MADRID, Rabu -
Mourinho, yang menyebut dirinya ”The Special One”, mengawali petualangannya di La Liga dengan tidak terlalu spesial setelah ditahan imbang 0-0 oleh Real Mallorca. Sementara rival terberatnya, Barcelona, mengawali kompetisi dengan kemenangan meyakinkan 3-0 atas Racing Santander.
”Di FC Porto dan Inter Milan, saya juga mengawali pertandingan dengan hasil imbang. Di Porto, saya kemudian memenangi empat gelar. Di Inter, saya memenangi dua gelar pada tahun pertama dan tiga gelar pada tahun kedua. Ini bukan soal bagaimana Anda memulai, tetapi soal bagaimana Anda mengakhirinya,” ujar Mourinho yang dikutip harian AS, Rabu (1/9). ”Laga pertama selalu sangat aneh.”
”Saya pelatih, saya bukan Harry Potter. Ia adalah penyihir, tetapi dalam kenyataannya sihir itu tidak ada. Sihir itu fiksi dan saya hidup di sepak bola yang adalah riil,” kata Mourinho. Pelatih asal Portugal ini berkilah, jeda akibat pertandingan internasional telah membuatnya tidak bisa berlatih cukup dengan seluruh tim.
Mourinho juga mempersoalkan dua pemain asal Jerman, Mesut Oezil dan Sami Khedira, yang direkrutnya pada bursa transfer kali ini sulit untuk menyesuaikan diri ke tim karena tidak bisa berbahasa Spanyol dan hanya sedikit berbicara Inggris. ”Partisipasi sosial mereka di skuad sama sekali nol. Oezil hidup dengan Khedira dan Khedira hidup dengan Oezil. Mereka tidak bicara Spanyol. Mereka bahkan tidak berbahasa Inggris, hanya sedikit,” ungkapnya.
Real Madrid juga mengalami masalah dengan cedera pemain pada awal musim ini, termasuk pengatur serangan Kaka. Cristiano Ronaldo menambah krisis setelah dipastikan absen setidaknya tiga pekan akibat mengalami cedera sewaktu menghadapi Mallorca.
Mengakui puas dengan lini belakang timnya, Mourinho mengatakan, mereka masih butuh kerja keras untuk bisa melewati Barcelona.
”Kami masih tertinggal banyak,” kata Mourinho. ”Kami bisa melanjutkan permainan seperti yang kami lakukan musim lalu dengan struktur yang kami miliki. Itu akan menjadi cara lebih mudah untuk mengawali musim ini, tetapi hasilnya akan menyesatkan. Itu bukan tujuan yang ingin kami raih.”
Mourinho menegaskan, ia adalah figur sempurna untuk memenuhi ambisi klub yang bermarkas di Santiago Bernabeu itu. ”Profil saya berbeda jauh dengan pelatih Madrid beberapa tahun terakhir. Jika semua berjalan buruk di sini dan saya harus pergi, saya bisa pindah ke klub lain sehari kemudian,” kata Mourinho. ”Dan itu bukan klub Gava atau Palmeiras, saya akan pergi ke klub terbesar dunia yang telah menunggu saya. Stabilitas itu menjadikan saya figur ideal di Madrid.”
Dari Inggris, Manchester United harusnya bisa membeli Bebe senilai Rp 1,7 miliar. Alih-alih ”Setan Merah” justru mengeluarkan Rp 102 miliar untuk pemain asal Portugal itu meski Alex Ferguson belum pernah melihat pemain berusia 20 tahun ini bermain. Bebe dilaporkan harus menjalani latihan secara terpisah dari pemain lain karena kondisi fisik yang tidak memadai serta teknik dasar bermain, seperti mengontrol bola yang masih buruk.