VILLARREAL, KOMPAS.com — Pelatih FC Twente, Michel Preud'homme, menjelaskan kenapa timnya bisa kalah 1-5 dari Villarreal di leg pertama perempat final Liga Europa, Kamis atau Jumat (8/4/2011) dini hari WIB. Ia mengaku strategi yang ia terapkan ternyata tak berjalan sesuai dengan rencana.
"Semuanya berjalan baik di kuartal pertama. Tapi, kami kebobolan dua gol dan itu tak bisa diterima. Kemudian semuanya berjalan salah. Kami ingin menghindari bahaya dari para striker mereka dan menahan mereka dengan tiga bek kami. Tapi, mereka tetap mampu membuat perbedaan," jelas Preud'homme.
"Kami sudah mencoba (taktik) ini di Bremen. Awalnya bagus, tapi setelah itu semuanya jadi berbeda. Kami tak berhasil mencapai level kami dan Villarreal bermain sangat baik," sambungnya.
Preud'homme kemudian sengaja memasang pemain seperti Douglas, Peter Wisgerhof, dan Marc Janko yang berpostur tinggi untuk mencuri gol lewat sundulan. Namun, taktiknya ini baru membuahkan hasil pada menit ke-91 saat Wisgerhof menjebol gawang Villarreal lewat tandukan.
"Kami berpikir dengan mengandalkan postur tinggi, kami bisa mencetak gol. Kami berhasil melakukannya di akhir," ungkap pria berusia 52 tahun tersebut.
Pelatih kelahiran Belgia ini tak mau menyerah. Meski sulit, harus menang 4-0, Preud'homme menilai timnya masih punya peluang. "Kami akan terus berjuang," tekadnya. (GL)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.