelompok tertentu. Sebelumnya Menpora menyayangkan keputusan FIFA yang tetap menolak ketiga calon (Nirwan Bakrie, Arifin Panigoro, dan George Toisutta)

2. Komite Normalisasi (KN) harus tegas dan tidak kompromi terhadap kelompok tertentu yang mengincar kursi kekuasaan PSSI. Seperti kita ketahui beberapa keputusan KN sebelumnya merupakan hasil kompromis antara dua kubu pro dan kontra Nurdin Halid.

3. Komite Penyelamatan Persepakbolaan Nasional, Kelompok 78 atau kelompok-kelompok tertentu yang menyatakan memiliki sejumlah suara harus membubarkan diri. Karena jika diteruskan memperjuangkan kelompok tertentu akan mengancam demokratisasi di Sepakbola dan akan memperburuk keadaan.

4. Kongres PSSI harus berlangsung sesuai dengan keputusan FIFA. Harus demokratis dan transparan. Oleh karena itu perlu dibentuk tim independen pengawas Kongres PSSI. Yang beranggotakan wartawan, supporter, dan pengamat sepakbola. Hal ini untuk menghindari kecurangan ataupun politik uang saat kongres.

5. Menolak calon ketua umum PSSI yang mempunyai latarbelakang politik, mantan pengurus PSSI rezim NH (muka lama), koruptor dan orang-orang yang tidak berkompeten tapi memiliki banyak uang (borjuis). Tetapi kami mengapresiasi calon ketua umum PSSI yang diusung melaui jalur Independen.

6. Walaupun kongres hanya dihadiri oleh para Pengurus Provinsi PSSI, masyarakat Indonesia harus mengetahui visi-misi dan program calon ketua umum PSSI. Caranya adalah calon-calon yang lolos harus diuji visi-misinya dulu di Komisi X DPR. Seperti halnya pemilihan ketua KPK. Baru setelah itu calon-calon tersebut diadu di Kongres. Hal ini untuk mengembalikan bahwa kongres PSSI adalah milik masyarakat Indonesia bukan milik pemegang suara saja.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tahu Kekuatan Indonesia, Uzbekistan Bersiap

Tahu Kekuatan Indonesia, Uzbekistan Bersiap

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Berjaya, Indonesia Bekuk Inggris

Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Berjaya, Indonesia Bekuk Inggris

Badminton
Piala Asia U23: Uzbekistan Kuat, Indonesia Punya Pengalaman dari Ferarri-Hokky

Piala Asia U23: Uzbekistan Kuat, Indonesia Punya Pengalaman dari Ferarri-Hokky

Timnas Indonesia
Arteta Dapat Saran dari Wenger untuk Bawa Arsenal Juara Liga Inggris

Arteta Dapat Saran dari Wenger untuk Bawa Arsenal Juara Liga Inggris

Liga Inggris
Hasil Kualifikasi MotoGP Spanyol 2024: Marquez Terdepan, Disusul Bezzecchi-Martin

Hasil Kualifikasi MotoGP Spanyol 2024: Marquez Terdepan, Disusul Bezzecchi-Martin

Motogp
Hasil Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia Unggul 2-0 Atas Inggris

Hasil Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia Unggul 2-0 Atas Inggris

Badminton
Prediksi Bung Ahay: Peluang Indonesia ke Final Terbuka, Waspada Gaya Eropa

Prediksi Bung Ahay: Peluang Indonesia ke Final Terbuka, Waspada Gaya Eropa

Timnas Indonesia
Semifinal Piala Asia U23, Jangan Remehkan Lagi Indonesia

Semifinal Piala Asia U23, Jangan Remehkan Lagi Indonesia

Liga Indonesia
Hasil Thomas Cup 2024, Anthony Sinisuka Ginting Menang

Hasil Thomas Cup 2024, Anthony Sinisuka Ginting Menang

Badminton
Fakta Menarik Uzbekistan, Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23

Fakta Menarik Uzbekistan, Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Pesan dan Harapan untuk Ernando Ari Jelang Laga Melawan Uzbekistan

Pesan dan Harapan untuk Ernando Ari Jelang Laga Melawan Uzbekistan

Timnas Indonesia
Saat Sikap Berkelas STY Disorot Usai Bawa Indonesia Singkirkan Korsel...

Saat Sikap Berkelas STY Disorot Usai Bawa Indonesia Singkirkan Korsel...

Timnas Indonesia
Preview Indonesia Vs Uzbekistan di Mata Pengamat Tanah Air

Preview Indonesia Vs Uzbekistan di Mata Pengamat Tanah Air

Timnas Indonesia
Hasil Piala Uber 2024: Ester Pastikan Indonesia Bekuk Hong Kong

Hasil Piala Uber 2024: Ester Pastikan Indonesia Bekuk Hong Kong

Badminton
Kebahagiaan Gelandang Persib Dedi Kusnandar Menyaksikan Timnas U23

Kebahagiaan Gelandang Persib Dedi Kusnandar Menyaksikan Timnas U23

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com