Nanti malam, Manchester City akan menjamu AS Roma di Stadion Etihad pada lanjutan Liga Champions. Edin Dzeko membela Manchester City sementara Miralem Pjanic menjadi penggawa AS Roma. Pertemuan itu menjadi ajang reuni.
Di masa kecilnya, Edin Dzeko tinggal dan hidup di Sarajevo, kota yang terkoyak oleh perang saudara. Ia mesti menghindari ledakan granat di ruang bawah tanah rumah keluarganya. Tapi, Dzeko, kelahiran 17 Maret 1986 itu tak surut semangatnya bermain sepak bola.
Suatu ketika, Belma, ibunda Edin, melarang anaknya itu menonton sepak bola. Andai larangan itu dilanggar Edin, bisa jadi, Edin tak bisa menjadi penggawa Manchester City. Pasalnya, stadion tempat laga berlangsung memang luluh-lantak dihajar serangan bom.
Sementara itu, Miralem Pjanic menghabiskan masa kanak-kanaknya di Zvornik. Namun, saat perang Balkan pecah, keluarga Miralem hijrah ke Luksemburg. Di negeri itu, Miralem bertanding untuk klub Metz hingga 2007.
Pjanic, yang pada 2008-2011 bermain untuk Lyon, kemudian berpindah ke Roma. Keduanya, Edin Dzeko dan Miralem Pjanic dipersatukan oleh timnas Bosnia-Herzegovina.
Persahabatan keduanya seakan mengataskan perseteruan Roma versus City. Bahkan, keduanya saling memuji, bukan saling mencaci. "Miralem itu sahabat saya,' kata Edin Dzeko.