Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prediksi Juara Euro 2024 Versi 4 Agen Sepak Bola Indonesia

Kompas.com - 19/06/2024, 07:00 WIB
Suci Rahayu,
Sem Bagaskara

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gegap gempita gelaran Euro 2024 ikut terasa di Indonesia. Penikmat dan insan sepak bola nasional antusias mengikuti turnamen paling akbar Benua Biru tersebut.

Tidak terkecuali para agen pemain Tanah Air. Kemampuan mereka menakar kemampuan pemain secara individu menghasilkan analisis yang menarik pada peta persaingan menuju juara Eropa.

Berikut prediksi juara Euro 2024 versi agen pemain sepak bola Indonesia, yang dituturkan kepada KOMPAS.com:

Daniel Karamoy – Inggris/Portugal

Agen pemain berlisensi FIFA ini melihat dua tim yang berpotensi menjadi juara. Yakni Inggris dan Portugal.

Alasannya, dua tim itu punya kualitas dalam hal kedalaman skuad.

“Ya karena Inggris salah satu yang konsisten semenjak Euro terakhir dan walaupun pemainnya muda-muda tapi kualitasnya merata,” ucap agen pemain Persita, Christian Rontini itu.

“Kalau Portugal saya lihat lengkap semua lini, komposisinya pas junior dan senior jadi saya rasa bisa juara,” tuturnya menambahkan.

Baca juga: Euro 2024: Generasi Bertalenta Portugal, Figo Yakin Ronaldo dkk Juara

Keyakinannya terhadap dua tim ini cukup besar. Bahkan Daniel Karamoy memprediksi, baik Inggris maupun Portugal bakal mendominasi di grup masing-masing.

“Inggris dan Portugal menurut saya akan tiga (kali) menang atau (setidaknya) seri satu,” katanya.

Azmi Ponti – Italia

Agen pemain dan pelatih Bernardo Tavares ini mengunggulkan Italia sebagai juara pada Euro 2024 ini.

Ia mengacu kepada kiprah cukup bagus tim-tim Italia di ajang antarklub Eropa dalam beberapa musim belakangan.

“Ini waktu yang tepat untuk kebangkitan sepak bola italia di ajang internasional, setelah sebelumnya Atalanta menjadi juara Liga Europa setelah mengalahkan Bayer Leverkusen yang juara tanpa terkalahkan di kompetisi Bundesliga,” tuturnya.

Alasan lainnya, saat ini Italia dihuni oleh pemain dan pelatih yang benar-benar memahami warna permainan tim. Lalu, kombinasi pemain pun berimbang antara generasi lama dan muka baru.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com