MANCHESTER, KOMPAS.com — Topik seputar pemilihan strategi Manajer Jose Mourinho untuk mengakomodasi Paul Pogba di lini tengah Manchester United tetap menjadi isu yang seksi di Premier League.
Sejumlah media dan pakar sepak bola Inggris menyarankan Mou mengganti skema permainan agar dapat mengeksploitasi peran Pogba.
Pogba dinilai kesulitan mengeluarkan kemampuan terbaik karena ketidakcocokan dengan implementasi taktik Mourinho di lapangan.
Pemuda Perancis berusia 23 tahun itu lebih sering dimainkan sebagai satu dari jangkar dobel di pusat lapangan dalam skema 4-2-3-1.
Entah diduetkan dengan Marouane Fellaini atau Morgan Schneiderlin, Pogba disebut tak nyaman dengan pemakaian sistem dua gelandang tengah.
Buntutnya, pemain termahal dunia senilai 89,3 juta poundsterling (Rp 1,5 triliun) itu masih kesulitan mengeluarkan potensi maksimal sesuai harganya yang fantastis.
"Pogba dapat bermain dalam skema dua gelandang tengah, tetapi posisi itu bukan tempat ideal baginya. Memainkan Pogba dengan sistem itu membuatnya seperti pemain berharga 20-30 juta pounds," kata eks jagoan Liverpool yang kini menjadi pandit kondang, Jamie Redknapp, di Daily Mail.
Menurut gelandang The Reds pada 1991-2002 itu, Mourinho harus mengubah formasi dengan mendorong Pogba lebih maju untuk mengeluarkan kemampuan terbaik sekelas harga 89 juta poundsterling.
Who starts in midfield with Pogba vs Leicester (assuming it's 4-3-3)? #mufc
— Man United News (@ManUtdMEN) September 18, 2016
"Mourinho harus mengadaptasikan Pogba, seperti halnya Pogba menyesuaikan diri di United," ucap Redknapp.
Pembahasan ini pun mengarah kepada saran jajak pendapat di Manchester Evening News yang menyatakan Mou harus menaruh dua gelandang lain sebagai pendamping Pogba di tengah dalam pola 4-3-3, bukan lagi 4-2-3-1.
Sebanyak 47 persen dari 4.909 suara memilih Michael Carrick dan Ander Herrera sebagai sosok yang dimaksud.
Sudah saatnya Carrick dan Herrera membantu Pogba karena pemuda Perancis itu memang terbiasa tampil dengan sokongan dua rekan lain di pusat lapangan saat membela Juventus (2012-2016) atau tim nasional.
Dalam skema andalan 3-5-2 di Juve, posisi Pogba lebih sering menjadi gelandang sentral-kiri pada sistem centrocampo (lini tengah) dengan tiga pemain.
Ia didampingi dua rekan bertipe beda. Andrea Pirlo menjadi "metronom" atau fulcrum di pusat lapangan yang mengatur alur distribusi bola serta pusat kreasi peluang.
Setelah Pirlo hengkang, Claudio Marchisio kebagian tugas menjadi deep-lying playmaker.