Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lawan Sunderland, Anfield Sepi pada 13 Menit Terakhir Laga

Kompas.com - 05/02/2016, 16:31 WIB


LIVERPOOL, KOMPAS.com
- Stadion Anfield bakal sepi pada 13 menit terakhir pertandingan antara Liverpool dan Sunderland, Sabtu (6/2/2016) malam WIB.

Hal itu tak lepas dari niatan kelompok suporter fanatik Liverpool untuk melakukan protes terhadap manajemen. Protes dilakukan terkait dengan kenaikan harga tiket.

Harga tiket tribun utama di Anfield naik dari 59 poundsterling menjadi 77 poundsterling atau sekitar Rp 1,5 juta. Atas dasar itulah, kelompok suporter berbendera Spirit of Shankly dan Spion Kop 1906 berencana melakukan aksi protes.

Mereka kompak akan meninggalkan tempat duduknya pada menit ke-77 - sesuai dengan harga tiket baru - atau 13 menit menjelang pertandingan berakhir.

"(Manajemen) Liverpool berpikir bahwa tindakan menarik uang lebih banyak dari suporter itu bisa diterima," tulis pernyataan resmi Spion Kop 1906 seperti dilansir dari The Guardian, Kamis (4/2/2016).

Kekecewaan mereka itu tak lepas dari fakta bahwa klub-klub Premier League akan mendapatkan tambahan pemasukan dari hak siar TV. Seharusnya, dengan adanya tambahan pemasukan dari hak siar, harga tiket bisa ditekan, bukannya malah dinaikkan.

"Kami yakin, putusan menaikkan harga tiket ini datang dari Boston," ujar juru bicara Spirit of Shankly merujuk pada markas besar Fenway Sports Group (FSG) selaku pemilik The Reds.

FSG memang menjadi sasaran kritik utama suporter The Reds. Walkout pada menit ke-77 hanyalah salah satu bentuk protes. Pada pertandingan versus Sunderland itu, mereka juga telah menyiapkan spanduk-spanduk bernada protes kepada manajemen.

Aksi walkout itu akan menjadi sejarah baru karena merupakan kali pertama dilakukan oleh suporter Liverpool sebagai bentuk protes.

"Sebelumnya, aksi suporter paling melakukan demonstrasi, tidak pernah walkout. Jika kami tak melakukannya, bisa saja muncul anggapan suporter menerima kenaikan harga tiket ini," ucap juru bicara Spirit of Shankly.

Pihak manajemen Liverpool pun tak bisa berbuat apa-apa untuk meredam niatan 2 kelompok suporter itu.Chief Executive Ian Ayre mengatakan bahwa mustahil untuk bisa menyenangkan semua pihak.

Menurut Ayre, manajemen Liverpool akan mencoba menerima masukan dari para suporter itu. Dia berharap akan bisa segera didapatkan titik temu terkait kenaikan harga tiket tersebut.

Berdasar survei The Independent pada Oktober 2015, harga tiket Liverpool setelah mengalami kenaikan masih lebih murah daripada Arsenal (97 poundsterling), West Ham United (95), Chelsea (87), dan Tottenham Hotspur (81). Angka-angka itu berdasar pada harga tertinggi tiket pertandingan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com