Dua gol Persib dibukukan oleh M Ridwan pada menit ke-41 dan Airlangga Sucipto pada menit ke-90. Sementara sebiji gol Sriwijaya FC dibuat oleh Herman Dzumafo Epandi pada menit ke-91.
Meski gol Dzumafo tidak mampu menyelamatkan Sriwijaya FC dari kekalahan, pelatih Persib Djadjang Nurdjaman atau yang akrab disapa Djanur mengakui jika gol tersebut membuktikan kebiasaan buruk anak asuhnya sering kehilangan konsentrasi pada menit-menit akhir.
"Kita menit awal banyak membuang peluang. Gol balasan mereka (Sriwijaya) di menit akhir membuktikan kalau hilang fokus masih sering terjadi," kata Djanur saat konferensi pers usai pertandingan.
Selain itu, Djanur menganggap jika lawannya memberikan perlawanan cukup baik meski didominasi oleh pemain muda.
"Kita bersyukur bisa menang dari tim besar. Mereka punya motivasi tinggi walaupun pemain mereka adalah kombinasi dari pemain tua dan muda," ujarnya.
Djanur mengaku jika kebiasaan buruk tersebut akan menjadi bahan evaluasi menjelang laga selanjutnya melawan juara liga Australia Central Coast Mariners. Ia menilai, tim dari Benua Kangguru itu adalah lawan yang benar-benar memiliki kualitas sepak bola profesional.
"Progres tim Australia ini peningkatannya cukup jauh. Itu membuktikan mereka sudah melakukan proses adaptasi dengan bagus. Sementara kita pincang, tapi mungkin kita bisa menggunakan tiga pemain yang akan datang," bebernya.
"Mau tidak mau kita harus menang dan tampil all-out, tapi saya akui pasti berat karena mereka tim yang bagus dalam ball possession," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.