Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelatih Persiba Buta Kekuatan Lawan

Kompas.com - 06/02/2017, 02:31 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Pelatih Persiba Balikpapan, Timo Scheunemann, mengatakan, peluang timnya untuk lolos dari fase grup Piala Presiden 2017 cukup berat. Apalagi, dia mengaku buta kekuatan para pesaing. 

Persiba tergabung di grup C bersama tuan rumah Persib Bandung, PSM Makasar, dan Persela Lamongan. Persiba akan melakoni laga pertama kontra Persela, Senin (6/2/2017).

Timo mengaku buta kekuatan tim lawan. Sebab, menurut dia, seluruh kontestan Grup C melakukan perombakan besar-besaran pada komposisi pemain.

"Saya rasa semua (pelatih) buta kekuatan lawan. Ada beberapa tim kerangkanya masih sama. Namun, umumnya banyak perombakan besar, jadi sulit membaca kekuatan tim lawan. Apalagi, ada regulasi tiga pemain asing dan lima pemain muda. Itu membawa dimensi lain sehingga kekuatan tim sulit dibaca," kata Timo saat ditemui di Hotel Topas, Minggu (5/2/2017).

Dari segi teknis, kata Timo, Persiba belum cukup siap untuk melakoni pertandingan besar seperti Piala Presiden 2017. Dia menuturkan, persiapan tim cukup mepet. Kondisi itu dipersulit dengan komposisi tim Persiba yang setengahnya merupakan pemain muda.

"Ini pertandingan resmi pertama musim ini. Persiapan kami baru dua minggu. Di satu sisi, kami tidak siap. Tim 50 persen pemain muda, ada perombakan besar ketimbang musim lalu. Dari 23 pemain hanya 10 yang tersisa," ujar Timo yang baru menjabat sebagai pelatih Persiba pada awal Januari 2017 lalu.

Namun, lanjut Timo, ia tetap nekat untuk berpartisipasi di Piala Presiden. Dia menilai turnamen tersebut bisa berdampak positif terhadap proses pematangan permainan timnya.

"Kami  tetap join karena ini sesuatu yang potisitif karena pemain butuh jam terbang dan latihan mental. Itu sulit didapat di latihan. Intinya kami ingin tampil semaksimal mungkin setelah persiapan dua minggu," ujarnya lagi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com