Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Harga Pemain Lokal Tidak Rasional

Kompas.com - 14/06/2024, 17:30 WIB
Suci Rahayu,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Agen pemain sepak bola Indonesia Daniel Karamoy ikut menyoroti fenomena kenaikan harga pemain yang dinilai tidak wajar. Menurutnya pemain berhak untuk menaikan nilai atas jasanya, tapi juga harus bijaksana.

“Saya dari dulu salah satu orang yang vokal perihal rasionalisasi market value pemain. Karena menurut saya pribadi pun harga pemain kita banyak yang tidak rasional,” ujarnya kepada Kompas.com.

Baca juga: Kata PSSI soal Rencana Penambahan Pemain Asing untuk Liga 1

Kenaikan harga yang tidak wajar ini biasanya terjadi pada pemain-pemain yang sedang naik daun atau namanya sedang dibicarakan.

Misalnya dalam kasus pemain-pemain muda yang memiliki momen bersama timnas dan menjadi pusat perbincangan.

Begitu pula dengan pemain-pemain yang tiba-tiba namanya melejit karena suatu momen di kompetisi.

Menjadi buah bibir dan menjadi sorotan di mana-mana ini kemudian dianggap sebagai value lebih yang meningkatkan nilai jual pemain. Tapi Daniel tidak sepenuhnya sependapat dengan hal tersebut.

Baca juga: Malut United Sambut Dua Personel Tambahan, Salah Satunya Juara Liga 1

Sebagai agen pemain Daniel Karamoy menegaskan kembali bahwa nilai utama seorang pemain ada pada kualitasnya di dalam lapangan. Bukan hanya sekedar sensasi ataupun karena sedang menjadi pusat perhatian.

“Saya mau yang terbaik untuk pemain saya tapi saya selalu tanamkan ke pemain bahwa kualitas itu harus seimbang dengan kompensasi,” tegas agen pemain berlisensi FIFA ini.

“Contohnya kalau kualitas pemain itu belum layak untuk dapat 100 juta per bulan, kira harus jujur dan memberikan harga yang benar sejalan dengan kualitasnya,” imbuhnya.

Agen pemain lokal dan asing di kompetisi sepak bola Indonesia, Daniel Karamoy.Dokumentasi Pribadi Agen pemain lokal dan asing di kompetisi sepak bola Indonesia, Daniel Karamoy.
Ia pun menegaskan praktik meningkatkan harga secara tidak wajar sangat beresiko bagi karier sang pemain.

Kasus yang paling jamak menurutnya adalah pemain gagal memenuhi ekspektasi dengan harga barunya.

Klub merasa dirugikan karena sudah mengeluarkan nilai besar namun tidak mendapatkan target performa ataupun prestasi sebanding. Alhasil mencoreng nama pemain itu sendiri.

“Karena walaupun kita bisa jual ke klub harga Rp 100 juta per bulan untuk pemain kualitas Rp 50 juta per bulan, pada akhirnya kualitas yang akan berbicara di lapangan dan akan bisa jadi bumerang bagi pemain itu sendiri,” tutur Daniel Karamoy.

“Jadi kita benar-benar harus paham sebagus apa kualitas pemain kita dan berapa harga yang layak dan fair untuk klub bayar.”

“Nah yang salah selama ini hal itu banyak tidak terjadi terhadap pemain-pemain dan jujur sebenarnya menurut saya pribadi harga pemain kita banyak yang tidak wajar kalau kita komparasi sama Eropa,“ pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com