Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancelotti: Menangkan untuk Alonso!

Kompas.com - 30/04/2014, 05:14 WIB
Aloysius Gonsaga AE

Penulis

MUENCHEN, Kompas.com - Real Madrid berhasil menyingkirkan juara bertahan Bayern Muenchen di semifinal Liga Champions untuk melangkah ke partai puncak kompetisi paling bergengsi antarklub Eropa tersebut. Pada leg kedua semifinal di Allianz Arena, Selasa (29/4/2014), El Real melumat The Bavarian dengan skor 4-0.

Hasil yang mengejutkan itu membuat Madrid menang dengan agregat 5-0, setelah Los Blancos menang 1-0 pada leg pertama pekan lalu. Kemenangan di leg kedua ini ditentukan oleh dua gol Sergio Ramos serta dua gol Cristiano Ronaldo.

Namun pesta kemenangan Madrid dalam laga tersebut sedikit ternoda oleh kartu kuning yang diterima Xabi Alonso. Akibatnya, gelandang berusia 32 tahun ini tak bisa tampil di partai puncak pada 24 Mei mendatang di Portugal, karena terkena akumulasi kartu kuning.

Karena itu, pelatih Madrid Carlo Ancelotti, meminta pasukannya bermain all-out di final untuk meraih kemenangan. Pelatih asal Italia ini ingin mempersembahkan kesuksesan itu bagi Alonso, selain untuk mewujudkan mimpi Madrid meraih gelar ke-10 Liga Champions alias la decima.

"Permainan berada di jalur yang tepat ketika unggul 3-0, tetapi belum berakhir. Saya ingat kami kalah di final ketika sudah unggul 3-0 (saat AC Milan kalah adu penalti dari Liverpool di final 2005 setelah skor 3-3 tak berubah)," ujar Ancelotti kepada Sky Sport Italia.

"Saya tidak berpikir itu mendapat ganjaran kartu kuning. Kami kecewa untuk pemain, tetapi kami akan mencoba meraih kemenangan baginya."

"Ini hasil yang mengejutkam. Anda hanya bisa meraih hasil dengan penampilan yang sempurna dan itu yang kami lakukan."

"Penting bagi tim ini mencapai final setelah tiga kali tersingkir di semifinal. Kami akan memberikan segalanya untuk ini, tentu saja dengan motivasi yang tinggi."

"Kami bermain dengan seluruh kemampuan terbaik kami. Keseimbangan di atas segalanya dalam sepak bola, bertahan dan menyerang. Kami melakukan segalanya dengan baik dan itu memberikan kepada kami hasil seperti itu."

Di final, Madrid akan bertemu bekas klub Ancelotti, Chelsea atau rival sekota mereka di La Liga, Atletico Madrid. Partai puncak akan berlangsung di Lisbon.

"Saya tidak tahu siapa yang harus dipilih. Di satu sisi Chelsea memiliki pengalaman, tetapi di sisi lain Atletico Madrid memiliki antusiasme yang tinggi dan sedang lapar," jelas Ancelotti.

"Saya pikir pekerjaan yang kami lakukan dari Januari hingga kini sangat positif, para pemain sedang berada dalam kondisi fisik yang bagus dan kami juga berada dalam keseimbangan yang bagus di liga."

Meskipun sukses menaklukkan Bayern dengan skor mencolok, Ancelotti membantah jika strateginya sukses membunuh tiki-taka yang diusung pelatih Pep Guardiola. Sambil tersenyum, Ancelotti mengatakan bahwa tiki-taka takkan pernah mati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com