Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemain Arsenal Kritik Metode Wenger

Kompas.com - 30/07/2013, 02:10 WIB
Hery Prasetyo

Penulis


LONDON, KOMPAS.com —
Manajer Arsenal, Arsene Wenger, mengakui bahwa ia sempat dikritik para pemainnya karena kegagalan meraih trofi dalam 8 tahun terakhir. Mereka mempertanyakan strategi dan metode permainan Wenger, yang sering kurang menjamin kemenangan.

The Gunners memang tak pernah lagi meraih gelar sejak 2005 meski mereka memiliki beberapa pemain berkelas. Bahkan, belakangan mereka malah menjual pemain-pemain utama, seperti Cesc Fabregas (ke Barcelona) dan Robin van Persie (ke Manchester United).

Menurut Wenger, strategi dan taktik bukan satu-satunya kunci meraih kesuksesan. Dukungan manajemen dan kondisi uang juga sangat menentukan.

"Ego sangat besar. Tak peduli ia seorang bintang besar atau tidak, Anda harus tahu bahwa seseorang akan siap mendengarkan Anda jika sesuai dengan kebutuhannya. Sayangnya, dalam manajemen, Anda tak bisa menipu dalam waktu yang lama. Ketika Anda dalam skuad yang terdiri dari 30 orang, pemain bisa mendeteksi kelemahan dalam personalitas Anda secara cepat. Jika mereka menilai Anda orang yang bisa membantu mereka, mereka akan menghormati Anda," jelas Wenger.

"Langkah berikutnya adalah menentukan apakah mereka dalam skuad yang mampu membantu mereka meraih kesuksesan. Kami memiliki masalah seperti itu ketika berada dalam kondisi keuangan yang terbatas," lanjutnya.

Ia juga menjelaskan, Arsenal tak bisa hanya membeli bintang. Mereka memiliki kebijakan untuk membeli pemain muda belum terkenal, kemudian diolah menjadi bintang. Dan, katanya, itu menjadi tantangan Arsenal untuk meraih sukses dengan garis kebijaksanaannya.

"Di Arsenal, kami melawan kebijakan yang hanya membeli bintang. Untuk beberapa pemain, kami tak memiliki cukup bintang untuk sukses secepat yang mereka inginkan," akunya.

Menurutnya, kesuksesan juga tak melulu ditentukan oleh bintang. Kekuatan mental juga sangat penting.

Meski jarang membeli bintang, Wenger merasa itu justru menjadi salah satu kekuatan timnya. Sebab, para pemain muda akan termotivasi karena memiliki kesempatan bermain lebih cepat dan banyak.

"Salah satu kekuatan kami adalah para pemain muda tahu bahwa mereka akan mendapat kesempatan bermain. Kami mencoba melihat ke seluruh dunia untuk menemukan pemain yang berbakat dan punya semangat bermain," ujarnya.

"Mereka harus memiliki determinasi dan harus siap menyakiti dirinya sendiri untuk meraih sukses. Itulah tipe pemain yang kami cari," tuntasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com