Dika berharap Evan Dimas bisa memimpin kawan-kawannya bermain baik. "Evan Dimas juga harus memimpin tim bermain baik," tutur kelahiran Jakarta pada 20 Agustus 1999 ini sebelum penayangan perdana film tersebut, kemarin malam, di Pondok Indah Mal, Jakarta.
Dika, siswa sekolah sepak bola AS-IOP Apac Inti sejak 2007 ini, menambahkan, hal paling penting bagi timnas U-19 adalah bermain bagus. "Kita enggak perlulah mencari skor. Kita harus bermain bagus. Kalau kita bermain bagus, otomatis kita pasti dapat skor," ucapnya.
Ban kapten melingkar di lengan pemilik nama komplet Evan Dimas Darmono sejak setahun silam. Kelahiran Surabaya pada 13 Maret 1995 ini, di mata pelatih Indra Sjafri, mumpuni memimpin kawan-kawannya di skuad Garuda Muda.
Di Grup B Piala Asia U-19, Indonesia bersaing dengan Uzbekistan, Australia, dan Uni Emirat Arab (UEA). Hari ini, di Stadion Thuwunna, Yangon, Evan Dimas dan kawan-kawan menjajal kemampuan timnas U-19 Uzbekistan sejak pukul 16.00 waktu setempat.
Mimpi
Yusuf Mahardika berperan sebagai Evan Dimas dalam film "Garuda 19 Semangat Membatu". Remaja pria yang karib disapa "Dika" ini membintangi serial sinetron layar kaca bertajuk "Tendangan Si Madun".
Sinetron yang ditayangkan di MNCTV ini berkisah tentang perjuangan seorang bocah menjadi seorang pesepak bola.
Film "Garuda 19 Semangat Membatu" berangkat dari pengalaman pencarian bakat tim berjulukan Garuda Jaya. Film ini merupakan produksi ke-14 Mizan Production.
Menurut sutradara Andibachtiar Yusuf, film ini tentang perjuangan pembentukan tim nasional Indonesia U-19. Para pelatih, pemain, dan masyarakat Indonesia sejatinya memunyai mimpi sama. "Mereka ingin memiliki tim sepak bola yang tangguh yang memberikan harapan untuk meraih kemenangan,"tuturnya.
Kisah-kisah pada film berdurasi sekitar 120 menit ini merupakan pengembangan dari dua buku terbitan Bentang Pustaka. Buku pertama bertajuk "Semangat Membatu" karya FX Rudi Gunawan dan Guntur Cahyo Utomo. Lalu, buku kedua berjudul "Menolak Menyerah" karta FX Rudi Gunawan.