Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panenka Ulas Trik Penalti Ciptaannya

Kompas.com - 16/12/2015, 16:54 WIB
KOMPAS.com - Legenda hidup sepak bola dunia, Antonin Panenka (67), mengulas beragam sisi tentang trik penalti legendaris ciptaannya.

Tendangan tersebut menjadi terkenal setelah Panenka berhasil mengecoh kiper tangguh Jerman Barat, Sepp Maier, dalam final Euro 1976 pada babak adu penalti. Aksinya semakin dramatis karena menjadi penentu juara bagi negaranya, Cekoslowakia.

Setelah hampir 40 tahun tenar  berkat triknya itu, Panenka tidak pernah merasa terbebani dengan keberhasilannya tersebut.

"Saya tidak pernah merasa kewalahan dengan semua itu, meskipun benar bahwa itu mengubah hidup saya. Akan tetapi, saya tidak pernah mencapai titik di mana saya merasa terganggu oleh perhatian yang saya terima," ujar bintang kelahiran Praha, Cekoslowakia, itu, dalam laman AS, Selasa (15/12/2015), seperti dikutip dari Juara.net.

"Saya selalu menikmati ketika menjelaskan cara penalti ini dan saya benar-benar senang bahwa tahun depan trik saya akan berusia 40 tahun. Bahkan anak-anak yang masih terlalu muda untuk melihatnya langsung di televisi ikut berlatih di sekolah, dan masih membicarakannya," kata Panenka dengan bangga.

Dok. Telegraph Kiper Inggris, Joe Hart terkecoh dengan tendangan penalti panenka gelandang Italia, Andrea Pirlo, di Piala Eropa 2012.

Gaya penalti Panenka akan berusia 40 tahun pada tanggal 20 Juni 2016. Ia pun mengungkapkan kalau teknik tersebut bukan merupakan keberuntungan melainkan buah dari kerja keras.

"Saya tidak pernah bisa bermimpi bahwa itu akan mencapai tingkat selebriti atau begitu terkenal di seluruh dunia," lanjutnya.

"Ini adalah teknik yang membutuhkan kerja keras dan banyak praktek di lapangan saat latihan, dan tentu saja, Anda harus sangat berani untuk mencoba tendangan seperti ini," tambah Panenka.

"Anda juga perlu untuk mengelabui kiper dengan gerakan Anda selama berlari menuju bola. Mulai dari mata dan langkah Anda. Ini untuk membuat kiper berpikir bahwa Anda akan menembak ke satu sisi atau yang lainnya. Kemudian, Anda tendang bola di tengah bagian bawah secara lurus."

Panenka bercerita bahwa semua rekan satu timnya dan staf pelatih tahu tentang teknik penalti yang tidak biasa itu tetapi tetap membiarkannya untuk mencoba.

"Mungkin kiper adalah yang paling pesimistis tentang hal ini, tetapi yang lain setuju. Mereka benar-benar mendukung saya dan staf pelatih tahu apa yang akan saya lakukan. Saya yakin bahwa saya akan mengonversikan tendangan itu," kenangnya.

Panenka mencatat kesalahan dasar yang banyak pesepak bola lakukan, sehingga gagal ketika mencoba.

"Banyak pemain mencoba untuk melakukan Panenka dengan hanya satu langkah dari bola. Bagi saya itu bahkan lebih rumit. Saya pikir dasarnya adalah berlari terlebih dahulu," tuturnya.

Nama-nama besar di jagat sepak bola, seperti Zinedine Zidane, Sergio Ramos, Andrea Pirlo, Francesco Totti, dan Zlatan Ibrahimovic, pernah mencoba trik ini dan berhasil, tetapi Panenka tahu siapa yang paling ahli.

"Ada satu orang yang jauh lebih baik dari saya di Argentina, tetapi saya tidak ingat namanya sekarang," kata Panenka.

Ia pun mengaku menciptakan tendangan tersebut dengan kiper Bohemians, Zdenek Hruska, dan suka berduel dengan melibatkan taruhan, yakni ada uang, bir, atau cokelat.

"Saya mencetak banyak gol penalti, tetapi pada saat yang sama, saya mulai menimbun lemak," canda Panenka.

Selama memperkuat Cekoslowakia dalam edisi 1973-1982, Panenka sudah bermain dalam 59 laga dengan sumbangan 17 gol. Trofi Euro 1976 menjadi satu-satunya titel bergengsi yang pernah diraih Cekoslowakia dan itu berkat sang eksekutor penalti kelima, Panenka. (Septian Tambunan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com