Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Neymar: Aku Tak Ingin Mati Pelan-pelan

Kompas.com - 22/06/2015, 21:38 WIB
Ferril Dennys

Penulis

Sumber GOAL
SANTIAGO, KOMPAS.com - Federasi Sepak Bola Brasil (CBF) menarik banding yang diajukan kepada Conmebol terkait sanksi larangan bertandingan selama empat laga untuk Neymar. Dengan keputusan tersebut, Neymar memilih meninggalkan skuad Brasil, mengingat ia sudah tak mungkin lagi bisa bermain hingga akhir turnamen Copa America 2015.

"Aku menunggu dengan keyakinan besar dan berharap ada kesempatan bagiku untuk kembali membela Brasil di Copa America tetapi sayangnya hal itu tidak mungkin. Aku tahu kehadiranku di tim cukup penting tetapi saat ini pemain lain harus lebih fokus untuk pertandingan selanjutnya," tulis Neymar di akun Instagramnya.

"Aku akan senang untuk kesuksesan tim. Namun, untuk tetap berlatih bakal membunuhku pelan-pelan. Hal ini sebuah kesuraman. Sangat sulit bagiku berlatih tanpa memiliki tujuan dan aku bisa dengan mudah mendapatkan cedera. Tetap bersama tim bisa menyebabkan masalah konsentrasi dan menganggu tujuan utama memenangi kompetsisi," sambungnya.

Ini bukan kali pertama bagi Neymar tidak bisa membela Brasil hingga pengujung turnamen. Pada Piala Dunia 2014, Neymar tidak bisa melanjutkan kiprahnya setelah mengalami cedera saat berebut bola dengan pemain Kolombia, Juan Zuniga, pada perempat final.

"Aku tidak pernah mengelak tugas memimpin tim. Sebagai kapten, aku selalu ingin mengejar kemenangan dan membuat keputusan, serta ini adalah saat mengambil keputusan. Aku meminta maaf kepada rekan-rekanku karena menempatkan mereka dalam situasi ini tetapi aku yakin hal ini menjadi pembelajaran dalam karierku," tutur Neymar.

Neymar menerima kartu merah seusai tampil melawan Kolombia, pada matchday kedua Grup C Copa America 2015, Minggu (21/6/2015). Bintang Barcelona tersebut diganjar kartu merah lantaran melakukan tindakan tidak terpuji dengan menanduk bek Kolombia, Jeison Murillo.

Setelah itu, para pemain Brasil dan Kolombia berselisih lantaran Carlos Bacca terlihat mendorong Neymar. Bacca pun mendapatkan kartu merah.

Lantaran friksi itu, Neymar dijatuhi sanksi. Awalnya, Komisi Disiplin Conmebol menjatuhi hukuman larangan bertanding satu pertandingan untuk Neymar. Namun, setelah melakukan investigasi lanjutan, Neymar diganjar skors empat pertandingan plus denda sebesar 10.000 dollar Amerika Serikat (sekitar Rp 133 juta).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketika STY Kalahkan Guinea 3-0 dan Singkirkan Argentina...

Ketika STY Kalahkan Guinea 3-0 dan Singkirkan Argentina...

Timnas Indonesia
VAR di Championship Series, Aspek Fisik Jadi Sorotan Persib

VAR di Championship Series, Aspek Fisik Jadi Sorotan Persib

Liga Indonesia
Ubah Cara Pikir Persib Lawan Bali United, Upaya Akhiri Tren Negatif

Ubah Cara Pikir Persib Lawan Bali United, Upaya Akhiri Tren Negatif

Liga Indonesia
Jadwal Indonesia di Piala Asia U17 Putri 2024, Lawan Filipina Malam Ini

Jadwal Indonesia di Piala Asia U17 Putri 2024, Lawan Filipina Malam Ini

Timnas Indonesia
Piala Asia U17 Putri, Garuda Pertiwi Bertekad Terbang Tinggi

Piala Asia U17 Putri, Garuda Pertiwi Bertekad Terbang Tinggi

Timnas Indonesia
Championship Series Bali United Vs Persib, Laga Tak Mudah Kedua Tim

Championship Series Bali United Vs Persib, Laga Tak Mudah Kedua Tim

Liga Indonesia
4 Laga Final Persib di Championship Series, Fisik dan Finishing Diasah

4 Laga Final Persib di Championship Series, Fisik dan Finishing Diasah

Liga Indonesia
Sikap Stefano Pioli Usai Ultras AC Milan Lakukan Protes Aksi Bisu

Sikap Stefano Pioli Usai Ultras AC Milan Lakukan Protes Aksi Bisu

Liga Italia
Jadwal Semifinal Liga Champions: PSG Vs Dortmund, Bayern Vs Real Madrid

Jadwal Semifinal Liga Champions: PSG Vs Dortmund, Bayern Vs Real Madrid

Liga Champions
Susy Susanti Bangga Perjuangan Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Susy Susanti Bangga Perjuangan Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024

Badminton
Guinea Serius Tatap Indonesia, Panggil Eks Barcelona dan Tunjuk Pelatih Senior

Guinea Serius Tatap Indonesia, Panggil Eks Barcelona dan Tunjuk Pelatih Senior

Timnas Indonesia
Tour of Turkiye Jadi Bukti Sepak Terjang Brand Asal Indonesia bersama Atlet Balap Sepeda Internasional

Tour of Turkiye Jadi Bukti Sepak Terjang Brand Asal Indonesia bersama Atlet Balap Sepeda Internasional

Sports
Piala Asia U17 Wanita 2024, Tekad Satoru Mochizuki untuk Garuda Pertiwi

Piala Asia U17 Wanita 2024, Tekad Satoru Mochizuki untuk Garuda Pertiwi

Timnas Indonesia
Playoff Olimpiade Paris 2024, 4 Perbandingan Indonesia dan Guinea

Playoff Olimpiade Paris 2024, 4 Perbandingan Indonesia dan Guinea

Timnas Indonesia
Lando Norris Menangi Balapan F1 Kali Pertama, Asapi Verstappen

Lando Norris Menangi Balapan F1 Kali Pertama, Asapi Verstappen

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com