Para Direktur Ajax Tak Mengerti Bola

AMSTERDAM, KOMPAS.com — Legenda sepak bola Belanda, Johan Cruyff, mengkritik mantan klubnya, Ajax Amsterdam. Menurutnya, dewan direktur di klub itu tak mengerti sepak bola sehingga tak tahu bagaimana mengembangkan klub.

Ajax pernah sangat berpengaruh di Eropa. Mereka juga kerap melahirkan bintang-bintang kelas dunia. Namun, prestasinya terus menurun sejak kali terakhir menjadi juara Liga Champions 1994-1995.

Para mantan pemain Ajax sebenarnya ingin membangkitkan klub itu. Cruyff bersama beberapa direktur dan mantan pemain, seperti Dennis Bergkamp dan Wim Jonk, telah mendiskusikan konsep perubahan organisasi. Namun, mereka gagal melakukannya sebab CEO Ajax, Rik van der Boong, menolak para mantan pemain itu menjalankan klub, meski membutuhkan nasihat mereka.

"Kami ingin mengimplementasikan beberapa rekomendasi. Ajax menginginkan pengetahuan dan pengalaman para mantan pemain top seperti Bergkamp dan Jonk. Namun, satu hal sudah jelas, kamilah yang menjalankan klub. Kami tak bisa memberikan kendali klub kepada pihak lain," ungkap Van der Boong.

Pernyataan ini membuat Cruyff meradang. Dia mengatakan, "Buat orang-orang yang berada di dewan direktur, mungkin ini masalah perjuangan kekuasaan. Mereka tak punya pemahaman sepak bola."

"Saat ini, para direktur bisa melakukan apa saja dan mempertahankan kursinya. Tapi, kalau perlu para direktur dan dewa diganti. Tentu, ini tak akan mudah," tambah mantan pemain dan pelatih Barcelona ini.

Bergkamp juga mengaku prihatin dengan kondisi Ajax. "Kami menginginkan yang terbaik buat klub dan ingin mengabdi. Namun, pengetahuan sepak bola di sini (Ajax) sangat kecil. Ini sangat aneh dan mengecewakan," sesal Bergkamp. (GL)