Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Bisa Tiru Federasi Sepak Bola Spanyol

Kompas.com - 31/05/2015, 22:41 WIB
KOMPAS.com - Deputi V Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kemenpora Gatot S Dewa Broto yang didampingi beberapa pejabat dari KBRI di Madrid mengadakan kunjungan kepada pimpinan Liga de Futbol Profesional/LFP (National Professional Football League), Sabtu (29/5/2015).

Kunjungan ini atas inisiatif Duta Besar RI untuk Kerajaan Spanyol Yuli Mumpuni. Meskipun kedatangan Deputi V ke Madrid adalah dalam rangka cuti pribadi, tetapi tetap dapat dimanfaatkan untuk bertemu langsung dengan pimpinan LFP.

LFP yang dibentuk pada tahun 1984 ini merupakan suatu asosiasi olahraga nasional Spanyol yang menangani dua liga sepak bola profesional di Spanyol, yaitu Primera dan Segunda Division. Ada 42 klub anggota LFP yang terbagi dalam 2 divisi, yakni 20 klub di Primera Division dan 22 klub di Segunda Division.

LFP dipimpin oleh seorang presiden yang dipilih oleh sidang majelis umum LFP yang dihadiri oleh perwakilan dari 42 klub sepak bola anggotanya dan beberapa perusahaan olahraga tertentu yang ada kaitannya dalam kerjasama bisnis dengan LFP. Presiden LFP saat ini adalah Jose Luis Astiazaran (dari klub Real Sociedad), yang terpilih sejak bulan Juli 2005 dan terpilih kembali pada tahun 2009.

Dalam pertemuan tersebut, hadir langsung dari pihak LFP Ricardo (Direktur Kompetisi), Adolfo Bara Negro (General Manager Marketing & Sale), Fernando Sanz (General Director of Middle East & North Africa) dan Marta Verano Tacoronte (staf Department of Marketing). Beberapa hal penting yang bisa diambil pengalamannya bagi Indonesia adalah sebagai berikut seperti dilansir situs resmi kemenpora:

1. LFP secara administratif berada di bawah Royal Spanish Football Federation (Real Federation Espanola de Futbol, RFEF) atau PSSI-nya Spanyol. Namun demikian, secara regulatif aturan keuangannya tetap tunduk pada hukum dan aturan pemerintah Spanyol.

2. Hubungan LFP dengan pemerintah Spanyol sangat baik, karena satu sama lain selalu intensif mengadakan pertemuan rutin dan juga saling membantu kebutuhan satu sama lain khususnya dalam mendorong kepatuhan pada hukum.

3. LFP sangat strik dan amat sangat ketat dalam masalah pelanggaran hukum soal pengaturan skor. Klub yang terlibat akan diturunkan poinnya dan pemain atau pelatih dan siapapun yang terlibat akan langsung diserahkan kepada pihak kepolisian. Aturan hukum yang sangat ketat ini menyebabkan praktek pengaturan skor di LFP sangat jarang, dan apalagi dengan beratnya tambahan hukuman dari UEFA.

4. LFP dan juga RFEF sangat independen sesuai dengan Statuta FIFA meski tetap tunduk pada hukum nasional setempat. Mereka ini tidak serta merta dikit-dikit untuk selalu berdalih pada Statuta FIFA, karena menurutnya FIFA is not a law maker.

5. Khusus masalah hak siar, LFP melarang adanya hak monopoli, karena semuanya harus dilakukan secara open bidding dan transparan. Pelanggaran atas masalah tersebut dapat membawa pihak stasion televisi yang bersangkutan pada ranah hukum.

6. Searah dengan kemajuan teknologi informasi, LFP sejak 5 tahun lalu telah menuntut kepada seluruh klub anggotanya untuk menggunakan media monitoring yang secara digital tidak hanya bermanfaat untuk memonitor kualitas sistem pelatihan masing-masing klub, juga untuk memonitor jika ditemukenali kejanggalan gerak gerik pemain dan wasit terhadap kemungkinan dugaan pengaturan skor.

7. LFP sangat mengapresiasi Pemerintah Indonesia jika suatu saat akan mengajak bekerjasama bagi kemajuan prestasi sepak bola di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Link Live Streaming Jepang Vs Uzbekistan Final Piala Asia U23, Kickoff 22.30 WIB

Internasional
Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Hasil Thomas Cup 2024: Semifinal Ke-6 Beruntun Indonesia, Denmark Tersingkir

Badminton
Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Piala Thomas 2024: Cara Ginting Menang Usai Permainannya Terbaca Lawan

Badminton
Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Piala Uber 2024: Semangat Apriyani/Fadia, Ingin Buktikan Indonesia Bisa

Badminton
Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Hasil Thomas Cup 2024, Fajar/Daniel Pastikan Kelolosan Indonesia ke Semifinal

Badminton
Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Asa Indonesia Belum Sirna, Ivar Jenner Bidik Tiket Terakhir ke Olimpiade

Timnas Indonesia
Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Daftar Juara Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Usai Tuntas Digelar

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Lewat Rubber Game, Jojo Bawa Indonesia Unggul 2-1 atas Korsel

Badminton
'Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang'

"Jika Tak Mampu Dukung Saat Kalah, Jangan Sorak Saat Timnas Menang"

Timnas Indonesia
Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup 'Neraka' Menanti

Timnas Indonesia Buru Tiket Terakhir ke Olimpiade, Grup "Neraka" Menanti

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Hasil Piala Thomas 2024: Fikri/Bagas Tumbang, Indonesia Vs Korsel 1-1

Badminton
Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Eksklusif UFC 301: Jean Silva Percaya Diri, Tekad Jatuhkan William Gomis

Sports
Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Hasil Thomas Cup 2024: Ginting Berjuang 75 Menit, Indonesia 1-0 Korsel

Badminton
Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Guinea Vs Indonesia: Pelatih Guinea Nilai Tembus Olimpiade adalah Kebanggaan

Timnas Indonesia
Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Pemain Bayer Leverkusen Fokus Ukir Sejarah, Alonso Ingatkan untuk Waspada

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com