Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terapkan Teknologi Tinggi, Rahasia Jerman Juara Piala Dunia

Kompas.com - 15/07/2014, 17:00 WIB
Akhmad Dani

Penulis

KOMPAS.com — Jerman telah mempersiapkan diri dengan sangat baik untuk menyambut putaran final Piala Dunia 2014 di Brasil. Der Panzer memanfaatkan teknologi tinggi dalam penerapan latihan, bukan percaya dengan hewan peramal ataupun dukun.

Hasilnya, Der Panzer pun menuai hasil dari kerja kerasnya. Mereka menjadi juara dunia setelah pada final, Minggu (13/7/2014), menang 1-0 atas Argentina.

Selama melakoni pertandingan pada event ini, pelatih Joachim Loew ternyata senantiasa ditemani tim analis yang bertugas untuk memantau segala macam perkembangan pemainnya. Tim analis itu bertugas mengevaluasi segala macam tindakan, pergerakan, serta perkembangan performa Thomas Mueller dkk pada setiap sesi latihan dan pertandingan. Teknologi ini pun dapat menganalisis kelemahan pemain lawan.

Adalah perusahaan asal Jerman, SAP, yang diminta oleh Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB) untuk mengeluarkan sebuah perangkat khusus bagi timnas mereka. Dilansir dari laman Telegraph, keterlibatan SAP untuk membantu Jerman telah dimulai sejak 2010.

Melalui teknologi ini, mereka dapat mengeluarkan hingga 7 juta lembar data tiap sesi latihan atau pertandingan. Data tersebut menampilkan statistik dan grafik analisis perkembangan para pemain di tengah latihan ataupun pertandingan. Grafik ini dapat dilihat pelatih pada tablet ataupun smartphone.

Data dipakai untuk mengukur kinerja utama pemain, seperti jumlah sentuhan, kecepatan pergerakan, rata-rata waktu memegang bola, dan kecepatan pergerakan pemain. Bantuan dari alat ini terbukti mampu menekan rata-rata lamanya pemain Jerman memegang bola dari 3,4 detik pada tahun 2010, turun menjadi 1,1 detik pada tahun 2014.

Melalui perangkat inilah, Loew dan asisten pelatih menganalisis kekurangan setiap pemainnya. Pada latihan selanjutnya, pria 56 tahun itu akan memberi tahu letak kekurangan pemain per individu. Mengacu pada hasil analisis ini, tim pelatih memutuskan akan menurunkan pemain yang paling siap bermain dalam sebuah pertandingan.

"Bayangkan, keterlibatan SAP dalam waktu 10 menit, 10 pemain dengan tiga bola, dapat menghasilkan data lebih dari 7 juta lembar. Tim kami kemudian menganalisis data ini untuk menyesuaikan pelatihan dan mempersiapkan diri untuk pertandingan berikutnya," ungkap manajer timnas, Oliver Bierhoff, yang senantiasa menemani tim pelatih Jerman setiap pertandingan, termasuk final.

Meski demikian, Jerman hanya mampu menggunakan teknologi ini dalam sebuah pertandingan resmi. Pasalnya, FIFA telah menerapkan aturan tidak membolehkan teknologi sensor dalam bentuk apa pun kepada setiap tim selama pertandingan resmi berlangsung. Tim analis Jerman pun hanya dapat menganalis pemain lawan dengan menonton melalui video pertandingan. Saat data lawan terungkap, Loew merancang taktik dan strategi yang akan diterapkannya.

Diyakini, selain skill pemain Die Mainschaft yang mumpuni serta ditopang pula oleh teknologi tinggi, skuad Jerman akhirnya meraih gelar juara dunia keempat mereka. Berkat penggunaan teknologi itu, pemain dengan mudah menebak arah alur bola lawan yang dihadapi, mematikan pergerakan pemain andalan lawan, serta mencari celah untuk mencetak gol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Juara Piala FA, Man United Tempel Arsenal

Daftar Juara Piala FA, Man United Tempel Arsenal

Liga Inggris
Pernyataan Sir Jim Ratcliffe Usai Final Piala FA, Tanpa Singgung Ten Hag

Pernyataan Sir Jim Ratcliffe Usai Final Piala FA, Tanpa Singgung Ten Hag

Liga Inggris
Hasil Real Madrid Vs Real Betis 0-0, Perpisahan Emosional Toni Kroos

Hasil Real Madrid Vs Real Betis 0-0, Perpisahan Emosional Toni Kroos

Liga Spanyol
Ten Hag: Saya Akan Menangkan Trofi di Tempat Lain Jika Tak Diinginkan di Sini

Ten Hag: Saya Akan Menangkan Trofi di Tempat Lain Jika Tak Diinginkan di Sini

Liga Inggris
Leverkusen Juara DFB Pokal, Pasukan Alonso Tak Terkalahkan di Jerman

Leverkusen Juara DFB Pokal, Pasukan Alonso Tak Terkalahkan di Jerman

Bundesliga
Al Ain Juara Liga Champions Asia, Crespo Bekuk Kewell, Revans Istanbul

Al Ain Juara Liga Champions Asia, Crespo Bekuk Kewell, Revans Istanbul

Internasional
Hasil Juventus Vs Monza 2-0: Trisula Montero, Aksi Sohib Ronaldo

Hasil Juventus Vs Monza 2-0: Trisula Montero, Aksi Sohib Ronaldo

Liga Italia
Persib Vs Madura United, Sape Kerrab Usung Filosofi Madruji

Persib Vs Madura United, Sape Kerrab Usung Filosofi Madruji

Liga Indonesia
Hasil Man City Vs Man United: Berjaya di Wembley, MU Juara Piala FA!

Hasil Man City Vs Man United: Berjaya di Wembley, MU Juara Piala FA!

Liga Inggris
Timnas Indonesia Putri Tantang Singapura, Satoru Mochizuki Lihat Ada Kemajuan

Timnas Indonesia Putri Tantang Singapura, Satoru Mochizuki Lihat Ada Kemajuan

Timnas Indonesia
HT Man City Vs Man United: Gvardiol Blunder, Bocah 19 Tahun Bawa MU Unggul 2-0

HT Man City Vs Man United: Gvardiol Blunder, Bocah 19 Tahun Bawa MU Unggul 2-0

Liga Inggris
Guardiola Yakin Kompany Sukses di Bayern, Pelatih Masa Depan Man City

Guardiola Yakin Kompany Sukses di Bayern, Pelatih Masa Depan Man City

Bundesliga
Hasil Bali United Vs Borneo FC 0-0: 1 Kartu Merah, Asap Flare, Tanpa Gol

Hasil Bali United Vs Borneo FC 0-0: 1 Kartu Merah, Asap Flare, Tanpa Gol

Liga Indonesia
Xavi Ditendang Barcelona, Ucap Janji seperti Messi

Xavi Ditendang Barcelona, Ucap Janji seperti Messi

Liga Spanyol
Hasil Sprint Race MotoGP Catalunya 2024: Bagnaia Crash, Espargaro Menang, Marquez Kedua

Hasil Sprint Race MotoGP Catalunya 2024: Bagnaia Crash, Espargaro Menang, Marquez Kedua

Motogp
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com