LYON, KOMPAS.com - Pelatih Perancis, Didier Deschamps, tidak memungkiri bahwa konsentrasi Paul Pogba terganggu pada Piala Eropa 2016.
Sebab, Pogba mendapatkan terpaan deras terkait rumor transfer sepanjang turnamen. Media-media Eropa menghubungkan gelandang Juventus itu dengan Barcelona, Real Madrid, dan Chelsea.
Deschamps pun meminta Pogba untuk mengosongkan pikirannya menjelang partai kontra Republik Irlandia pada babak 16 besar di Parc Olympique Lyonnais, Minggu (26/6/2016).
"Ada banyak pembicaraan tentang dia. Padahal, dia membutuhkan ketenangan untuk menyiapkan diri dengan baik," tutur Deschamps.
"Pogba memang masih muda, tetapi tetap harus berkonsentrasi untuk pertandingan," tutur sang pelatih.
Sebuah hal lumrah apabila Deschamps tidak terlalu puas dengan performa Pogba. Tidak seperti di Juventus, dia justru masih nihil gol dan assist untuk Perancis pada turnamen kali ini.
Atas dasar performa minor pula, Pogba dicadangkan pada pertandingan melawan Albania, 15 Juni 2016. Dia baru diturunkan pada paruh kedua.
Number of assists at #EURO2016
Joe Allen (1)
— Squawka Football (@Squawka) June 20, 2016
Paul Pogba (0)
David Silva (0)
Luka Modric (0)
Julian Draxler (0) pic.twitter.com/fJxBFNKlYo
Berbeda dengan Pogba, Dimitri Payet justru mendapatkan pujian dari Deschamps. Nama terakhir bersinar dengan sumbangan dua gol dan satu assist pada fase grup.
"Payet pantas mendapatkan banyak apresiasi. Hanya, dia harus kembali bekerja keras untuk mempertahankan level performanya," ucap Deschamps.
Laga nanti tidak cuma menyoal Pogba dan Payet, tetapi juga memori 2009. Tujuh tahun lalu, Perancis mengalahkan Republik Irlandia berkat gol kontroversial William Gallas.
Gol tersebut berasal dari assist Thierry Henry yang sempat mengontrol bola dengan tangan.